9

2.8K 239 62
                                    

Hallo

ARGADANA update nich.

Gimana nih kabar pembaca Argadana?

Mungkin kalian pada lupa ya sama Argadana setelah 3bulan cerita ini mangkrak. Tapi gapapa itu semua salah author sendiri yang malesnya kebangetan kalo suruh update.

Author harap kalian tetep dukung cerita ini sampe tamat ya guys.

VOTE

KOMEN

✨Happy Reading Guys✨

Hari ini Arga mulai masuk sekolah setelah sepuluh hari ia absen. Dari mulai bangun pagi dilanjut dengan olahraga pagi. Setelah olahraga dirinya bersiap untuk ke sekolah.

Arga duduk di meja makan sambil mengolesi roti dengan selai kacang. "Papa hari ini ke kantor?"

Raka yang sedang sibuk dengan tab nya mengangguk. "Iya hari ini mau meeting sama investor."

"Arga berangkat dulu."

"Jangan bolos Argadana."

Arga hanya mengangguk. "Kalo nggak khilaf pa."

Arga menuju ke sekolah menaiki motornya. Hari ini ia tidak menjemput Kayla karena gadis itu sudah berangkat dengan Diki. Mungkin nanti pulang sekolah ia yang menjemputnya.

Arga melirik jam tangan hadiah dari mamanya tahun lalu. Ternyata masih ada waktu jika mampir ke warung pojok.

Di warung pojok ternyata rame. Banyak anak sekolah yang sarapan diwarung ini.

"Weh ada Arga." Teriak Zaki membuat mereka memusatkan pandangannya pada Arga yang sedang memarkirkan motornya.

Arga masuk kedalam warung langsung disambut heboh oleh teman-temannya. Arga hanya menanggapi dengan senyum tipis.

"Akhirnya setelah bulan purnama lo muncul lagi." Rama menepuk pundak Arga.

"Emang ya calon CEO aura nya beda." Zaki mempersiapkan kursi untuk Arga duduk.

"Bau duitnya kecium." Sahut Saka.

Arga duduk disebelah Juna. "Minta rokok lo."

Juna mengeluarkan rokoknya dalam tas nya. "Nih. Lo mau bolos atau masuk?"

Arga menyalahkan rokok yang rasa menthol. Arga dan Juna seleranya sama soal rokok.

"Paling masuk."

Brakk
Devan menggebrak mejanya membuat semua orang terkejut. "Gue lupa hari ini ada ulangan harian matematika sialan."

"Ya terus?" Tanya Juna.

"Ya gue belum belajar bego."

"Lo aja yang bego gue nggak."

Bener juga yang bodoh disini hanya dia dibanding Juna dan Arga. Selama ini ia hanya nebeng nilai tugas yang salin dari Juna atau Arga. Otaknya tidak pernah memikirkan pelajaran.

"Hari ini lo bolos?" Tanya Devan pada Zaki yang sedang mabar dengan Saka.

"Positif iya, hari senin pelajarannya bikin pinter," jawab Zaki.

"Emang apa?" tanya Devan.

"Mtk, Fisika, Kimia,,," Zaki mencoba mengingat ingat. "Terus apa lagi yah? Gue nggak hafal jadwal."

ARGADANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang