21

266 47 6
                                    

Ayu dan teman-temannya sedang berjalan keluar kelas ketika Ayu tiba-tiba memberi tahu teman-temannya tentang apa yang terjadi padanya dan Ryan.

"Gue dan Ryan putus," ucap Ayu.

Wenda dan Natasya langsung berhenti berbicara dan menatapnya kaget.

"What? Why?"

"Are you okay?"

Ayu menghela napas, "I'm fine.... I guess."

Natasya menatapnya dengan mata lembut, "Gue boleh nanya gak kenapa kalian berdua putus?"

"Gue-" Ayu mencoba menjawab tapi dia tidak tahu harus mulai dari mana.

Ayu menghela napas panjang dan menatap teman-temannya, "Ingat gak waktu sabtu malem kita semua kumpul di rumah Ivan?"

Wenda dan Natasya mengangguk, membiarkannya melanjutkan.

"Ryan telefon dan minta gue untuk datang makan malem sama orang tuanya di hari Minggu malam, tapi gue gak dateng," kata Ayu.

Wenda memiringkan kepalanya bingung, "Tapi turnamennya selesai sore, lo bisa...." Wenda berhenti berbicara ketika dia menyadari mengapa Ayu tidak pergi, "Oh...."

Ayu mengangguk, "Iya, gue bisa aja pergi tapi gue bilang gue gak bisa karena udah janji ke Ivan kalau gue bakal nemenin dia selesai turnamen."

Natasya memberinya tatapan simpatik dan memegang tangannya, "Oh honey....."

Ayu menggelengkan kepalanya, "Ini salah gue karena gue kira gue bisa pacaran sama Ryan padahal gue masih suka Ivan," kata Ayu jujur. "It still kind of sucks though because I do care about Ryan."

"Kasih tau kita kalau lo mau kita dateng ke rumah lo setelah lo selesai tutor sama Ivan," kata Wenda sambil memeluk Ayu dari samping.

"Yeah, please let us know, we will definitely cheer you up!" kata Natasya.

"Thanks guys," Ayu tersenyum pada teman-temannya, dua orang yang tidak pernah gagal membuat moodnya menjadi lebih baik.

Mereka terus berjalan hingga sampai di gerbang sekolah dan melihat Ivan menunggu Ayu. Ivan berjalan ke arah mereka bertiga dengan senyuman yang lebih cerah dari matahari.

"Hai, sorry I gotta steal Ayu for tutoring," canda Ivan, yang membuat ketiganya tersenyum.

"Silahkan," ucap Natasya lalu dia dan Wenda berjalan menjauh dari Ayu dan Ivan.

Pada saat mereka berjalan ke cafe, Ivan memperhatikan kalau Ayu tidak seperti biasanya, hari ini dia terlalu diam, "Are you okay?" Ivan bertanya dengan cemas.

"I'm okay," jawab Ayu dan memberinya senyum sopan, senyum yang tidak membuat hati Ivan yang khawatir menjadi tenang. "Lo yakin?" tanya Ivan lagi.

"Umm..." Ayu ragu apakah dia harus memberitahu Ivan atau tidak. Ayu tahu Ivan, dia tahu Ivan mungkin akan marah memikirkan Ryan putus dengannya. Tapi setelah banyak berpikir, Ayu memutuskan untuk memberi tahu Ivan, dia pantas untuk tahu.

"Gue dan Ryan putus," ucap Ayu, tanpa memandang Ivan.

"Kenapa?" Ivan berhenti berjalan dan langsung menatap Ayu. "Are you okay? Do I need to have a talk with him?" tanya Ivan.

"Gue baik-baik aja dan enggak, lo gak perlu ngomong apa-apa sama dia." Ayu meyakinkannya. "It just wasn't working out." 

Ivan mengangkat alisnya dan menatapnya dengan bingung, "Tapi lo kelihatan bahagia sama dia...."

Ayu mengangguk, "Kita emang bahagia tapi mungkin itu gak cukup."

"Berarti dia yang putusin lo?" Ivan bertanya.

The ValedictorianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang