Prolog

15.2K 545 0
                                    

Masion Kim~

Di dalam sebuah masion yang luas itu terlihat sebuah keluarga yang sangat terpandang di Korea hingga luar negeri. Mereka merupakan pembisnis sukses yang perusahaannya telah tersebar di berbagai negara.

Mereka sangat di kagumi dan di segani di Korea, karena mereka adalah orang yang tegas, keras dan tidak segan segan menjahtukan orang orang yang berani mengusik keluarga mereka serta memiliki anak anak yang cerdas dan visual diatas rata rata.

Terlihat seorang wanita paru baya tengah di kelilingi oleh putri putrinya, ada yang memijat bahunya, mengusap perutnya, mencium perutnya bahkan ada yang tengah berbicara dengan perutnya. Itu karena wanita tersebut tengah mengandung anak ke 8, dimana usia kandungannya sekarang tengah memasuki usia 8 bulan.

" Eomma kapan adik bayi akan keluar? Aku sdah tidak sabar untuk bermain dengannya" ucap salah satu putrinya yang memiliki wajah seperti beruang

"Hm, sabar ne tunggu 1 bulan lagi arra?" Ucap sang eomma sambil mengusap lembut rambut anaknya tersebut

" Arra eomma" ucap sang anak sambil tersenyum hingga matanya tidak terlihat

"Eomma, tadi aku dan ilene nie lihat baju bayi nan badus untuk Ade" seru anak kecil berusia hampir 3thn yang memiliki pipi seperti chipmunk

"Eoh benarkah?" Ucap sang eomma

"Ne eomma. Tadi kami ke mall dengan halmonie dan kami membelikan baju untuk Adik bayi" ucap sang putri pertama dengan senyum di wajahnya.

" Wahh anak anak eomma sangat semangat sekali menyambut adik kalian eoh?" Ucap sang eomma dengan senyum yang tidak pernah luntur dari wajahnya saat berbincang dengan putri putrinya.

Disaat yang lain sedang sibuk berbincang dengan eomma mereka, tapi tidak dengan anak kecil yang bermata kucing, dia sedang sibuk berbicara dengan calon adiknya yang masih ada di dalam perut sang eomma.

"Haii lili, ini Nini eonni. Apakah lili dengar eonni memanggil lili?" Ucapnya sambil mengusap perut sang ibu

Disaat dia sedang mengusap perut sang eomma, tiba tiba ada gerakan di perut sang eomma membuat dia kaget karena gerakan tiba tiba tersebut.

" Eohh eomma, mengapa perut eomma bergerak seperti itu? Tanyanya dengan tatapan polos kepada sang eomma

" Itu artinya dia merespon saat nini mengajaknya berbicara" jawab sang eomma tersenyum hangat pada putri kelimanya itu

" Wahh benarkah eomma?" Ucapnya dengan mata berbinar. " Lili apa lili mendengar Nini? Lili cepatlah keluar! Nini akan mengajak lili bermain bersama" ucapnya lagi sambil mencium perut besar sang eomma.

Sang eomma tersenyum melihat anak kelimanya yang begitu antusias mengajak adiknya berbicara sambil mengelus perutnya.

" Wahh kalian sedang berkumpul ternyata dan tida mengajak Appa, harabojie dan halmonie eoh?" Tanya sang Appa dengan muka di buat merajuk pada anak dan istrinya.

" Yak! Hentikan wajahmu itu Ji-yong, apakah kau tdk malu sama anak anakmu?" Ucap harabojie Kim melihat tingkah laku putranya itu, membuat Ji-yong semakin menekuk wajahnya dan itu membuat ibu, istri dan anaknya terkekeh melihatnya.

" Appa, halabojie, halmonie tadi lili merespon Nini saat nini mengajaknya berbicara!" Beritahu anak kecil bernama Nini tersebut

" Eohh siapa lili sayang?" Tanya sang Appa menatap bingung putrinya

" Adik bayi, aku akan memanggilnya lili!" Serunya bersemangat

"Wah jadi Nini punya panggil spesial untuk adik bayi eoh?" Ucap sang halmonie sambil mencium pipi gembulnya.

" Hihihi, Ne halmonie" jawabnya

" Kami juga akan memberikan panggil spesial untuk adik bayi" seru saudaranya yng lain tidak ingin kalah.

" Hahahhaah Ara Ara kalian boleh memberikan panggil spesial untuk adik bayi. Karena dia akan menjadi anak yang sempurna yang akan melengkapi kita semua!" Ucap sang Appa sambil tersenyum kearah keluarganya.

" Nee Appa dan kami akan selalu menjaga dan melindunginya" ucap anak anaknya dengan semangat.

Harabojie dan halmonie tersenyum melihat keluarga sang anak yang begitu hangat itu.

" Semoga kebahagian dan kehangatan ini terus ada di keluarga ini" batin harabojie dan halmonie sambil tersenyum melihat anak, menantu dan cucu cucunya begitu antusias menyambut anak dan saudara ke 8 mereka.

BACK or NOT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang