sepak bola

3.6K 308 10
                                    

Masa remaja memang masa masa indah apa lagi masa SMA banyak yang terjadi di sekolah luar sekolah atau bahkan dimana mana. Dari mulai kisah cinta, pertemanan, pertarungan, atau lainnya.

Begitu pula dengan Jendral, selain dia mendapatkan masa indah di SMA nya sebagai pacar dari mahen dia juga mendapatkan teman teman yang sangat perhatian dan seperti keluarga baginya.

Tak hanya sekali dua kali mereka melakukan semuanya bersama, karna pada dasarnya mereka memegang prinsip "satu kena, kena semua." Oleh karena itu pertemanan mereka sangat amat erat dan tidak memandang latar belakang keluarga, kehidupan sosial, kepintaran, atau yang lainnya.

Seperti biasa teman teman Jendral sedang berada di kantin sedang membahas turnamen sepak bola yang akan di lakukan oleh adik kesayangannya mereka yaitu Arga, hari ini dia akan tanding sepak bola dengan sekolah lain tentu saja sebagai Abang Abang yang baik mereka akan datang dan menonton Arga bermain.

"Jadi nonton ini teh?" Tanya Fikri

"Jadi lah hayu, kata bang jeff juga nanti mau Dateng cuman agak telat soalnya dia baru selesai kerja." Jawab Jendral.

"Abis kerja dia sekarang sering sibuk jarang ngumpul yah." Keluh Haekal.

"Iya tapi gapapa si dia bilang dia lagi nabung buat ngelamar ka fian."

"Syukur deh satu persatu dari kita mulai menjalin hubungan serius, walau sedih tapi gua seneng kalo mereka seneng."

"Bener, mau gimana pun ngeliat mereka bahagia sama keluarga nya kita juga ikutan bahagia."

"Jadi ini buat koreo mau ambil yang mana?" Tanya Jendral

"Kayaknya ambil yang taun lalu deh Jen, soalnya kalo bikin baru ga akan sempet." Jelas jenan.

"Dimana si koreo nya?"

"Kayaknya di rumah Haekal deh."

"Nanti gua cari."

"Anak anak sini mau ikut?"

"Gua rasa iya soalnya kan banyak anak sini juga yang ikut jadi cadangan."

"Yowes berarti nanti buat anak anak kita cari space yang kosong aja biarin mereka kuasai tribun sisanya kita, siapin alat musik lainnya."

"Siap a' kalo itu mah udah di urus sama bang Bram."

"Syukur."

"Jen lo mau bawa mahen?" Tanya Efendy.

"Ntah gua kan nanti turun dari tribun kalo gua bawa mahen takutnya mahen kenapa kenapa, apa lagi kita rusuh kalo nonton ginian takut mahennya ga keurus." Jelas Jendral.

"Tapi gua rasa mahen mau ikut deh, soalnya temen temen nya mau Dateng."

"Mungkin iya nanti kalo misalkan dia Dateng dan gua lagi di bawah mandu para suporter lo jagain yah, takutnya pacar gua kenapa kenapa." Pinta jendral pada teman temannya.

"Iya nanti kita jagain, lo pastiin aja anaknya siap sambungan sama anak anak kita biar gampang cari nya."

"Iya."

Setelah itu mereka masuk ke kelas karna sudah bel, walau niat mereka akan bolos tapi tidak jadi karna mendengar di sekolah juga akan di bubarkan.

Sebelum berangkat pergi ke tempat turnamen Jendral menyempatkan untuk ke rumah kekasihnya terlebih dahulu untuk memastikan dia akan ikut atau tidak.

"Ay jadi ikut?" Tanya Jendral sambil mengelus rambut mahen yang sangat halus.

"Jadi si aku udah pesen tiketnya lewat Hendrik." Jawab mahen, mahen sedang memakan cemilan yang di belikan oleh jendral selepas pulang sekolah tadi.

berandal kesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang