116: Love is in the Air

204 67 14
                                    

Kalau boleh mengutip lirik lagu jadul, kalimat "Sungguh aneh tapi nyata" itu benar adanya. Kadang yang dikira nggak bakal terjadi malah kejadian.

Misalnya, Jibeom-Yuqi berantem.

Jangankan berantem. Mereka jadian aja udah aneh bin bikin geger. Kayak "hah?" gitu. Perpaduan yang aneh. Kayak kesan pertama orang-orang ke makanan bernama seblak, "hah? Kerupuk dikuahin?"

Sama, ke mereka berdua juga mungkin gitu. "Hah? Jadian?", atau "hah? Yang satu kemana, satunya kemana", atau "hah? Mereka bisa berantem."

Jawabannya?

"Sumpah, jujuuuuuurrr banget ini tuh ya, gue malu banget! Nyesel deh ngomel panjang lebar padahal kan dia nggak salah apa-apa."

Yeri sama Suhyun ngangguk doang selama Yuqi ngoceh, berkeluh kesah tentang dia yang beberapa hari ini lagi perang dingin sama cowok inisial Jibeom.

"Tapi menurut gue, nggak sepenuhnya salah lo juga sih. Dia kan suka gak pekaan," komen Yeri.

"Iya, gue juga bakal kesel sih kalau di posisi lo," timpal Suhyun.

Yuqi memijat dahinya sambil menghela nafas berat, "Gue harus gimana ya minta maafnya?"

Kemudian Yuqi berdiri sambil jalan mondar-mandir. Ceritanya lagi mikir keras. Sekolah mereka masih ramai, tapi di Kelas sisa mereka bertiga doang karena yang lain udah pada pulang.

Beberapa hari setelah kejadian marah-marah itu, Yuqi sama Jibeom minim interaksi. Yang biasanya makan bareng, ngobrol bareng, jadi nggak saling sapa. Joochan udah gatel pengen ngeledekin, tapi pas dilihat kok Jibeom sampai irit ngomong ya... hmmm... gak berani deh...

Gini nih nggak enaknya kalau ada yang cinlok di circle pertemanan. Begitu berantem, yang kikuk satu geng. Mereka masih interaksi sih, tapi Jibeom-Yuqi doang yang paling minim interaksinya.

"Dia nggak ngechat atau apa juga gitu?" tanya Yeri.

Yuqi menggeleng.

"Nah, yaudah berarti lo yang harus ambil inisiatif duluan!"

"Nggak!" sahut Suhyun. "Lo tunggu sampai DIA yang minta maaf duluan."

"Enggak lah! Kalau kayak gitu kapan selesainya?"

"Loh? Dimana-mana cowok tuh harus minta maaf duluan."

"Astagaaaa. Nggak gitu caranya. Itu namanya buang-buang waktu!"

"Tapi—"

"STOP!" pekik Yuqi.

Yeri sama Suhyun langsung mingkem.

"Gue yang ngechat duluan," tegas Yuqi. Kemudian dia merogoh saku roknya. Buka kunci HP, buka LINE, terus lihat pinned chat paling atas.

Ciye bucin banget nih gue liat-liat, pake dipinned segala.

"HUAAAAA GIMANA NGOMONGNYAAA?"

BINGUNG.

Kemudian, nggak disangka nggak diduga, ada oknum yang muncul di pintu kelas. Yeri sama Suhyun sadar, tapi Yuqi enggak karena posisi dia membelakangi pintu.

"Masa gue langsung nembak 'Jibeom, gue minta maaf soal yang waktu itu. Ayo baikan, gue kangen huhuhu' gitu?"

Oknum yang muncul tadi udah berdiri beberapa meter di belakang Yuqi, dan dia bisa dengar semuanya dengan AMAT SANGAT JELAS. Yeri sama Suhyun masih bungkam.

"Jawab dong, bantuin gue!" rengek Yuqi.

"Lo yakin keselnya udah ilang?" tanya Suhyun.

"Udaaah," jawab Yuqi. "Hari itu juga kesel gue langsung ilang soalnya gue nyesel dan malu."

The GooGooBomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang