14

258 40 2
                                    

Saat ini adalah waktu istirahat, Ayu tiba-tiba merasa lapar saat sedang ngobrol dengan teman-temannya jadi dia memutuskan untuk pergi ke kantin. Ayu berdiri dari kursinya dan berjalan menuju pintu. Saat punggungnya menghadap teman-temannya, Natasya dan Wenda langsung tersentak, mereka melihat nama Ivan di jaket yang dikenakan Ayu.

"Wen, ini gue lagi menghayal atau jaket yang dipake Ayu ada nama Ivan di belakangnya?" tanya Natasya.

Wenda menggelengkan kepalanya, "Kok dari tadi kita gak sadar ya?" Wenda bertanya.

"Karena kita gak ngeliat, kalau gue liat dari awal pasti udah gue godain non-stop," ucap Natasya.

"Tapi bukannya Ayu sekarang sama Ryan ya? Kok dia malah pake jaketnya Ivan?" Wenda bertanya.

Natasya menggelengkan kepalanya, "Gue bahkan gak tau Ayu tuh sekarang pacaran sama siapa." 


-----


Ayu sedang memesan makanan di kantin ketika Ivan berjalan ke arahnya dan berkomentar, "Nice jacket." Cukup bagi Ayu untuk berhenti sejenak dan melihat jaket yang dia gunakan. Ayu terburu-buru pagi ini dan meraih jaket pertama yang dilihatnya. Namun, semakin lama Ayu menatap jaket itu, semakin jaket itu terlihat asing. Kemudian Ayu sadar, "Oh no, I'm sorry, Ini kan jaket lo," ucap Ayu, merasa tidak enak.  

"Ngapain minta maaf, lo gak ngelakuin kesalahan kok," ucap Ivan yang sedang menahan tawanya. "You can wear it for the day." Lalu Ivan memiringkan kepalanya dan menambahkan, "It looks better on you anyways."

Cara Ivan mengatakan itu membuat pipi Ayu merona. "Thanks," ucap Ayu. 

Ivan tersenyum cerah, yang membuat matanya melengkung menjadi bulan sabit kecil. Senyuman tu adalah senyuman favorit Ayu. Tapi senyuman itu memudar dan membuat Ayu bingung. Sebelum Ayu bisa bertanya kenapa, sebuah lengan dengan lembut mendarat di atas bahunya.

"Good morning," Ryan berkata sambil tersenyum. Menurut Ayu, senyuman itu adalah senyuman yang manis tapi sangat berbeda dari senyuman Ivan.

"Terakhir aku cek, nama kamu bukan Ivan," canda Ryan saat melihat nama di jaket yang dikenakan Ayu.

"Oh, ini kemaren Ivan yang kasih karena aku kedinginan," Ayu menjelaskan.

Ryan tersenyum pada Ivan saat dia berkata, "Ternyata Ayu bener ya, lo tuh orangnya perhatian."

"I guess so," jawab Ivan, suaranya seperti orang yang bosan dan dia tersenyum tidak nyaman. 

Ayu memperhatikan Ivan dengan penasaran. Bukankah Ivan bilang dia dan Ryan sering nongkrong bareng? Tetapi kenapa Ivan malah terlihat tidak suka dengan kehadiran Ryan? Ayu mencoba untuk tidak mememikirkan hal itu terlalu dalam. Lagi pula, Ivan tidak akan mengenalkan Ayu kepada Ryan jika Ivan tidak menyukai Ryan. Ayu masih bertanya-tanya apakah Ivan baik-baik saja tetapi pikiran itu terganggu saat Ivan berkata, "Gue balik ke kelas ya, bye."

Ayu hampir tidak punya waktu untuk berpamitan sebelum Ivan pergi.

"Are you okay?" Ryan bertanya, memberinya tatapan khawatir.

Ayu menghilangkan pikirannya dan menjawab dengan mudah, "Yeah, I was just thinking about something."


-----


Saat Ivan tiba di kelasnya, ia langsung dibombardir oleh Wendi. Dia menghela nafas karena dia tahu persis apa yang akan Wendi bicarakan.

"Gue gak halu kan?" Wendi bertanya pada Ivan sambil duduk. "Ayu pake jaket lo yang ada nama lo di belakangnya, kan?" Wendi bertanya lagi.

"Ayu pake jaketnya Ivan?" Ruben bertanya, ikut bergabung dalam percakapan kedua temannya itu.

The ValedictorianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang