124: Mixed Feelings

160 59 20
                                    

Kevin sedih banget karena salah satu konco kenthelnya tiba-tiba harus pindah ke luar negeri karena beberapa alasan yang terlalu rumit buat diceritakan. Intinya, problematika orang kaya. Lucas' family is in danger, hence they must get out of this country.

Pelik dah pokoknya.

"Sometimes I wish I weren't born with silver spoon, but life gets much easier with our family money," keluh Mark sewaktu mereka duduk di tribun lapangan olahraga sambil makan taco beli di Kantin.

KAYAK GITU LOH NGELUHNYA ORANG KAYA. Ngeluh yang nggak ngeluh dan sambil makan camilan khas Meksiko. Argh.

"Ucap si tidak bisa bersyukur," sahut Changbin.

"GAK GITU JUGA BRO. It's a fact!"

"My cousin once said," Kevin ikutan nimbrung sambil berusaha ngebuka bungkusan onigiri salmon yang baru dia beli di Kantin. "We're not wasting money for no reason. It's because we can."

"Kalau yang ini gue setuju," sahut Changbin sekali lagi. Kemudian dia noleh ke Kevin yang MASIH BELUM BISA buka plastik onigiri. "Lama banget buseett dah! Sini gue bukain!"

"Thanks. Should've asked you earlier," Kevin nyengir sambil memasrahkan onigirinya ke tangan profesional.

"Buka ginian aja nggak bisa. Gimana mau deketin cewek?"

Paham nggak sih gimana rasanya jadi Kevin? Pengen ngamuk sambil bilang "BISA!" tapi kan gimana ya... tapi kesal juga liat Mark ketawa puas banget sampai air yang dia minum hampir keluar dari hidung.

"Nih!" Changbin ngasih onigirinya Kevin yang udah kebuka dan siap makan.

"Bisa," celetuk Kevin.

"Apaan?" tanya Changbin.

"Deketin cewek."

"....."

"Gue bisa. Emangnya kalian doang yang berpengalaman? Gue juga bisa kali."

Mark sama Changbin cuma bisa bengong, berusaha mencerna maksud Kevin barusan. Deketin cewek katanya? Hah? Bener nih Kevin ngomong gitu?

"Cewek... mana?" Changbin yang lebih dulu buka suara. Dia buru-buru menegakkan posisi duduknya, menghadap sempurna ke arah Kevin yang lagi khidmat banget ngunyah onigiri.

"Ada," jawab Kevin.

"Anak sini?" giliran Mark yang kepo.

"Enggak. Sekolah di luar. Literally di luar."

Mark sama Changbin kompak menyahut, "A FOREIGNER?"

"No. Just like us."

"SIAPA?"

"My childhood friend. Kalian nggak bakal kenal."

Idih, pede banget. Antara pede sama posesif sih ini. Soalnya Kevin takut kalau ternyata ada yang kenal dan pernah naksir. Padahal mah NGGAK SESEMPIT ITU JUGA KOK CIRCLE ORANG KAYA. Kevin emang suka lebay.

"Coba ceritain dulu yang bener," kata Changbin. "Ini serius kan? Bukan asal nyeletuk aja?"

Sekilas info, Pemirsa. Waktu Kevin ultah, dia kan ngerepost beberapa postingan dari teman dan keluarga. Ketebak lah pasti. Audrey komen waktu Kevin repost storynya Tante Fany. Yang diupload tuh foto Kevin culun masih kicik belepotan cokelat, dipangku Tante Fany. Kevin kesel banget kan, tapi di sisi lain bersyukur karena Audrey komen.

Komen apa tuch?

Happy bday kak kev! Please stay healthy and always be happy🥳

Kalian tahu gimana reaksi Kevin? Keliling kamar sambil jingkrak-jingkrak. Untung rumahnya segede alun-alun, jadi nggak ketahuan kalau lagi kesetanan di dalam kamar. Mau ngetik "thanks" aja tuh tremornya luar biasa.

The GooGooBomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang