Sembilan Belas

398 46 35
                                    

Rasya berdiri dari duduknya menyambut kehadiran Farrel yang kedatangannya benar-benar membuatnya terkesima.

Lelaki yang biasanya dia lihat mengenakan seragam sekolah itu terlihat berbeda sekali dan beraura kala ia hadir dengan pakaian casualnya. Kaus polos putih, jaket jins hitam bermotif dan celana panjang dengan bagian dengkul yang robek.

"Ael... kamu... dateng?" Rasya sampai terbata-bata untuk berbicara.

"Bah! Ael pula panggilannya sama kau, Rel?" tukas Gentong.

Farrel hanya tersenyum manis. "Dateng dong!"

"Aku kira kamu gak bisa dateng"

"Kan gue udah bilang, apapun itu kalo lo yang minta, pasti bakal gue iyain!" jawab Farrel duduk di samping Gentong dan mencomot satu dimsum lalu memakannya.

"Kau ambil pula dimsum aku, bah!" dumal Gentong.

"Mintaaaaa!!!" tukas Farrel sambil menyengir ditengah kunyahannya.

Rasya tersenyum dan berdiri di samping Farrel yang duduk.

"Hai!" sapa Farrel pada Rasya.

Rasya melebarkan senyuman manisnya. "Mau minum, El?"

"Boleh. Air putih aja ya" kata Farrel.

"Iya" Rasya langsung masuk ke dalam rumah Gentong dan mengambil segelas air putih.

Gentong terbelalak, "Bah! Gila-gilanya itu anak! Aku tuan rumah pun tak ditawarin!"

Farrel tertawa, "Makanya lo ganteng dulu kayak gua!"

"Macam monyet kau!" gerutu Gentong.

Farrel tertawa manis.

"Eh, Rel! Tapi kau serius sama Rasya toh? Maksudku... kau tak ada niat buruk toh, dengan kebaikan kau ini sama dia!" tanya Gentong.

"Iyalah! Emang gua ada tampang maen-maen apa kayak si Amir!" tukas Farrel.

"Ih, justru aku lebih curiga sama kau daripada si Amir! Bodo kali ini anak!" ujar Gentong.

Farrel menghabiskan tawanya. "Lo kalem aja, Toooong!"

"Kalem kalem, bapak kau kalem! Tak percayanya lah aku sama kau, pantek!" Gentong menoyor kepala Farrel.

"Nih ya, gue kasih tau! Gue... gak tau kenapa ngerasa kalo Aca itu..."

"Aca???" potong Gentong. "Kau panggil dia Aca? Jijik kali aku dengernya wee! Macam nama kelamin vagina kali laaah namanya!"

"Ck! Denger dulu!" pungkas Farrel, "Gue ngerasa kalo Aca itu beda, Tong!"

"Memang!"

"Makanya gua ngerasa nyaman banget temenan sama dia! Hidup gua jadi aneh sendiri kalo gua deket sama dia! Gimana ya... aura positifnya dia tuh kayak menjalar ke diri gua loh, Tooong!"

"Ah, tak peduli lah aku, Rel! Cuma kau ingat baik-baik kata-kataku satu ini ya! Rasya itu sudah tak punya siapa-siapa lagi. Aku dan Bapak Mamakku pun sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri. Sampe kau macam-macam sama dia! Ha! Kupatahkan pula tulang-tulang kau ini!"

"Amaaaan boskuuu amaaan!"

"Aman aman, babi kau!"

Kemudian Rasya datang dengan segelas air putih dan menyodorkannya pada Farrel. "Nih, El! Diminum!"

"Makasih, Ca!" ujar Farrel.

"Punyaku mana loooo???"  protes Gentong.

"Eh, iya, maaf, Lang. Kelupaan" Rasya hendak berjalan namun Farrel menggenggam tangannya seketika.

AFTER ON YOU (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang