7

3.1K 275 15
                                    

Hallo Guys✨✨✨

ARGADANA update lagi nihhh

Jangan lupa VOTE nya

KOMEN nya

✨Happy Reading Guys✨

Arga mengetuk pintu coklat yang ada dirumah nya. Seminggu ini ia belum bertemu neneknya yang dari Bandung.

"Nek ini Arga."

Ceklek

"Arga maafin nenek ya." Mira memeluk cucunya. "Gara-gara nenek Sifa meninggal." Dirinya menyesal andai ia tidak menyuruh Sifa ke Bandung pasti semua ini tidak terjadi.

Arga membalas pelukan neneknya. "Udah ini bukan salah nenek ini udah takdir, mama di ambil sama yang punya sebenarnya. Jangan merasa bersalah mama juga nggak mungkin nyalahin nenek."

Mira menangis anak perempuannya yang dititipkan oleh tuhan sekarang sudah diambil kembali oleh tuhan. "Nenek nanti sore mau balik ke Bandung. Kamu jaga diri baik-baik ya. Kalo Arga atau nenek kangen biar nenek aja yang nyamperin kesini. Arga kalo berkendara jangan ngebut-ngebut harus selalu aman ya nak."

Mira trauma kedua anaknya meninggal karena kecelakaan. Dulu nak sulung nya kecelakaan saat masih SMA dan sekarang anak bungsunya pun meninggal karena kecelakaan.

"Iya, nenek juga hati-hati ya maaf Arga nggak bisa anter."

*****

Arga bersiap-siap karena ia dan papa nya akan pergi ke rumah keluarga pak Tono untuk bela sungkawa. Bagaimana pun Pak Tono sudah menjadi supir andalan keluarga Adijaya sejak Arga kecil. Rumah pak Tono lumayan jauh dari rumahnya, beliau mempunyai satu anak perempuan yang umurnya tidak jauh dari Arga.

"Udah siap?" Raka datang dengan setelan kemeja hitam lengan pendek dan celana jeans panjang.

Arga mengangguk. Kembali meneliti penampilannya yang senada dengan Raka dan kembali menyisir rambutnya. "Kita cuma berdua pah?"

"Ya kalo mau rame-rame se komplek mobil kita ga muat."

"Apasih jokes bapak-bapak banget."

Raka terkekeh. "Udah ayo, kamu ini cowok tapi dandan nya lama banget ngelebihin mama kamu."

Arga yang yang sedang menyisir rambutnya berhenti. Kenapa semenyakitkan ini.

"Papa tunggu di bawah."

Arga menatap cermin meneliti mata hitam legamnya yang persis seperti mamanya. Pemuda itu tersenyum gen yang ia dapatkan dari mama nya hanya mata selain itu persis seperti papanya. Setidaknya itu bukti kalau mamanya selalu ada dimata dan hatinya.

Akhirnya Arga keluar dari kamar menghampiri Raka yang sedang duduk di teras rumah. Selama seminggu banyak yang berdatangan ke rumah untuk berbelasungkawa kebanyakan partner bisnis Raka. Beberapa teman Arga juga ada yang datang tetapi Arga tidak menemuinya. Arga menyesal tidak mendampingi papah saat menyambut tamu. Malah mengurung diri seolah-olah ia yang paling sakit ditinggal.

"Ayo pah."

Raka mengangguk. Mereka masuk kedalam mobil dengan Arga yang menyetir.

Raka memutar playlist kenangan dulu dengan almarhum istrinya. Memejamkan matanya dan bernyanyi pelan membayangkan wajah cantik istrinya.

ARGADANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang