2

3.2K 264 19
                                    

Hallo...

ARGADANA update lagi guys✨✨

VOTE

KOMEN

✨Happy Reading Guys✨

"Pagi anak-anak."

"Pagi bu."

Bu Dini terkejut melihat tiga biang kerok duduk di pojokan kelas. Pasalnya mereka bertiga biasanya akan memilih bolos. "Kalian nggak salah?"

Ketiga pemuda itu saling pandang. "Kita nggak pernah salah. Ibu yang selalu salah." Murid yang lainnya menahan tawa. Memang ucapan Devan sangat kurang ajar tidak patut dicontoh.

"Udah udah. Ibu seneng kalian masuk ke pelajaran ibu tapi jangan buat ulah," Bu Dini memilih mengalah daripada meladeni yang pasti tidak akan ada habisnya.

"Baik anak-anak hari ini kita pengambilan nilai menyanyi," ujar bu Dini membuat para murid sedikit ketar-ketir.

"Lah apa-apaan baru masuk kelas udah suruh nyanyi," Protes Devan. Selama ini ia jarang masuk kelas saat pelajaran seni budaya.

"Makanya rajin masuk kelas biar tau," Bu Dini membuka buku absen. "Yuk mulai dari absen pertama Argadana."

"Bu jangan dari pertama dong, acak aja bu biar seru," usul Arga. Terkadang Arga sedikit kesal dengan namanya yang berawal dari huruf A. Pernah Arga protes ke Raka, karena namanya menjadi pertama di absen dan itu sangat tidak mengenakan.

"Devan maju."

"Oke." Devan dengan cool maju ke depan.

Devan menarik napasnya dalam-dalam. "Shopee COD Shopee COD, bayar langsung ditempat."

Nyanyian itu membuat seisi kelas tertawa sambil memegang perut. Devan masih melanjutkan nyanyiannya, menghiraukan bu Dini yang sudah menegurnya untuk berhenti menyanyi.

"Shopee cod shoope cod, pasti dijamin aman, pakai shopee cod." Devan mengakhiri nyanyian absurd nya.

Prok prok prok
Arga bertepuk tangan disusul oleh teman-teman kelasnya. "Bakat terpendam. Harusnya dipendam aja jangan dikeluarkan."

Devan tersenyum songong.

"Devan kamu boleh duduk," ujar bu Dini sedikit tertekan. Ia bingung mau memberi nilai berapa kepada anak muridnya nyanyiannya absurd, suara fals sikap saat menyanyi malah berseder pada papan tulis.

"Sekarang giliran Arjuna."

Juna mendengus dengan terpaksa dirinya maju ke depan. Melihat Devan yang tersenyum tengil. Sebisa mungkin Juna menahan tawanya. Wajah sahabatnya itu menguji tahan tawa.

Juna memejamkan matanya agar bisa menghayati. "Senyuman mu yang indah bagaikan candu ingin terus ku lihat walau."

"Stop Jun! Pagi yang cerah ini jangan nyanyi galau lah, kalo mau galau nanti malem aja," ujar Arga.

Juna menatap kesal. "Pagiku cerahku matahari bersinar ku gendong tas merah ku dipundak."

"Btw tas lo warna item Jun." Devan mengangkat tas warna hitam di samping bangkunya.

Juna menatap Devan datar tangannya mengacungkan jari tengah tanpa sepengetahuan guru.

***
Kayla menyantap bakso didepannya. Saat ini jam istirahat suasana kantin sangat ramai. Bakso di kantin emang paling the best menurut Kayla apalagi dimakan disaat cuaca mendung seperti ini.

"Eh katanya ada murid baru," Feni memulai membuka berita yang sedang hot di SMA Kartika karena dirinya masuk kedalam grup gosip sekolah.

"Cewe cowo?" tanya Feni penasaran.

ARGADANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang