Ivan menghela nafas, setelah berpikir panjang dia akhirnya mengambil handphonenya untuk meminta maaf kepada Ayu.
Ayu
Can we talk?
Please?
Gue minta maaf.
I was out of line, gue gak bermaksud begitu.
Please Ayu, let's talk.
-
Ivan sudah mencoba tetapi semua pesannya tidak mendapat tanggapan sehingga dia menyerah. Dia berbaring di sofa dan menutup matanya. "I really fucked up," ucap Ivan dan ternyata kedua sahabatnya yang baru saja tiba di rumahnya mendengarnya mengatakan itu.
"Kenapa lagi?" tanya Ruben, membuat Ivan kaget dan membuka matanya.
"Kalian ngapain disini?" tanya Ivan.
"Untuk cek kondisi lo lah," jawab Wendi.
"Sekarang kenapa lagi? Lo nonjok orang lain lagi?" Ruben bertanya dengan nada menyindir.
Ivan menghela nafas, "Ayu tadi dateng dan marah karena gue berantem, dia teriakin gue terus gue bales berteriak dan ngomong beberapa hal buruk dan sekarang dia gak jawab chat gue," jelasnya.
"Mungkin dia butuh space," ucap Wendi.
"Mungkin ini yang terbaik... us not being friends," kata Ivan sambil cemberut.
"Lo gak bermaksud begitu," ucap Ruben dan menatapnya dengan serius.
"Ya emang gak bermaksud, tapi apa lagi yang bisa gue lakuin saat semuanya berantakan begini?" Ivan bertanya dengan putus asa.
"Kayak kata Wendi, kasih dia ruang aja," kata Ruben.
"Okay," Ivan mengangguk. "Gue kayaknya harus cari orang lain untuk tutor gue kalau begitu," katanya.
"Lo bisa belajar sama Ruben," saran Wendi. "Gue aja belajar sama dia!" dia menambahkan.
"Gue gak fokus kalau belajar sama Ruben," kata Ivan dengan jujur. "Nanti gue bakal ngomong sama coach Wahyu tentang hal ini," tambahnya.
-----
Wenda dan Natasya sedang berbincang-bincang di kantin ketika Ayu tiba-tiba menghampiri mereka dengan raut muka sedih.
"Kok lo keliatan sedih? Wenda bilang lo dipanggil ke ruang kepala sekolah, ada apa?" tanya Natasya.
"I'm not Ivan's tutor anymore," kata Ayu dengan suara pelan.
Wenda dan Natasya langsung melebarkan mata mereka.
"Hah?"
"Kenapa?"
Ayu menghela nafas, "Katanya si Ivan ngomong ke coach basket dia dan kepala sekolah kalau dia merasa seperti mengganggu waktu belajar gue dan minta untuk diajarin dengan orang lain yang punya lebih banyak waktu," jelasnya.
"Okay, tapi kenapa dia tiba-tiba ngomong gitu?" tanya Natasya bingung.
"Kita minggu lalu berantem dan gue belum menjawab satu pun chat dia," jawab Ayu.
"Ah, pantesan kemaren dia murung pas kita pergi untuk makan es krim...." Wenda memberi tahu mereka.
"Dia pasti ngira lo gak mau ketemu lagi sama dia," kata Natasya. "Emang berantemnya separah itu?" dia bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Valedictorian
FanfictionIvan adalah seorang kapten basket yang belakangan ini selalu mendapatkan nilai jelek dalam beberapa pelajaran, jadi dia harus meminta murid ranking 1 yang bernama Ayu untuk mengajarinya agar Ivan bisa mendapatkan nilai yang bagus.