K

5K 378 5
                                    

Hallo

ARGADANA update nih guys. Jangan lupa tinggalkan jejak yaa.

VOTE

KOMEN

Biar author makin semangat buat update.

Happy Reading Guys✨

Akibat Arga mempromosikan bengkel Sejahtera milik Jefri. Mereka lembur sampai pukul 7 malam. Itupun ada yang disuruh pulang dan kembali besok karena sudah banyak yang service. Arga juga ikut membantu sedikit. Dan kebanyakan yang datang gadis-gadis. Banyak yang meminta foto walaupun Arga hanya memakai celana pendek dan kaos biasa Argadana selalu terlihat sangat tampan dan waw.

Jefri duduk didepan teras bersama Arga jam menunjukkan pukul delapan malam hanya obrolan kecil membahas random untuk mengisi waktu istirahat.

"Terimakasih banyak Arga udah bantuin bengkel om jadi ramai." ucap Jefri tulus.

Arga menggaruk tengkuknya. "Sama-sama om itu sebagai balas budi karena om mau nampung Arga."

Arga meletakkan amplop coklat di atas meja. "Nih om seperti yang Arga bilang waktu itu Arga disini dihitung ngekos."

Jefri menatap Arga protes. "Nggak usah om ikhlas. Kamu disini juga sering bantu bantu." Jefri menggeser amplopnya kearah Arga.

"Arga lebih ikhlas om. Mohon diterima buat tambahan modal bengkel biar makin maju dan sejahtera." Arga menggeser amplopnya kembali.

"Engga Arga."

"Iyaa aja om. Ngga baik nolak rejeki." Arga tetap kekeh.

Jefri menghela nafas pemuda didepannya ini sangat keras kepala. "Yaudah om terima. Banyak banget Ini ngga kebanyakan?"

"Engga om. Kan Argadana Adijaya anak tunggal-"

Jefri menyela. "Kaya-raya yang tampan dan dermawan." Sudah hafal dengan selogan Arga.

Arga tertawa. Setidaknya uang yang ia pinjam dari Juna berguna. Tinggal dua hari lagi Arga akan keluar dari rumah ini dan kembali ke rumah gerebek, yang Arga maksud rumah gerebek adalah rumahnya yang seharga ratusan miliar.

"Yah Kayla ijin keluar sama Vano." Kayla datang dengan style celana joger dan hoodie ungu kebesaran.

"Mau kemana?" tanya Jefri. Arga hanya melirik Kayla sekilas setelah itu ia memandang kearah pohon mangga yang sudah berbuah kecil-kecil.

"Temenin Vano ngambil tugas di rumah temennya," ujar Kayla. Jefri mengangguk sebagai jawaban.

Kayla beralih menatap Arga. "Lo dipanggil nenek katanya belum makan."

"Hm. Om Arga kedalam dulu." Arga beranjak dari duduknya berjalan kedalam.

Kayla yang melihat respon Arga bertanya-tanya. Ada apa dengan manusia satu itu. Biasanya Arga terus mencari gara-gara dengan Kayla. Semenjak tadi siang Arga berubah menjadi anak kalem.

Tin tin
Suara klakson motor Vano membuyarkan lamunannya. "Yah Kayla pergi dulu. Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam. Van bawa motornya jangan ngebut-ngebut, pulangnya jangan malam-malam." Peringatan Jefri.

"Yaudah Vano bawa pulang Kayla pagi-pagi aja beh kalo nggak boleh malam-malam," ucap Vano santai.

Kayla mengenakan helm setelah itu naik ke jok belakang motor Vano.

Jefri sudah mengangkat sendal jepitnya siap melempar ke arah Vano.

"Eh ampun beh Vano hanya berjanda. Assalamu'alaikum." Vano menarik gas motornya meninggalkan perkarangan rumah Kayla.

ARGADANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang