warmindo

3.4K 305 9
                                    

"nanti pulang aku jemput yah, kita jalan jalan bareng." Pesan Jendral kepada kekasihnya yang akan masuk kedalam kampus.

Mahen mengangguk semangat "umm ayo, nanti aku kabarin yah kalo udah selesai kelas."

"Siap ya udah gih sana nanti dosennya keburu Dateng."

"Okeh dadah Jendral." Mahen pergi dari sana dengan tangan yang melambai membuat Jendral terkekeh melihat kelakuan lucu pacarnya itu.

Setelah memastikan mahen tidak terlihat di pandangan nya jendral pergi menuju sekolahannya.

"Mahen hari ini mau pulang bareng ga?" Tanya doni selaku teman mahen.

"Engga don, gue mau pulang sama pacar gue hehe." Jawab mahen sambil terkekeh malu.

"Siap deh yang punya pacar mahhh, ya udah Yo masuk."

Mahen dan doni pergi masuk kedalam kelas nya.

Di sisi lain Jendral sedang berada di atas rooftop biasa lah nyebat soalnya tadi dia buru buru anterin mahen biar dia ga telat jadi ga sempet nyebat. Sebenarnya Jendral bisa aja santai tapi kata mahen harus pagi biar Jendral juga ga kesiangan soalnya jarak kampus ke sekolah tuh lumayan makan waktu.

"Udah nyebat aja lo bro pagi pagi." Jenan datang dengan muka bantal seperti nya dia langsung di bangunkan oleh Efendy.

"Iya abis nganterin mahen." Jawab Jendral lalu menyodorkan bungkus rokok ke arah jenan.

Jenan mengambil satu batang dan mengapitnya di sela sela bibir lalu mengambil korek dan menyalakan rokok tersebut.

"Efendy mana? Tumben ga bareng?"

"Dia ada piket jadi gua sendiri."

"Ouh gitu."

"Pulang nongki ga Jen?"

"Kayaknya engga deh gua mau ke warmindo bareng mahen."

"Dih warmindoan." Ledek jenan.

"Diem lo, mahen pengen banget ke warmindo bareng katanya jadi mau gua ajak aja sekalian."

"Peka yah ngab." Kekeh jenan.

"Yoi lah emang elo." Sarkas jendral.

"Dih? Kapan gua ga peka y pantek." Jenan menggeplak Jendral dengan sedikit kuat.

"Aduh peler, asu Kowe."

Dan terjadilah sebuah pertengkaran tak bermutu dari mereka berdua.

"Mahen mau bareng?" Tanya ka dewa yang melihat mahen di dekat gerbang.

"Eh engga ka makasih." Tolak mahen dengan halus.

"Bener nih? Jok belakang gue kosong ko hen."

"En-"

BRUM BRUM

Omongan mahen terpotong oleh suara motor milik Jendral yang tiba di depan mereka berdua, Jendral menatap dewa sebentar dia tau bahwa dewa adalah salah satu anggota panitia yang waktu itu ada di resto Jepang.

(Kalo kalian ga kenal dewa dia itu ka Judika teman ka Tama ada di chapter ospek (1) )

"Ay ayo." Ajak Jendral kepada mahen mengacuhkan dewa seakan akan dia tak ada di sana.

"Ah iya, ka saya duluan permisi." Mahen berusaha sopan kepada Kaka kelas nya dan langsung pergi menghampiri Jendral.

"Aku lama yah? Maaf tadi abis ganti baju dulu." Jendral memasangkan sebuah airpods di telinga mahen.

berandal kesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang