Ruangan dokter park
Disinilah sekarang Penatua Kim dan istrinya berada mendengarkan penjelasan tentang kondisi cucunya.
" Jadi bagaimana kondisi cucu saya dokter park? Dan jelaskan serinci mungkin." To the poin penatua Kim.
" Ghm, begini Presdir kondisi nona muda sampai saat ini belum ada kemajuan dan setelah kami periksa secara keseluruhan kondisi nona muda. Nona muda mengalami Retinopathy of prematurity (ROP) atau gangguan mata karena lahir dalam kondisi prematur Presdir." Jelas dokter park.
" Andwee! Ye-yebbo ini tidak mungkin kan? Baby L, dia..." Halmonie Kim tidak bisa melanjutkan lagi kata katanya.
" Tenang yebbo." Penatua Kim menenangkan istrinya yang sudah terisak mendengar kondisi cucunya.
" Tapi tenang Presdir dan nyonya besar, kita masih bisa menyembuhkan nona muda. Karena untuk Pasian yang mengalami ganguan tersebut bisa dilakukan beberapa pengobatan seperti bedah laser, bedah beku dan krioterapi. Tapi jika dengan 3 metode tersebut kondisi mata nona muda tidak menunjukkan peningkatan maka jalan satu satunya adalah dengan operasi Presdir." Jelas dokter park secara rinci lagi.
" Lakukan, lakukan apapun untuk menyembuhkan cucuku. Saya akan bayar berapapun biayanya yang penting cucuku bisa sembuh. Tolong lakukan apapun untuk cucuku dokter." Mohon penatua Kim pada dokter park.
" Baik Presdir, kami akan melakukan yang terbaik untuk nona muda."
" Terima kasih dokter park."
" Sudah tugas saya Presdir sebagai dokter yang menangani nona muda."
" Baiklah kalau begitu kami permisi dulu dokter park, sekali lagi terima kasih dan tolong lakukan apapun yang terbaik untuk cucuku. Kajja yebbo." Pamit penatua Kim dan menuntun istrinya keluar dari ruangan dokter park.
" Saya berjanji Presdir akan lakukan yang terbaik untuk nona muda." Batin dokter park sambil memandang sendu punggung pimpinan tempatnya bekerja itu.
----
Mansion Kim
Diruang santai terlihat 7 gadis kecil sedang bermain, ada yang menggambar, makan cemilan, dan nonton tv.
" Unnie?" Panggil anak ke 7 sambil menarik baju sang kakak sulung.
" Eoh, ada apa chaeng?" Jawab sang kakak menoleh sekilas pada adiknya itu dan lanjut menonton kartun di tv lagi.
" Kenapa appa dan eomma belum kembali juga? Aku ingin melihat adik bayi unnie." Tanyanya lagi dengan wajah cemberut.
" Mungkin mereka sebentar lagi akan kembali Rosie, kita tunggu saja eoh." Jawab sang kakak yang memiliki mata seperti kucing.
" Tapi aku ingin melihat adikku unnie, aku ingin bermain bersamanya." Sambil mengembangkan pipinya.
" Sabarlah chipmunk, bukan cuman kamu saja yang ingin melihat adik bayi tapi kami semua juga." Jawab sang kakak ke tiga dengan lembut.
" Hmm."
" Cah sekarang mending kita nonton tv saja bersama sama sambil menunggu Appa, eomma, halmonie dan harabojie serta adik bayi pulang." Ajak saudara mereka yang memiliki bibir berbentuk hati.
Disaat mereka sedang serius nonton, tiba tiba saudara mereka yang ke 6 memulai percakapan kepada saudaranya yang lain.
" Unnie di sekolahku ada salah satu murid yang memiliki saudara yang cacat." Beritahu saudaranya tersebut.
" Eoh benarkah Joy?" Tanya sang kakak sulung.
" Nee unnie, dia selalu mengeluh capek dan malu karena harus mengurus saudaranya tersebut karena saudaranya itu tidak bisa melihat. Dia juga malu karena terus di ejek dan tidak ada yang ingin berteman dengannya karena memiliki saudara yang tidak bisa melihat itu." Jelas Joy pada saudaranya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK or NOT (END)
Novela JuvenilTentang dia yang diasingkan dan tidak pernah dianggap oleh keluarganya sendiri karena dianggap tidak sempurna. hingga suatu hari dia memilih untuk pergi meninggalkan mereka. Dia tidak akan pernah mengganggu dan membuat kalian merasa Malu lagi, karna...