52: Obrolan Bapak Anak

423 93 40
                                    

Versi Bomin dan Donghyun bersama bapak masing-masing udah diceritain

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Versi Bomin dan Donghyun bersama bapak masing-masing udah diceritain. Sekarang giliran siapa hayooo?
















"Kevin?"

Kevin yang lagi asik main PS nengok ke arah pintu, "Iya?"

"Ngapain?" tanya Papa Bong.

"Main PS."

"Keluar yuk?"

"Kemana?"

"Temenin Papi beli gado-gado."

"Oke!"

Akhirnya siang itu bapak-anak satu ini keluar beli gado-gado. Naik mobil berdua doang, gak dianter supir. Mama Bong kemana? Lagi keluar sama teman-temannya.

"Kamu mau gak?" tanya Papa Bong begitu mereka sampai di tempat.

"Enggak deh, aku masih kenyang. Minum aja," jawab Kevin.

"Apa? Es teh? Es jeruk? Es kelapa?"

"Es jeruk."

Jangan salah, mereka sekarang lagi makan gado-gado di tenda pinggir jalan. Tepatnya di salah satu kawasan elit yang jalannya lebar, rumahnya gede-gede, tapi sepiiii banget. Nah, biasanya di tempat kayak gini tuh di pinggir jalannya suka ada beberapa pedagang kaki lima yang jual makanan enak.

Gado-gado ini salah satunya.

"Dulu Papi mau beli rumah yang ini, tapi Mamimu gak mau," kata Papa Bong sambil nunjuk salah satu rumah di depan mereka.

"Kalau disini makin gak punya teman," kekeh Kevin.

"Iya, gak ada kerja bakti juga disini. Gak nemu Pak RT kayak bapaknya Joochan."

"Kalau kayak gini tuh RTnya siapa ya, Pi?"

Papa Bong mengangkat kedua bahunya, "Yo ndak tau. Paling sama tetangga sebelah yo ndak kenal."

Kevin meringis, ngeri. Kebayang rasanya tinggal di lokasi kayak gini, gak punya tetangga. Ya punya sih, tapi gak kenal sama sekali.

"Permisi Ko, gado-gadonya sama es jeruknya dua nggih?" Pak penjual gado-gado menginterupsi obrolan.

"Nggih, matur suwun (iya, makasih)."

The GooGooBomOnde histórias criam vida. Descubra agora