gara gara basket

5.8K 396 5
                                    

Jendral

Kabogoh lagi liatin/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kabogoh lagi liatin/

/cakep pisan euy

Kata dia juga lo cakep
Pas main basket/

/sini atuh kebawah gus
Ajak mahen

Otw, beli minum dulu/

/yoi di tunggu.

Setelah agus mengabari jendral dia langsung mengajak mahen untuk membeli minuman, awal nya mahen menolak karna dia tidak ingin bertemu dengan jendral dulu, ntah lah setelah kejadian beberapa waktu lalu membuat mahen sedikit canggung dengan jendral.

"Eh gus gue ga mau ikut ke bawah, nitip aja ini uang nya aguss!" mahen merengek saat dirinya di tarik oleh agus ke arah kantin.

"Ga ada nitip nitip, lo ikut." tegas agus.

"Hishhh." akhirnya mahen hanya pasrah.

Setelah agus dan mahen membeli minum langsung berjalan ke lapangan dimana jendral dan teman temannya sedang bermain basket.

Saat sampai di lapangan jendral langsung di kode oleh temannya, dia menengok menemukan mahen sedang berjalan ke arah nya membuat jendral tersenyum tipis.

Jendral mendekat ke arah mahen, agus melihat itu menjauh memberikan ruang untuk keduanya "gua kesana dulu hen." pamit agus.

"Bro nih minum." ucap agus pada yang lain.

"Widih makasih brader." mereka mendekat ke arah agus dan mengambil minumannya masing masing.

Sedangkan di sisi lain jendral dan mahen sedang duduk di pinggir lapang, tangan jendral menggenggam tangan mahen dia tidak mau memeluk mahen karna tubuh nya berkeringat takut mahen tidak akan suka sedangkan mahen dia hanya diam membiarkan jendral mengelus tangan nya.

"Lap in keringet aku dong ay." jendral menaruh botol minuman nya dan mengambil handuk dari pinggir lalu menyerahkan nya kepada mahen.

"Sini." mahen menerima handuk tersebut dan membersihkan keringat jendral yang berada di muka serta lehernya.

Jendral hanya diam menikmati apa yang mahen lakukan sesekali tersenyum saat matanya bertatapan dengan mahen.

"Ay." panggil jendral mengalihkan intensi mahen dari kegiatan nya.

"Hum? Kenapa?" mahen menatap jendral yang berada di depannya bahkan jarah mereka berdua sangat dekat.

berandal kesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang