123: Goyah

180 60 8
                                    

Donghyun nggak sengaja ngeliat Joochan ngirim chat ke Suyun. Ngajak mampir beli tanaman buat kado ultah Ibu. Dia auto nahan ketawa, tapi di satu sisi kesel juga. Kesel karena Joochan sok iye banget ngajak anak orang bersusah payah hunting tanaman.

Emangnya gak ada agenda kencan yang normal dikit gitu? Kayak Yuqi sama Jibeom misalnya, yang dari tadi pagi ribut nyusun puzzle karena hari ini banyak jamkos.

"Lo mau beli tanaman dimana?" tanya Donghyun.

Joochan refleks menoleh, "Kok tau sih? Ngintip yak?"

"Iya."

"Yaa dimana lagi?"

"Gimana sih anak orang malah diajak kotor-kotoran?"

Hadeeehh jomblo komen aja deh.

"Mending ada yang diajak, daripada elu?"

Kalau udah begini, Donghyun nggak balas komen apa-apa lagi. Biasanya kalau nggak mingkem ya ngalihin topik ke hal lain.

"Omong-omong, ini gua serius ya, gimana selama ini sama Suyun? Udah klik banget? Anaknya seru gak?" tanya Donghyun. Ini pertanyaan tulus loh ya, kalian jangan suudzon.

"Nah," Joochan langsung duduk tegap. "Gua juga serius nih sekarang. Mau cerita."

Yak, kapan kalian terakhir kali melihat duo yang satu ini akur?

"Gua tuh masih suka bingung harus bereaksi gimana kalau Suyun cerita soal mantan gebetan gue yang itu. Masalahnya, mereka deket. Lebih deket dari yang gua pikirin," curhat Joochan.

"Kok bisa sedeket itu? Karena padus doang?" tanya Donghyun.

Joochan menggeleng, "Mereka suka penulis novel yang sama. Makanya gua tuh gak berani nyamperin kalau liat mereka lagi berduaan."

"Kenapa gak berani?"

"Soalnya bingung."

"Bingung apanya?"

"Ya bingung."

Donghyun menghela nafas, merasa dugaannya benar. Kayaknya Joochan emang belum sepenuhnya "selesai" sama Kak Soyun. Hatinya Joochan belum seyakin itu buat move on.

"Lu udah sejauh ini sama Suyun, tapi masih bingung? Berarti lu belum yakin sama perasaan lu sendiri," kata Donghyun. "Kalau lu maunya sama Suyun, ya harus ngelatih diri lu sendiri supaya bisa ngadepin mereka berdua di waktu yang bersamaan."

"Maksudnya?"

"Kalau lu udah bener-bener move on, harusnya lu gak perlu bingung kalau harus berinteraksi sama keduanya sekaligus."

Perasaan Joochan jadi makin campur aduk karena merasa tertohok. Tapi kayaknya sifat denial di keluarga Hong itu kental banget, jadi nggak Jiae, nggak Joochan, dua-duanya suka nggak mempan dinasehatin.

"Gua udah move on. Kalau belum, mana bisa gua enjoy ngabisin waktu sama Suyun?" Joochan masih ngotot.

PADAHAL MAKSUD DONGHYUN BUKAN ITU. Karena pusing, akhirnya Donghyun cuma bisa mijat pelipis. Repot banget punya sobat denial.

"Gua kasih tau aja nih, kayaknya Kak Soyun udah dipepet orang lain lagi. Mentang-mentang Kak Soyunnya udah putus," lanjut Joochan. "Coba deh lu pikir, buang-buang waktu doang kalau gua masih ngarepin dia."

"...."

"Coba deh lu di posisi gua, pasti paham."

"Yaudah terserah."

Kemudian mereka sama-sama diam. Di depan mereka lagi ada Woojin, Yeri, Suhyun, dkk yang nimbrung Yuqi-Jibeom nyusun puzzle. Raaaaaame banget. Keliatannya seru, tapi Donghyun sama Joochan kayak nggak mood aja buat gabung. Obrolan tadi sedikit banyak berpengaruh ke suasana hati mereka berdua.

The GooGooBomDonde viven las historias. Descúbrelo ahora