S

4.5K 363 17
                                    

Hallo...

ARGADANA update nih guys.

Jangan lupa

VOTE⭐ (pokoknya wajib!!)

KOMEN (ini juga!)

Happy Reading Guys✨

"Ini bolos sampai pulang?" Juna menatap kedua sahabatnya.

Arga mengambil gorengan. "Nanti habis istirahat kita masuk. Kalo sekarang ogah banget ikut pelajaran pak botak."

Saat ini mereka sedang membolos di warung pojok. Banyak pelajar bukan hanya dari SMA Garuda tetapi dari beberapa sekolah lain yang juga memilih nongkrong daripada belajar. Tidak patut dicontoh.

Devan berdiri."Gue mau masuk lah. Sayang banget gue udah ngerjain pr tapi nggak dikumpul."

Mereka tercengang seorang Devan mengerjakan tugas. Biasanya pemuda itu sangat malas mengerjakan tugas lebih baik dihukum.

"Ngelindur lo?"

Devan menatap Juna datar. "Ya enggak lah. Gue ngerjain gara-gara tadi malem dipaksa bunda suruh belajar kayak anak tetangga."

"Lo masuk atau disini?" tanya Juna pada Arga.

"Kalo masuk juga pasti dihukum. Sekarang cuacanya panas nggak enak berdiri di lapangan." jelas Arga.

Juna berdecak. "Udah lo sini aja gue traktir deh sepuasnya." Pemuda itu membujuk Devan.

Nilai ditukar dengan traktiran lumayan sih daripada belajar. Devan berpikir. "Lo nggak mau nawarin gue traktiran juga Ar?"

Arga menggeleng. "Bosen traktir lo mulu sekali-kali Juna lah."

"Yaudahlah gue disini aja kan gue setia kawan." Devan duduk kembali.

"Gas ke SMA Kartika aja kuy," ajak Arga.

"Hilih pasti lo mau ketemu Kayla kan." Juna menatap sinis.

"Sekalian ketemu mantan lo," kata Devan.

Juna mendelik. "Gue nggak mau ikut!"

"Yakin nggak mau ketemu santan kara?" Arga menatap sinis.

"Gak!" Juna menyibukkan dengan memainkan hpnya.

"Yaudah kita berdua aja Ar biarin Juna disini. Gue mau ketemu Clara pasti sekarang dia makin bening." Devan menarik Arga agar bangkit dari duduknya.

"Nggak usah deket-deket Clara!" Juna menatap tajam.

"Lah ngatur? Bilang aja masih gamon!" Devan dan Arga pergi dari warung pojok.

Juna bungkam merasa kesal dengan diri sendiri keceplosan. Akhirnya Juna bangkit mengikuti Devan dan Arga.

"Ajak Rama aja biar kita enak masuk SMA Kartika. Secara kan bokapnya kepla sekolah," usul Devan.

"Boleh juga yaudah lo chat." Arga berjalan dengan sesekali menendang krikil.

Devan mengangguk tangannya lincah mengetik di keyboard hpnya. Sedangkan Juna sedari tadi hanya diam tim ngikut ngikut aja.

"Rama otw ke parkiran."

Didepan gerbang Arga melihat satpam yang sedang berjaga.

"Pak bukain." Arga berdiri didepan gerbang.

Pak Asep yang melihat tiga pentolan sekolah menghela nafas membuka sedikit gerbang nya. Karena kekuasaan keluarga mereka jadi semena-mena.

"Ngeluyur terus." Pak Asep menggeleng kepalanya.

ARGADANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang