Pagi pagi jendral sudah berada di ruang tamu rumah sang kekasih untuk apa? Tentu saja untuk menjemput sang kekasih dan berangkat bersama.
Hari ini kerja bakti di mulai jendral berangkat bareng mahen langsung ke lokasi tempat kerja bakti katanya biar ga bolak balik jadi sekalian aja, kalo mahen si ayo ayo aja lagian lumayan juga bisa ngapel dulu sama jendral haha.
"Jendral masih suka berantem?" Tanya ayah Cakra selaku ayah dari sang kekasih.
"Hehe sedikit yah." Jendral membalas dengan sedikit cengiran.
"Yeuuuu kamu mah tuman, nanti ayah tangkap kamu yah." Canda Cakra sambil menyeruput kopinya.
"Hahaha mau dong yah di tangkap sama camer." Jendral tertawa.
"Pede kamu Jen bakal jadi mantunya ayah." Kaka mahen alias Jehan turun sambil menimpali ucapan Jendral.
"Lah kan ini mah emang menantu kesayangan ayah Cakra, ya ga yah?"
"Engga tuh." Jawab Cakra.
"HAHAHAHA MAMPUS!" tawa Jehan menggelar di ruang tamu menertawakan sang adik ipar.
"Ayah mah males ah." Pundung Jendral.
"Pundungan kamu." Kekehan keluar dari mulut Cakra.
Memang jendral dan keluarga mahen sudah dekat walau di awal awal susah karna sang ayah mertua adalah seorang TNI yang tidak suka kepada anak berandalan tapi setelah di luluhkan oleh sifat dan sikap tanggung jawab Jendral akhirnya Jendral di restui oleh Cakra, tentu saja di bantu sang bunda dan Kaka iparnya.
"BUNDAAAA BARANG BARANG ADEK DIMANA?!!!" teriak Mark sambil berlari memanggil bundanya.
"JANGAN TERIAK! barang barang kamu ada di bawah tangga, kemarin berserakan." Jawab bunda ayu.
"Jangan teriak teriak dek, kamu juga mahen jangan lari larian." Peringat sang ayah.
"Ihh ayah diem dulu mahen udah mau telat ini." Mahen dengan cepat dan buru buru membereskan barang barang nya.
Jendral bangun dan mendekat ke arah mahen sambil membawa barang yang mahen cari dari tadi "aku bantuin."
"Makasih." Mahen tersenyum manis pada jendral.
"Yah..." Jendral menatap Cakra.
"Kenapa?"
"Jantung Jendral."
"HEH KENAPA KAMU?!" Cakra panik ketikan Jendral memegangi dadanya.
"JEN LO KENAPA?!" Jehan yang ikut panik pun mendekat ke arah Jendral.
"Jantung Jendral detak nya cepet banget pas liat mahen senyum, anak ayah manis banget." Jawab Jendral dengan polosnya.
"JENDRAL!!!" seketika kedua dom itu pun berteriak ke Jendral.
•
•
•Kini mereka sudah berada di sebuah panti asuhan yang akan menjadi tempat kerja bakti sekolahan, anak anak memulai kerja nya ada yang membantu beberes dan membersihkan ada juga yang bermain dengan anak anak panti, ada yang menjahili anak panti seperti gang nya Jendral.
Anak anak OSIS mengerjakan tugas mereka yaitu mengajar anak anak panti yang masih harus di ajari dari dasar, sambil mengajari mereka juga bermain permainan kecil untuk menghibur.
"Nah kalo yang ini tinggal kamu tambahin aja." Ucap mahen kepada salah satu anak di sana.
"Wahhhh ternyata mtk gampang hihi makasih ka mahen." Ucap anak itu senang.
"Sama sama." Mahen mengusap rambut anak tersebut.
"Eum Kaka..." Mahen menoleh melihat seorang anak perempuan membawa sebuah bunga ke arahnya.
"Iya?"
"Kaka cantik, Kaka mau ga jadi pangeran nya wina?"
Hening....mahen seketika ngebug dengan anak ini 'cantik? Tapi pangeran? Hey cerita apa yang kau baca wahay anak kecil.' mahen bergumam dalam hati nya sendiri.
"Kaka mau yahh??" Anak itu menatap mahen dengan pandangan yang memohon.
"Wihhh apa nih? Pacar aa di tembak?" Jendral berdiri di belakang mahen yang berjongkok di depan anak tadi.
"Jendral?"
"Halo ayang." Jendral ikut berjongkok di sebelah mahen lalu menatap anak tersebut, anak tersebut sedikit takut kepada Jendral dia mundur beberapa langkah kebelakang "hey jangan takut, aa ga jahat ko, kenalin nama aa Jendral."
"Kamu mau kasih ini ke ka mahen?" Tanya Jendral.
Anak tersebut mengangguk kepalanya kaku lalu menatap mahen dan Jendral secara bergantian "tapi tidak jadi...Wina mau aa Jendral jadi pangeran nya kaka mahen aja."
Nah kan Mark makin ga paham sama jalan pikiran si Wina, ko bisa si dia mikir gini jangan jangan dia nonton hal yang ga harus di tonton anak kecil lagi, haduhhh.
"Kenapa gitu?" Tanya Jendral.
"Soalnya aa jendral ganteng, cocok jadi pangeran kaka mahen yang cantik."
Uhhh rasanya mahen ingin pergi saja karna terlalu malu masa dia di panggil cantik oleh anak kecil kan malu.
"Kkkk~ gitu yah, ya udah kalo princess Wina mengizinkan, izinkan jendral mu ini yang akan menjadi pendamping putri mahen." Jendral memperagakan seolah oleh dirinya adalah Jendral dari sebuah kerajaan.
"Tentu!! Princess wina mengizinkan." Wina dengan senang membalas ucapan Jendral.
Mereka berdua tertawa lepas mengabaikan mahen yang masih merona karna ucapan Jendral tadi.
"WINAAA!!" teriak seorang anak laki laki yang mendekati Wina.
"Galangg!" Wina melambaikan tangan nya ke anak yang dia sebut sebagai Galang.
"Kamana wae ai kamu huh?" Galang menatap Wina dengan marah sedangkan Wina dia malah tertawa melihat itu
"Kemana aja kamu?""Wina abis jodohin ka mahen sama aa jendral." Jawab Wina
"Hah?"
"Halo aku mahen." Mahen memperkenalkan dirinya.
"Aku galang pria tampan yang akan jadi pangeran nya wina."
"Ehhhh?!" Mahen kaget mendengar Jawaban Galang.
"Pfft pangeran kaya gini? Ga mungkin." Jendral menahan tawanya saat mendengar Jawaban Galang.
"CIH kau Kaka yang tadi!" Galang menatap sebal ke arah Jendral.
"Yang tadi?" Tanya Wina.
"Iya, dia yang mengambil mainan ku."
"Hahaha aku minta maaf bocah lagi pula itu yang ambil jenan bukan aku." Jelas jendral.
"Sama aja, ayo win kita ke bunda jangan sama jendral." Galang menarik tangan Wina dan mengajak nya untuk pergi, Wina yang tangan nya sudah tertarik akhirnya hanya mengikuti saja.
"Ini? Sebentar ko aku ga paham." Gumam mahen.
"Kamu ngebug yang." Jawab Jendral "udah ah ayo sama yang lain." Jendral menarik tangan mahen dan berjalan ke arah teman temannya.
Tbc
Halooo author up nih hehe maaf yah agak lama soalnya author lagi males and bm akhir akhir ini jadi ga up😔😔 semoga kalian suka yah dan maaf kalo ada typo, dadah
KAMU SEDANG MEMBACA
berandal kesayangan
De Todo"tawuran sama anak mana sekarang?" "Anak gang sebelah..." "Cih." "Obatin dong ayang, atittt:(" Gimana jadinya kalo anak buah nya tau bahwa sang panglima tempur nya kaya gini? #bxb #jangansalpak #lokal #jeno dom, Mark sub