Jendral mengantarkan mahen pulang dengan selamat sampai tujuan, dia langsung pergi ke markas untuk bertemu dengan yang lain sampai malam dia di telpon sang mamah dan meminta nya pulang cepat.
Ntah apa yang akan Jendral hadapi tapi semoga saja itu bukan sebuah berita buruk.
•
•
•Jendral masuk ke dalam rumah, di sana ada sang papah dan juga mamah yang sudah berkumpul sambil meminum teh bersama.
"Tumben pulang." Ucapan Jendral membuat kedua nya menoleh.
"Nak sini dulu sayang." Ucap halus sang mamah.
Jendral mau tak mau berjalan ke arah mereka dan duduk di salah satu sofa, dia menatap kedua orang tua nya dengan tatapan heran.
"Umur kamu berapa sekarang?" Tanya sang ayah.
"17 kenapa?"
"Anak papah udah gede sekarang." Papah Jendral tersenyum tipis sambil menunduk dia teringat saat dulu Jendral masih kecil dan selalu merengek untuk bermain bersamanya.
"Kalian kenapa? Ko aneh?" Jendral heran pada kedua orang tuanya sebenarnya mereka kenapa?
"Jen...mamah minta maaf." Tia menatap anak semata wayang nya dengan tatapan sendu.
"Buat?"
"Mamah minta maaf atas semua yang mamah lakukan, mamah sering lupain kamu, sering sibuk sama urusan mamah sendiri, kamu mau kan maafin mamah?" Tia mendekat ke arah Jendral menangkup kedua pipi anaknya dan menatap nya dengan tatapan sayang.
Jendral hanya diam dia tidak tau harus bagaimana semuanya terlalu mendadak, ada apa sebenarnya?
"Mamah kenapa?"
"Papah sama mamah ngaku salah Jen, kita berdua egois maafin papah selama ini ga bisa ngertiin kamu papah ga tau kalo selama ini anak papah hidup tanpa kasih sayang orang tua, papah nyesel sering main fisik sama kamu, papah nyesel udah bicara kasar sama kamu sampe sampe kamu jadi gini." Mata Doni berkaca kaca memandang anak nya.
"Kenapa si? Kalian kenapa?" Jendral semakin bingung dengan semuanya.
"Kamu ga usah sok berontak lagi Jendral, kita udah tau semuanya, semuanya...bahkan sampai kamu yang minum obat obatan terlarang kita udah tau." Jelas Doni.
"Hah..." Jendral terdiam sungguh dia tidak menyangka.
"Maafin mamah jendral! Maafin mamah!" Tia langsung memeluk jendral dengan erat lalu menangis keras, dia tidak menyangka bahwa anak nya akan melakukan hal seperti itu.
"Mah...pah..."
"Maafin papah sayang."
"Kenapa kalian bisa tau?"
"Pacar kamu." Jawab sang mamah.
"Mahen?"
"Iya dia tadi datang ke kantor papah setelah pulang sekolah, dia meminta papah dan mamah buat ngobrol."
Flashback
"Maaf om tante mahen ganggu kalian, ada yang mau mahen omongin." Mahen tersenyum kaku karna dia benar benar gugup sekarang.
"Cepat saya orang sibuk." Jawab ketus Doni.
"Begini, mahen sebenarnya masih ragu tapi mahen rasa mahen harus bilang, ini soal jendral om Tante."
"Jendral? Kenapa anak saya?" Tanya Tia.
"Jendral pakai narkoba." Jawaban mahen membuat Tia dan Doni terdiam di tempat, mereka menatap mahen tak percaya sungguh apakah yang di katakan mahen itu benar?
"Mahen tau kalian ga akan percaya tapi ini." Mahen mengeluarkan sebuah botol obat dari saku nya dan memberikan nya kepada kedua orang tua jendral "mahen ambil ini beberapa hari lalu saat makan malam, mahen awal nya ga percaya tapi mahen coba selidikin dan ternyata bener, jendral seorang pecandu narkoba."
Tia mulai menangis dia tidak menyangka anak nya akan seperti ini, sedangkan Doni dia sudah emosi.
"Om mahen mohon jangan emosi."
"Hak apa kamu nyuruh nyuruh saya!"
"Mahen tau mahen ga ada hak apa apa di sini tapi mahen pengen kalian denger ini." Mahen mengeluarkan ponsel nya dan membuka sebuah file.
