5

3.3K 264 16
                                    

Hallo Guys

Gimana kabarnya...

Maav yaa lama banget updatenya. Pasti dari kalian ada yang lupa sama alurnya hehe

Alurnya author ubah jadi kalo kalian ketemu komen yang ga sesuai itu ya dimaklumi hehe.

Langsung baca aja kali yaa

Eitss

Vote dulu dong.

✨Happy Reading Guys✨

"Halo maaf pak mobil yang ditumpangi oleh pemilik hp ini mengalami kecelakaan. Dan salah satunya tewas."

"Mama." ucap lirih Arga.

Jantung Raka rasanya seperti berhenti mendadak mendengar bahwa istrinya kecelakaan. Begitupun Arga saat mendengar salah satunya meninggal.

"Sekarang korbannya dimana pak?" tanya Raka dengan suara sedikit bergetar.

"Dibawa ke rumah sakit wisma pak."

Raka langsung lari keluar rumah diikuti Arga, Juna dan Devan.

Saat Raka akan membuka mobil yang kebetulan parkir didepan rumahnya Arga menahanya.

"Pah naik motor aja biar cepet."

"Pake motor gue aja, nanti gue sama Devan nyusul." Juna menyerahkan kunci motornya.

****
Arga berlari di Koridor rumah sakit sampai sesekali menabrak orang-orang yang lalu lalang.

Brakk
Arga menggebrak meja resepsionis. "Korban yang barusan kecelakaan dimana mba?"

Suster yang kaget pun sedikit lemot. "Oh di-di UGD mas, tapi kabarnya dua-duanya--."

Arga dan Raka berlari ke arah lorong UGD tanpa mendengarkan jawaban resepsionis.

Arga mematung melihat bankar baru saja dibawa keluar dari UGD tetapi pasiennya ditutup dengan kain putih.

Raka segera mendekat dan membuka kain tersebut. Mata nya berembun melihat sopir setianya terbujur kaku. Raka mengusap matanya tentu ia sangat sedih ditinggal sopir yang sudah mengabdi sangat lama dengan keluarganya. Raka ingat tadi di telpon salah satunya meninggal berarti masih ada yang hidup dan itu pasti istrinya.

"Pah pak Tono ninggalin kita." Arga tidak bisa membendung air matanya kilasan memori dulu sejak kecil setiap pulang sekolah pasti pak Tono yang menjemputnya.

Raka mengelus pundak anaknya. "Ikhlasin ya."

"Mama gimana pah?"

Arga dan Raka buru-buru menerobos pintu UGD. Disana mereka melihat Sifa yang tidur dengan tenang dan mata mereka membola saat salah satu perawat hendak menutupi semua tubuh Sifa dengan kain putih.

"ENGGAK!!!" Arga berteriak sambil merebut kain putih dari perawat. "MAKSUD LO APA?! MAMA GUE BELOM MENINGGAL!!"

Perawat itu terkejut dan tidak lama kemudian ada salah satu dokter menundukkan kepalanya. "Maaf tuan Adijaya kami tidak bisa menyelamatkan nyonya Adijaya. Kami semua turut berduka cita."

"DOKTER GA BECUS LO JANGAN ASAL NGOMONG! MAMA GUE GAK MUNGKIN MENINGGAL!!" Arga mencengkram kerah baju dokter tersebut.

"Maaf tuan kami sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi takdir berkata lain." Tidak lama kemudian dokter dan perawat itu keluar dari ruangan.

ARGADANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang