"Kau bisa saja kehilangan jabatan, status, kekayaan bahkan ... nyawa."
-Joan-
MERLIN kebingungan tatkala tak menemukan jejak Nimueh. Ia segera berlari mencarinya.
Ketemu!
Nimueh dibawa oleh regu patroli! Sial, Merlin lengah. Ia harus menyelamatkan wanita bergaun merah itu. Ia melihat keadaan sekitar, lalu membuat kekacauan dengan ular yang menggigit kuda mereka.
Bergegas, Merlin berlari dan membawa Nimueh pergi. Keduanya kembali menyusuri hutan. Tak peduli ranting-ranting melukai kaki, tangan, bahkan wajah mereka.
Namun, sebuah anak panah melesat hendak menghentikan keduanya. Benar saja! Panah itu hendak menancap jantung Merlin saat pria muda itu berbalik.
Beruntung, Nimueh segera mendorong tubuh lelaki bersurai hitam itu. Sayang, anak panahnya masih menggores lengan Nimueh.
"Nimueh!" pekik Merlin yang kemudian mengecek keadaan lengan wanita itu.
"Tak banyak waktu, kita pergi saja, Merlin!" ajak Nimueh yang kembali bangkit, lalu kembali berlari.
Merlin bisa melihat, Nimueh makin memucat. Pastinya ada infeksi di lengan penyihir itu. Belum lagi luka yang dihasilkan Merlin sebelumnya. Kondisinya cukup parah, bahkan Nimueh hampir pingsan!
Merlin menangkapnya. "Nimueh, kita istirahat dulu."
"Tidak." Nimueh menolaknya. "Mereka sudah dekat. Kita akan tertangkap jika istirahat. Ayo pergi, aku masih kuat."
Andai saja Merlin membawa buku sihirnya, ia pasti akan mencari mantera penyembuh. Namun, tak ada waktu lagi. Merlin kembali membawa Nimueh pergi.
Di tengah jalan, Merlin menghalangi para patroli dengan serbuan burung-burung yang ia kumpulkan dengan sihirnya. Setidaknya, itu yang bisa ia lakukan, dan sukses membuat mereka terhindar dari kejaran patroli.
Keduanya menemukan sampan, dan menyeberangi lautan. Menuju Isle of the Blessed. Pulau yang terlihat indah, dikelilingi perairan yang jernih. Bahkan aura pelangi pun terlihat. Tentu saja, hanya kaum penyihir yang bisa melihatnya. Merlin dapat merasakan kekuatan yang besar di sana. Ia juga tahu, pulau ini adalah pulau terlahirnya sihir.
"Kita hampir sampai, Ni-"
Merlin melihat Nimueh yang tertidur lelap. Ia mengguncangkan tubuh yang mendingin itu, memanggilnya berkali-kali. Kepanikan menggerogoti jiwanya. Sedikit lagi. Tidak.
Setelah sampan sampai, Merlin bergegas membopong Nimueh. Beberapa kali ia terjatuh. Bahkan tak dapat menyembunyikan bulir beningnya.
"Apa yang terjadi?"
Seorang wanita dengan surai cokelat panjang mendekat. Merlin bingung.
"Aku Joan. Adik Nimueh. Katakan, apa yang terjadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Merlin (Hiatus🙏)
FanfictionFanfiction dari drama series barat, Merlin. ♤♤♤ Merlin, penyihir muda yang ditakdirkan untuk membantu Pangeran Arthur, membentuk tujuan besar. Menyatukan Albion. Dalam perjalanannya, Merlin bertemu dengan beberapa wanita yang membuat hatinya makin k...