Isi file ;
1.
"Nan...gua cape lagi lagi bokap gua Mukulin gua, gua cape." Terlihat jendral sedang menangis di sana dia mabuk bersama jenan dan menumpahkan apa yang dia rasakan.2.
"Lagi mamah sama papah sibuk lagi hen, aku sendirian, mahen jangan kemana mana yah temenin Jendral." Jendral sedang tidur di atas perut mahen dia memeluk mahen dengan erat."Iya aku ga bakal kemana mana." Jawab mahen.
3.
"Mahen tau? Aku habis di pukul papah, sakit banget papah mukul nya kuat ayo obatin hen." Rengek Jendral.4.
"Mahen kamu pernah bayangin ga? Piknik sama orang tua kamu? Aku pengen tapi mereka sibuk hehe.""loh kenapa bisa?" Mahen langsung memeluk Jendral dan menatap muka sang kekasih.
"Papah marah gara gara aku berontak lagi, padahal aku cuman mau dapet perhatian mereka." Keluh jendral.
"Kira kira begitu lah om, mahen tau gak seharusnya mahen kaya gini tapi mahen mohon kalian harusnya tau kalo Jendral butuh kalian, kalian tau dia selalu terlihat lelah dengan semuanya tapi dia masih sok kuat di hadapan kalian, dia suka ngeluh ke mahen soal perlakuan kalian bukan sekali dua kali dia ngeluh di pukul sama om, mahen bener bener kasihan sama dia mahen mohon kalo kalian emang ga bisa jaga jendral seenggak nya jangan buat anak kalian kaya gini, kalian ga tau kan jendral sakit mental dia belum sembuh total di tambah dengan ini."
Hancur semua nya hancur, ego,emosi, perasaan marah mereka semua hancur.
Mereka berdua tak menyangka bahwa anak semata wayangnya akan mengalami hal yang benar benar menyakitkan seperti ini.
"Maaf mahen lancang kaya gini, sekali lagi maaf." Mahen menunduk meminta maaf kepada kedua nya.
"Tak apa nak, malah Tante mau bilang makasih."
"Sama sama Tante."
Flashback off
Jendral terdiam dia menangis, tidak tau mengapa tadi saat mendengar cerita papah nya dia benar benar menangis tidak menyangka bahwa kekasih nya bertindak sejauh ini untuknya.
"Maafin mamah sayang, maafin mamah." Tia semakin memeluk jendral dengan erat.
"Maafin papah juga." Doni mendekat ke arah istri dan anak nya.
Jendral kembali merasakan pelukan kedua orang tuanya dia menangis sejadi jadinya menumpahkan semua yang dia alami selama ini "maafin Jendral juga pah mah jendral belum bisa jadi anak yang baik buat kalian."
"Ga nak kamu udah baik yang ga baik itu kami." Jawab sang papah.
"Jendral janji yah sama mamah, Jendral harus berubah kita berubah sama sama, ayo bangun keluarga seperti apa yang jendral mau." Tia menangkup kedua pipi anaknya dan menciumi nya dengan sayang sedangkan sang papah mengelus pundak Jendral.
"Iya mah jendral janji Jendral bakal berubah." Jawab jendral tersenyum ke arah keduanya.
"Jendral sayang kalian."
"Kita juga sayang Jendral."
Dan malam itu jendral kembali merasakan sebuah rumah yang sesungguhnya, dia berjanji akan merubah dirinya walau akan susah tapi dia akan berusaha.
"Makasih sayang, makasih."
Tbc
Halo semuaaa author sudah update lagi hehe melow bangettt huhu semoga abis ini jendral dan keluarga nya bisa jadi lebih baik lagi yah, buat yang punya kisah kaya jendral kalian semangat dan juga cintai hidup kalian karna banyak orang yang masih mencintai kalian okeyyy anw maaf kalo typo hehe biasa si soalnya kata orang pacar Jeno itu kalo ngetik suka typo hahahHa dadah semuaaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
berandal kesayangan
Random"tawuran sama anak mana sekarang?" "Anak gang sebelah..." "Cih." "Obatin dong ayang, atittt:(" Gimana jadinya kalo anak buah nya tau bahwa sang panglima tempur nya kaya gini? #bxb #jangansalpak #lokal #jeno dom, Mark sub