Tangan Ivan gemetar saat dia melangkah keluar dari mobilnya. Dia mengancingkan jasnya dan merapikan pakaiannya, menyesuaikan dasinya. Dia bahkan membungkuk untuk menggunakan jendela mobil untuk memastikan rambutnya tidak berantakan selama perjalanan singkat ke rumah Ayu. Setelah dia memastikan dia terlihat terbaik, Ivan mengambil napas dalam-dalam dan berjalan ke pintu depan.
Setelah menekan bel, ibu Ayu membuka pintu dan mempersilahkannya masuk dan memanggil Ayu. Ivan mendengar suara sepatu tinggi yang familiar dan berbalik ke arah tangga. Saat Ayu berjalan turun tangga dan melihat ke pandangannya, Ivan merasa seperti udara telah terlempar keluar darinya.
Ayu selalu terlihat memukau, tetapi malam ini dia terlihat sangat cantik dalam gaun merah muda panjang dengan rambut bergelombangnya yang melengkung indah saat jatuh di atas bahunya.
"Hai," Ayu tersenyum, seperti bidadari di bumi, "You look so handsome." Ayu berjalan dan memberikan Ivan pelukan cepat dan kemudian meletakkan tangannya di bahu Ivan. Ayu melirik bunga di tangan Ivan dan bertanya, "Itu untuk aku?"
Ivan akhirnya tersadar dan mengangguk. Ivan mengulurkan bunga dan berkata, "Iya, ini untuk kamu."
"Cantik banget bunganya, makasih ya!" Jawab Ayu sambil mengambil bunga itu dan memandanginya dengan penuh kasih.
Tiba-tiba menyadari bahwa dia tidak mengatakan apa-apa sebelumnya, Ivan langsung berkata, "Nggak secantik kamu." Dia meringis sebelum berkata dengan lembut namun sungguh-sungguh, "Really, you look absolutely breathtaking... even more than usual." Ivan nyengir saat pipi Ayu berubah warna menjadi senada dengan warna gaunnya. "Ayo, kita harus pergi."
Ivan dan Ayu membiarkan ibu Ayu mengambil foto mereka sementara ayah Ayu memelototi Ivan sepanjang waktu.
Mereka berjalan menuju mobil Ivan, dan tiba-tiba Ayu berhenti tepat di samping mobil. Ketika Ivan menoleh padanya dengan penuh tanya, dia dikejutkan oleh Ayu yang tanpa aba-aba mencium pipinya.
"Maaf," bisik Ayu, "You just look really good in those suits."
Setelah mendehem, Ivan tersenyum dan berkata, "I'm not complaining." Lalu dia menambahkan sambil mengedipkan mata, "Tapi mungkin jangan cium aku selagi kita masih di lingkungan rumah kamu ya. Ayah kamu pasti bakal bunuh aku kalau dia lihat."
Ayu tertawa, "Okay," ucapnya sambil mencubit kedua pipi Ivan.
-----
Ivan dan Ayu sedang berbicara satu sama lain di meja ketika tiba-tiba operator musik memainkan lagu 'Perfect' oleh Ed Sheeran yang membuat Ivan menoleh ke Ayu dan mengulurkan tangannya untuk Ayu, "Come on, let's dance! This is our song!"
Ayu tersenyum sambil memegang tangan Ivan, "Ayo!"
Mereka berjalan ke tengah lantai dansa. Ivan meletakkan tangannya dengan nyaman di pinggang Ayu sementara Ayu melingkarkan lengannya di leher Ivan.
"Your heart is all I own. And in your eyes, you're holding mine."
Ivan mengucapkan kata-kata itu sambil langsung menatap Ayu yang membuat Ayu tersipu dan memukul pelan dadanya, "Don't look at me like that."
"Like what?" Ivan tertawa. "Like I'm in love with you?" dia bertanya.
Ayu tidak menjawab, dia hanya tersenyum, menahan keinginan untuk mencium Ivan karena Ayu tidak ingin mereka menjadi pusat perhatian.
"Darling, you look perfect tonight."
Ivan ikut bernyanyi membuat Ayu kembali merona. Mereka terus menari untuk dua lagu lagi sampai Ayu memberitahu Ivan bahwa dia lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Valedictorian
FanficIvan adalah seorang kapten basket yang belakangan ini selalu mendapatkan nilai jelek dalam beberapa pelajaran, jadi dia harus meminta murid ranking 1 yang bernama Ayu untuk mengajarinya agar Ivan bisa mendapatkan nilai yang bagus.