"Jendral? Hari ini tumben ga kerumah mahen?" Tia masuk ke kamar anaknya saat merasakan Jendral sudah jarang keluar kamar semenjak beberapa hari lalu.
Jendral sedang bermain gitar pun mengangkat kepalanya lalu tersenyum "engga mah, mahen kan lagi belajar buat ujian Jendral ga mau ganggu." Jawab jendral.
Tia duduk di kursi sebelah jendral lalu tersenyum "jangan lupa kasih dia semangat sayang, kan dia lagi butuh dukungan buat bikin dia senang." Tia mengelus pundak Jendral sambil tersenyum tulus.
Jendral terdiam yah selama beberapa hari kebelakang mereka emang jarang buat komunikasi terus juga jarang berduaan soalnya Jendral ngasih waktu buat mahen belajar.
"Iya mah nanti jendral kasih semangat."
Tia melihat Jendral mengangguk lalu mengusap rambut jendral "gimana kalo kita makan malam bareng keluarga mahen juga? Papah sama mamah lagi free nih ya sengaja si niatnya mau familly time bareng lagi tapi kayaknya lebih enak kalo sama keluarga nya mahen juga." Usul Tia.
Jendral berfikir sebentar, jika di ingat ingat dia memang belum memperkenalkan secara langsung kedua orang tua nya ke orang tua mahen.
"Boleh, kapan mom?" Tanya Jendral.
"Nanti malem mau?"
"Bentar yah Jendral tanya mahen dulu." Tia mengangguk sebagai jawaban.
Jendral mengambil ponsel nya dan berdiri berjalan ke arah jendral sambil menempelkan handphone di telinganya, dia menunggu mahen menjawab panggilan nya.
"Halo Jen?" Terdengar suara mahen dari sebrang sana.
"Halo, ay malem ini sibuk?" Tanya Jendral.
"Hmmm kayak nya engga deh, kenapa?"
"Mamah ada rencana mau ngajak keluarga kamu makan malem, malem ini bisa ga?"
"Bentar yah tanya bunda dulu." Jendral mengangguk walaupun tau mahen tak akan melihatnya.
Dari seberang sana terdengar mahen yang berlari pelan turun kebawah, sekilas jendral mendengar suara percakapan mahen dengan bunda ayu.
"Iya Jen, bunda bisa pergi." Setelah beberapa menit ngobrol sama bunda nya akhirnya ayu mengizinkan.
"Okey kalo gitu nanti jam..." Jendral melirik Tia yang sekarang mengangkat jarinya mengacungkan nya sampai angka 8.
"Jam 8 malem okey."
"Okey, ya udah aku mau sarapan dulu yah." Pamit mahen.
"Iya, i love you."
"Love you too."
Jendral mematikan sambungan ponsel nya lalu menatap mamah nya yang seperti sedang mengejek Jendral.
"I love youuu haha."
"Apa si mah." Jendral tertawa pelan melihat tingkah mamah nya.
•
•
•
Malam sudah tiba, di kediaman mahen agak sedikit berisik yah karna mereka siap siap untuk bertemu dengan calon besan wkwk terutama mahen ini pertama kali nya dia bertemu setelah percakapan tak mengenakan waktu dia memberitahu kepada jendral kepada kedua orang tuanya.
"Hufh gugup gini yah." Mahen memegang dadanya sendiri sambil bergumam bahwa dia gugup.
"Santai Abang yakin ortu Jendral udah ga akan sedingin sebelum nya." Jehan menenangkan mahen di bantu oleh Tino yang kebetulan juga Jehan ajak kan dia pasangan Jehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
berandal kesayangan
Random"tawuran sama anak mana sekarang?" "Anak gang sebelah..." "Cih." "Obatin dong ayang, atittt:(" Gimana jadinya kalo anak buah nya tau bahwa sang panglima tempur nya kaya gini? #bxb #jangansalpak #lokal #jeno dom, Mark sub