Hallo...
Balik lagi bersama cerita Argadana eakkk.
VOTE
KOMEN
Lama yaa nunguin Argadana update hehe
✨Happy Reading Guys✨
Argadana mengepalkan tangannya di dalam mobil. Saat ini mereka sudah sampai di rumah ada banyak sekali papan bunga dengan ucapan turut berduka cita. Rasanya Arga ingin menghancurkan papa bunga itu dan berkata mama nya tidak meninggal.
"Sayang ayo turun." Kayla menggenggam tangan Arga dengan lembut.
Mereka pulang dengan mobil Juna dengan Devan yang menyetir dan disebelah nya ada Diki. Juna pulang ke rumah Arga terlebih untuk persiapan semuanya.
Diki turun dan membuka pintu dengan pelan menyeret Arga untuk keluar. "Lo nggak mau ketemu mama lo buat terakhir kalinya?"
"Bang." Kayla menggeleng. Cukup di rumah sakit saja mereka bertengkar.
Devan mengelap matanya yang terus mengeluarkan liquid bening. Bisa dibilang Devan sangat cengeng apalagi soal keluarga. Lalu ia turun dari mobil dan menyusul Argadana.
"Ayo ga." Devan merangkul Arga dan menuntun nya ke pintu utama.
Dari pintu rumah Arga sudah mendengar banyak tangisan pilu yang membuatnya semakin nyesek.
Grepp
Raka memeluk putra satu-satunya. Harta yang paling berharga yang ditinggali oleh istrinya. Membisikkan kata ikhlas berkali-kali tetapi dirinya saja belum ikhlas.
Arga membalas pelukan papanya dengan menangis sesegukan. Disusul neneknya yang dari Bandung memeluk Arga.
"Arga maafin nenek ya, kalo aja nenek nggak maksa mama mu dateng ke Bandung pasti nggak terjadi seperti ini."
Arga diam saja matanya terus menatap jasad Sifa yang ditutup kain putih. Perlahan Arga melepas pelukan Raka dan mendekat ke mamanya. Untuk kedua kali nya ia menyingkirkan kain putih itu. Arga mencium seluruh wajah Sifa.
"Arga minta maaf mah, selama ini belum bisa di banggain."
Cup
Arga mencium mata Sifa. "Arga kedepannya harus gimana kalo mama ninggalin Arga? Arga belum bisa ikhlas mah. Bantuin Arga ikhlas ngelepasin mama. Arga sayang sama mama."
Arga berusaha untuk ikhlas. Benar kata papanya agar mama nya menuju akhirat bisa lebih tenang jika kita semua ikhlas.
***
Seorang pemuda membuka matanya menatap jendela yang sudah dibuka membuat sinar matahari masuk ke kamarnya. Pemuda itu berdecak pasti ulah papa nya yang sengaja membuka jendela itu. Dengan berat hati pemuda itu beranjak dari kasurnya dan menutup kembali jendela serta hordeng nya pun ia tutup. Kamarnya seketika gelap. Kembali merebahkan tubuhnya dan menatap kosong figuran bingkai di dinding. Foto keluarganya yang ia ambil beberapa hari yang lalu sebelum mama nya meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGADANA
Roman pour Adolescents[NEW VERSION] Tentang Argadana Adijaya yang ditolong seorang gadis galak dan bar-bar. Membuat Arga penasaran dengan gadis itu karena tidak terpesona dengan seorang Argadana. Lantas apakah Argadana berhasil membuat Kayla terpesona dengannya? Dan hany...