"MAHEN PULANGGG!" teriak mahen dari luar berlari bersama sang bunda dan juga jendral.
"Berisik mahen." Tegur sang ayah.
"Hehe maaf ayah." Mahen mendekat ke arah ayah nya lalu mencium pipi Cakra dan langsung melesat ke atas.
Jendral Salim ke camer terus izin buat ke atas tentu saja di izinkan wkwk.
Mahen melewati kamar kakanya terdengar suara tawa seseorang yang mahen kenal.
Mahen mengintip di kelah pintunya lalu berteriak dengan nyaring sehingga membuat jendral yang berada di belakang nya terkejut.
"KAAA TINOOOO!" mahen langsung mendobrak pintu kamar Jehan dan berlari ke arah Tino.
Tino yang sedang rebahan otomatis melihat ke arah mahen dan langsung bangun "mahen!!"
Mahen memeluk tino dengan erat begitu juga tino, mereka melepaskan rindu yang sudah mereka tabung di celengan rindu amjai celengan rindu.
"Kaka kapan pulang?" Yah sedikit info tino itu dokter kebetulan dia di tugaskan di Papua untuk membatu masyarakat di sana selama 5 bulan lebih.
"Baru aja tadi, tapi langsung di culik sama Abang mu." Celoteh Tino.
"Hish Abang emang nyebelin ka." Bisik mahen walau masih di dengar oleh Jehan.
"Dih ga ada uang jajan kamu awas aja." Ancam Jehan.
"Apa sih ancamannya uang jajan, jelek." Ledek mahen.
Jendral hanya diam duduk di kursi meja belajar Jehan sambil melihat kelakuan orang orang itu.
"Masih sama jendral nih?" Goda Tino.
Jendral tersenyum merasa kehadiran nya di notic "masih ka Alhamdulillah."
"Jen lo udah masuk Islam?" Tanya Jehan mendengar Jendral mengucapkan "Alhamdulillah."
"Eh iya astaghfirullah lupa gua nonis." Nah kan jendral ini krisis agama banget sumpah.
BUGHH
Jehan melempar bantal ke arah jendral dan tepat mengenai kepalanya.
"Aduh!" Pekik Jendral.
"Selain lo nonis lo juga non ahlak Jen." Kesal Jehan.
Jendral mah cuman senyum senyum aja soalnya emang bener awokwok.
Sedangkan kedua submisive itu cuman geleng geleng ngeliat kelakuan dominan itu.
"Eh hen katanya kamu di skors yah?" Tanya tino.
"Iya ka aku di skors tiga hari." Mahen menunduk lesu.
"Tiga hari libur sendiri enak ya dek." Ledek Jehan
"Abang diem deh Abang ga di ajak!" Kesal mahen, Dia menatap Jehan dengan tatapan tajam nya namun bukannya takut Jehan malah tertawa karna gemas.
"Iya deh iya silahkan para botitah untuk berbincang, ayo Jen keluar." Ajak jehan sambil bangun dari kasurnya dan keluar kamar di buntuti oleh jendral.
KAMU SEDANG MEMBACA
berandal kesayangan
Acak"tawuran sama anak mana sekarang?" "Anak gang sebelah..." "Cih." "Obatin dong ayang, atittt:(" Gimana jadinya kalo anak buah nya tau bahwa sang panglima tempur nya kaya gini? #bxb #jangansalpak #lokal #jeno dom, Mark sub