"Yaakkk!!! Unnie kembalikan itu milikku" suara teriakan itu menggelegar diseluruh penjuru mansion.
Terlihat seorang gadis kecil sedang berlari dengan sebungkus ciki di tangannya, sambil melihat kebelakang dimana sang adik mengejarnya.
"Anniya Joy ini punyaku!!" jawabnya terus berlari, sambil sesekali menoleh kebelakang dimana adiknya berada.
Disaat dia terlalu fokus memperhatikan adiknya di belakang sampai dia tidak sadar kalau ada seseorang di depannya sedang berjalan dengar riang sambil sesekali melopat lompat kegirangan.
Brukk
" Auww, Appo hiks" Isak gadis kecil yang di tabrak dari arah depan
Sedangkan si pelaku terduduk dilantai dengan bokongnya menyentuh lantai dengan keras.
"Auww shh" sambil meringis memegang bokongnya yang sakit
"Huaa unnie Appo hiks hiks"
"Astaga mianhe chipmunk, unnie tidak melihatmu" ucapnya panik sambil mendekati adiknya yng masih menangis karena di tabrak olehnya.
"Ini sakit sekali unnie, hiks hiks huaa, eomma Appo"
" Yaak! Chu kau apakan uri chaeng sampai menangis seperti ini???" Tanya saudaranya yang lain, mereka berlari kearah sang adik karena mendengar adik mereka yang menangis dengan keras.
" Aku tidak sengaja menabraknya" jawabnya sambil menundukkan kepala merasa bersalah.
" Ini juga salah Joy karena mengejar ku" lanjutnya ikut menyalahkan sang adik yng lain.
" Yak!! Unnie kenapa jadi kmu menyalahkan aku juga?" Ucap adiknya tidak terima di salahkan juga, karena kakaknya itu sdah mengambil cikinya sekarang menyeretnya juga untuk disalahkan.
" Yaa itu karena kmu mengejar ku, coba kmu tidak mengejar ku tidak mungkin aku menabrak chipmunk ini" balasnya tdk mau kalau sama adiknya.
" Itu karena---"
" Yaak!!! Stop kalian berdua!" Teriak sang kakak tertua karena merasa jengah dengan perdebatan tidak penting Kedua adiknya itu.
Keduanya pun langsung menundukkan kepalanya karena takut dengan tatapan tajam sang unnie.
" Chaengi sdah Ayo unnie bantu berdiri dan obati lukamu" sambil membantu adiknya berdiri dengan lembut.
" Dan kalian berdua unnie hukum" lanjutnya sambil menunjuk kedua adiknya yang masih menunduk itu.
" Ani unnie, aku tidak bersalah. Jisoo unnie yang menabrak chaeng bukan aku unnie" bela sang adik pada dirinya.
" Yak! Tapikan kamu yang mengejar ku"
" Itu karena unnie mengambil cikiku" jawab sang adik tidak ingin kalah.
" Baru ciki saja pelit, aku juga bis---" ucapanya terpotong karena mendengar suara dingin sang unnie.
"Kim jisoo! Kim soyoung!" Dengan nada dingin
Kedua adiknya itu langsung menegang, karena aura sang unnie sangat menyeramkan.
"Ne unnie" jawab mereka serempak
" Berdiri di ruang tv sambil mengangkat satu kaki dan tarik telinga kalian masing masing, S E K A R A N G" ucap sang kakak tertua sambil menekan kata terakhirnya.
"Tapi unn---"
"Atau mau mencabut rumput menggunakan guting kuku??" Tanya sang unnie sambil tersenyum manis, tapi itu sangat menyeramkan untuk adik adiknya.
" Anniya unnie, kami akan lakukan" jawab mereka langsung lari keruang tv dan menjalankan hukumannya.
Para saudaranya yang lain terkekeh melihat kedua saudara mereka yang dihukum oleh unnie tertua mereka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK or NOT (END)
Teen FictionTentang dia yang diasingkan dan tidak pernah dianggap oleh keluarganya sendiri karena dianggap tidak sempurna. hingga suatu hari dia memilih untuk pergi meninggalkan mereka. Dia tidak akan pernah mengganggu dan membuat kalian merasa Malu lagi, karna...