144: Get Things Done

146 55 5
                                    

"Huhuhu Bomiinnn..."

Kalau aja disini cuma ada Bomin sama Heejin berdua, pasti bocah itu bakal teriak dan ngeluarin semua unek-uneknya ke Heejin. Maksudnya apaan coba? Merengek di depan dia waktu tahu kalau Bomin keluar dari ekskul drama.

"Kenapa, Heejin?" tanya Bomin sok kuat.

"Sedih, temenku ekskul jadi berkurang satu," jawab Heejin dengan wajah cemberut.

"Kan ada Jongho."

"Tetep aja rasanya nggak lengkap. Dari awal kan kita barengan terus."

Maaf ya Heejin, ini keputusan terbaik biar aku nggak gila, batin Bomin.

"Semangat pembekalannya! Aku tunggu fotomu dipajang di spanduk sekolah karena menang olimpiade!"

Bomin melempar senyum, "Amin. Makasih ya, semoga kamu jadi ketua ekskul Drama."

Giliran Heejin yang senyum. Ketawa sih lebih tepatnya. Ketawa anggun gitu. "Tapi boleh kan kalau nanti aku nanya-nanya soal tugas?"

Hmmm gimana ya. Bukannya Bomin nggak mau bantuin Heejin, tapi dia takut goyah. Kan nggak enak juga sama Eric, kalau tahu mereka suka kontakan walaupun judulnya ngomongin tugas. Bomin takut, nggak mau nambah-nambahin masalah.

"Kamu kan ikut pembekalan olimpiade MTK, jadi kalau aku nggak ngerti soal yang susah gitu siapa tau kamu bisa bantuin," lanjut Heejin.

"Oh.. iya, boleh kok..." jawab Bomin seadanya.

Semoga aja nggak ada drama cuma karena dia sama Heejin diskusi soal MTK. Bomin nggak ada niat jahat juga kok, jadi harusnya aman lah ya? Iya dong? Iyain aja.

"Chae, kalau kita diskusi tugas sama temen yang udah punya pacar tuh boleh nggak sih?"

Tapi Bomin dan overthinking nggak bisa dipisahkan. Jadinya dia tetap tanya ke Chaewon. Tentunya pertanyaan Bomin itu bikin Chaewon bingung, soalnya mereka juga sering diskusi tugas padahal posisinya Chaewon lagi dekat sama cowok atau punya pacar.

"Boleh lah," sahut Chaewon. "Kan ngobrol tugas doang? Bukan ngobrolin yang lain."

Bomin menggaruk kepalanya, "Iya sih..."

"Selama ini juga kita suka ngomongin tugas di chat, bukan grup. Padahal gue punya cowok. Biasa aja tuh."

"Kecuali posisi lu pernah atau lagi naksir temen yang udah punya pacar itu," celetuk Daehwi. Omongannya suka bener pake banget.

"Nah, kecuali itu," Chaewon setuju. "Eh tapi, berarti lo lagi naksir cewek yang udah punya pacar?"

Bomin langsung panik dan langsung menggeleng sekuat tenaga buat membantah dugaan Chaewon. "Enggak kok, enggak... bukan," bantahnya.

"Yaudah biasa aja kaliiii."

"Gue biasa?!"

Kemudian obrolannya berganti jadi ngomongin soal Chaewon sama Yunseong. Gara-gara Daehwi yang iseng nanya, kok tumben Yunseong nggak nyamperin Chaewon ke kelas.

"Orang dianya gak masuk," kata Chaewon.

"Pantesan elu seharian letoy banget kayak pensil inul."

Celetukan Daehwi barusan sukses bikin Bomin ketawa ngakak. PENSIL INUL katanya. Bomin jadi ingat dulu dia pernah punya tuh pensil letoy itu, hitz pada masanya. Beli di abang-abang tukang mainan depan SD.

"Tapi ya Chae, si Yunseong tuh emang kaku banget ya? Kalau ketemu kita-kita kayak robot banget reaksinya," komen Bomin. "Gue sering nunggu ojek bareng tapi dia kayak asik sendiri."

The GooGooBomWhere stories live. Discover now