ayah nya ayang

6.8K 486 6
                                    

Author udah bilang kah kalo kita bakal bahas gimana bisa jendral dapet restu dari ayah cakra? Nah ayo kita bahas...

Jadi semua nya di awali dari....

"Jen kamu yakin anterin aku sampe rumah? Pipi kamu masih memar." mahen menghawatirkan sang kekasih yang saat ini sedang tidak baik baik saja karna usai tawuran tadi.

"Iya aku yakin lagian ini udah malem, ayo pulang." jendral menarik tangan mahen dan langsung pergi menuju area parkiran.

Mereka pulang menggunakan motor kesayangan jendral, seperti biasa mereka akan bercerita sepanjang jalan dan meng random layaknya pasangan pada umumnya.

Sampai di rumah mahen mereka turun, Jendral mengantarkan mahen sampai depan pintu namun...

"Kemana aja baru pulang sekarang?" Seorang laki laki yang berumur sedang bersandar di dekat pintu sambil menatap keduanya dengan datar.

"A-ayah?" Mahen kaget melihat ayahnya di rumah, pasalnya dia tidak di beri tahu bahwa ayahnya akan pulang hari ini.

"Ayah nanya Mahendra." Tegas Cakra alias sang ayah dari mahen.

"Maaf yah, mahen nya tadi abis nganterin saya dulu mangkanya pulang telat." Jendral yang tau bahwa sang kekasih ketakutan akhirnya angkat bicara.

"Siapa kamu?" Ayah Cakra mendekat ke arah keduanya.

"Saya Jendral yah, pacarnya mahen." Jendral memperkenalkan dirinya dengan senyuman lebar walau hati nya sudah bergerumuh karna takut tapi dia tidak boleh melempem kudu seterong.

"Saya bukan ayah kamu, jangan sok kenal sok Deket kamu panggil saya ayah." Cakra menatap Jendral dengan tatapan menantang.

"Yahhh." Mahen menegur sang ayah namun di balas dengan tatapan seakan akan menyuruh nya untuk diam.

"Pulang kamu." Ucap Cakra pada Jendral.

"T-tapi."

"Saya bilang pulang, mahen masuk ke dalam." Cakra menarik tangan mahen untuk masuk ke dalam.

"Tapi yah tunggu itu." Mahen mencoba melepaskan tangan sang ayah namun sangat sulit.

"Nurut sama ayah." Akhirnya mahen diam melihat ke arah belakang dengan sedih.

Jendral menatap mahen dengan tatapan sendu, yah seperti nya Jendral tidak mendapatkan restu dari sang ayah mertua.

"Kamu Jendral, setengah 6 tunggu saya di depan rumah kalo kamu masih mau ketemu mahen, telat satu menit jangan harap saya izinkan mahen berpacaran dengan mu." Cakra menatap Jendral sebentar lalu kembali masuk ke dalam dengan mahen, meninggalkan Jendral yang mematung.



Pagi pagi sekali seperti ucapan sang ayah mertua Jendral sudah berada di depan rumah mahen dengan baju santai, dia menatap rumah itu. Jujur Jendral benar benar khawatir di takut dia tidak di restui oleh sang ayah mertua bahkan sampai sampai dia tidak tidur semalaman dan terus memikirkan apa yang akan ia lakukan jika ayah mahen tak merestui nya.

Sekarang sudah hampi pukul 7 tapi tak ada tanda tanda pemilik rumah akan keluar, apakah jendral harus pulang?

"Ga ga, gua ga boleh pulang sebelum dapet restu." Jendral berbicara dengan dirinya sendiri sambil memainkan kunci motor miliknya.

07:00

07:15

07:30

07:45

08;00

Kira kira sudah hampir 3 jam Jendral menunggu ayah Cakra keluar namun tetap saja tidak ada tanda tanda bahwa dia akan keluar, sungguh Jendral sangat bingung sekarang.

Saat sedang melamun dia di kagetkan dengan uluran tangan, jendral menatap uluran tangan itu dan ternyata itu Cakra, dia memberikan jendral sebuah baju.

"Pakai, dan ikut saya kebelakang." Cakra tanpa banyak basa basi langsung pergi, jendral pun mengikuti Cakra.

Sesampainya mereka di taman belakang rumah mahen, Jendral melihat mahen, bang Jehan, dan bunda ayu di sana.

"Bunda..." Mahen menatap sang bunda dengan tatapan khawatir, dia takut sesuatu terjadi kepada pacarnya.

"Percaya aja sama ayah." Bunda ayu mencoba menenangkan sang anak yang dari pagi sudah gelisah melihat jendral di luar mulai dari jam setengah 6, dia ingin menghampiri Jendral namun di tahan oleh sang ayah.

"Baiklah kita mulai." Ucap Cakra.

Tbc

MAAFIN AUTHOR REMAJA JOMPO LUPA KALO MAU UPDATE HAHAHAHA MAAFIN YAHHH AUTHOR DABEL UP KO TENANG GA AKAN GANTUNG, DADAHHH

berandal kesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang