89: Resah jilid 2

279 74 30
                                    

"Asem bener muka lo?"

Kevin cuma bisa menggeleng pelan waktu ditegur Joochan. Bomin yang juga ada disitu, ikutan bingung liat wajahnya Kevin.

"Mas Kevin sakit?" tanya Bomin.

"Enggak," jawab Kevin.

Hari ini para bocah kumpul karena ada jadwal les. Jibeom sama Donghyun belum dateng, Daeyeol juga, jadinya baru ada anak Pak RT sama Bocil. Sekarang mereka lagi di Dapur, ngeliatin para Bibi yang sedang mempersiapkan makanan bersama Nyonya Bong.

Si Bibi masak banyak banget hari ini. Katanya syukuran buat anaknya yang keterima kerja. Mumpung waktunya Tuan Muda les, jadi sekalian aja dibagi ke anak-anak.

Kita mundur ke dua hari yang lalu ya, Pemirsa.

Dua hari yang lalu, Bibi nyamperin Mama Bong buat minta izin. Doi baruuuu banget dikabarin sama anaknya yang bungsu, katanya udah keterima kerja.

Setelah nyuguhin teh dan kopi ke majikannya, si Bibi mulai menyiapkan kata-kata.

"Nyonya," panggil Bibi.

Latar tempatnya di meja makan. Keluarga Bong lengkap, lagi duduk bareng makan kue bikinan Mama Bong.

"Iya?" respon majikan yang perempuan.

"Anu..." Bibi meluk nampan karena gugup. "Saya mau minta izin...."

Papa Bong sama Kevin jadi ikut nengok. Ngiranya minta izin mau pulkam. Khawatir juga sih, kalau beneran pulkam kok mendadak banget? Takutnya ada apa-apa di Kampung.

"....nanti hari Jumat saya mau masak agak banyak. Slametan anak saya yang bungsu keterima kerja."

"Ohya?" wajah Mama Bong langsung berbinar. "Si Bungsu tuh yang mana? Yang cowok ya?"

"Iya, Nyonya."

"Waaahh, selamat ya!"

"Makasih, Nyonya. Boleh ya Jumat saya masak agak banyak? Nanti saya belanja sendiri, gak pakai bahan yang di rumah."

"Boleh," Mama Bong menepuk lengan si Bibi. "Gapapa pake bahan yang di rumah juga. Kalau abis kan bisa beli lagi."

Bibi menggeleng, "Jangan, Nyonya. Kan saya yang mau slametan."

"Keterima dimana anaknya?" sekarang giliran Papa Bong yang nanya.

"Di anu... Pabrik... Pabrik apa ya? Pokoknya bikin keramik," jawab Bibi. "Yang di Sidoarjo itu."

"Oalaahh ndek Ndarjo," respon Papa Bong. "Congrats ya... Selamat, semoga betah dan sukses."

Bibi ngangguk sambil berterima kasih.

"Mau masak apa, Bi? Nanti aku ajak temen-temen les disini aja," timpal Kevin.

"Ayam panggang, Mas Kevin. Lainnya ya sambel goreng kentang, telur, gitu-gitu aja paling."

"Yaudah nanti biar anak-anak les disini. Kita makan-makan," kata Mama Bong.

"Makasih Nyonya," kata Bibi. "Tuan, Mas Kevin."

"Iya..."

Kemudian Bibi pamit undur diri, mau lanjut cuci piring. Tersisa keluarga Bong yang masih di meja makan, lagi ngobrol.

"Gak kerasa ya anaknya udah kerja," komen Mama Bong. "Perasaan baru kemarin Bibi izin pulkam lama karena mau ngurusin anaknya daftar sekolah."

"Anyway," kata Kevin. "Why did you say... Darjo? Ndarjo?"

Papa Bong noleh sambil ngangkat alis, "Ndarjo? Ya itu... Sidoarjo. Sidoarjo is too long, so we shorten it to Ndarjo."

Kevin masih gak habis pikir. Kalau Gresik, wajar ada imbuhannya jadi "Nggresik". Jombang juga jadi "Njombang". Kevin tau kok, meskipun gak fasih kalau disuruh ngomong.

The GooGooBomDonde viven las historias. Descúbrelo ahora