pembalasan

5.3K 413 7
                                    

Tap

Tap

Tap

"Maaf, maaf... "

Takut

Resah

Khawatir

Sedih

Marah

Jenderal merasakan semua nya saat ini, dalam hati dia tidak berhenti mengucapkan kata maaf dan maaf. Sepanjang koridor rumah sakit dia selalu mengingat wajah kekasihnya beberapa waktu lalu yang tersenyum cerah.

"Iya sayang aku sendirian aja Ku bisa sama cici, dadah jendral sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iya sayang aku sendirian aja Ku bisa sama cici, dadah jendral sayang."

Namun naas senyuman itu tak bertahan lama.

BRAGG

"jendral?!" orang orang yang berada di ruangan tersebut menatap ke arah jendral yang baru saja masuk.

"AYAH!! MAHEN MANA?!"

"Tenang dulu, mahen gapapa cuman kepalanya kena pukulan sedikit." jawab bunda ayu sambil mendekat ke arah jendral yang terlukai lemas saat tau keadaan kekasihnya yang terbaring lemah di kasur rumah sakit.

"Maaf, maafin jendral..." jendral menunduk, ayu langsung memeluk butuh bongsor jendral dan menepuk pundaknya pelan.

"Ini bukan kesalahan kamu kasep, ini namanya musibah, bukan salah kamu." ucap ayu menenangkan jendral.

"Bener kata bunda, ini bukan salah kamu jen." cakra menimpali kalimat ayu.

Ayu melepaskan pelukannya dan membiarkan jendral mendekat ke arah mahen yang senantiasa menutup matanya dengan damai, jendral menggenggam tangan mahen lalu mengecup punggung tangan nya pelan.

"Sayang ini aku, maaf buat kamu kaya gini, aku janji aku ga akan biarin mereka seneng gitu aja." jendral mengecup kening mark sebentar lalu bangun.

"Jen jangan macem macem." peringat cakra.

"Ga macem macem yah cuman satu macem, bunda ayah jendral titip mahen dulu sebentar." jendral berjalan ke arah pintu.

"Hati hati jendral." perkataan ayu di angguki oleh jendral sebelum dia keluar dari pintu dan bergegas menuju markas nya.

Sesampainya jendral di markas dia langsung di suguhi para anak cogansrek yang sudah siap membawa senjata nya masing masing.

"Tah, lila maneh mah aing geus gatel hayang ngabacok anu ngajieun mahen cilaka." ucap jenan sambil melemparkan samurai milik jendral.
"Tuh lama lo mah gua dah gatel pengen ngebacok yang bikin mahen celaka."

Jendral menerima Samurai nya lalu menatap para anak buah nya "buat mereka hancur." ucap nya dingin.

Para anak cogansrek tersenyum simpul sebelum menganggukan kepala mereka.

Dan malam ini jendral dengan yang lain turun kembali kejalanan, membelah jalanan malam yang begitu sunyi.

"Tenang ay aku ga bakal biarin mereka gitu aja." rilih jendral dalam hati.

BRAGHH

BUGHH

PRANGG

"KELUAR LO SEMUA ANJING!!"

BRUGHH

jendral dan kawan kawan menghancurkan markas anak SMAN JAYA ABADI dengan brutal.

"BANGSAT APA APAAN NI!" para anak SMAN JAYA ABADI langsung keluar dari dalam markas saat mendengar kegaduhan di luar.

"Ga usah pura pura tolol lo anjing, berani nya lawan pacar gua! LAWAN GUA KALO LO BUKAN PECUNDANG!!" teriak jendral dan langsung menyerbu anak anak SMAN JAYA ABADI.

Para anak cogansrek yang lain pun sama mereka langsung memukuli anak SMAN JAYA ABADI.

BUGHH

PRANGG

KREKK

"ARGHHH!!"

pertempuran pun berlangsung mereka memukul, menimpuk, membacok, menendang dan lain lain.

"SIALAN LO ANJING!! KAFKA LO GA AKAN PERNAH GUA BIARIN LOLOS! GA AKAN PERNAH!" teriak jendral sambil memukuli anak bernama kafka yang sudah hampir sekarat.

BUGHH

BUGHH

CRANGGG

1 jam sudah terlewati.

pertempuran terus berlanjut sampai anak anak SMAN mulai kalah dan kehilangan jumlah terutama kafka dia sudah benar benar sekarat di tangan jendral, gigi nya sudah rontok 3, kepalanya berdarah karna jendral menjedorkan kepada aspal.

WIUUU

WIUUUU

WIUUUU

Sirine polisi menyadarkan anak anak cogansrek dan anak SMAN yang masih tersisa langsung pergi dari sana.

Jeffry mendekat ke arah jendral dan menariknya "UDAH JEN BALIK JEN BALIK!!" teriak Jeffry karna dari tadi jendral tidak ada habisnya memukuli kafka yang sudah tak sadarkan diri.

"MATI LO ANJING MATI!!" ucap jendral.

"Jendral jingan udah monyet!" jenan dan yang lain juga langsung menarik jendral dari sana mau tak mau jendral melepaskan cengkraman nya dari leher kafka.

Mereka semua bergegas pergi dari sana sebelum polisi sampai di tempat itu.

Setelah tawuran tadi mereka kembali ke markas, mereka langsung berkumpul dan sebagian mengobati luka di badan dan wajah mereka.

"Bangsat kenapa kalian harus nahan gua, kafka beneran harus di kasih pelajaran!" kesal jendral.

"Gua paham jen tapi ada polisi!" tugas bram.

"Persetan sama polisi gua belum puas ngabisin dia."

"Udah a jen nanti wae lagi kita serang sekarang mending a jen ke rumah sakit liat keadaan ka mahen." judi menenangkan suasana.

"Bener kata judi mending lo ke RS bang." jawab arga.

Jendral terdiam sebentar lalu mengangguk dan pergi dari sana menuju rumah sakit tempat sang pujaan hati.

Tbc

Halo author update hehe maaf kalo ada typo yahhh dan nanti sore author update lagi, kalian tunggu yahhh dadah semuaaa

berandal kesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang