"Dan kau akan kujadikan rajaku."
-Morgana-
SEORANG wanita duduk di depan sebuah peti mati. Lalu ia bangkit dan memeluk petinya. Bahkan mengelusnya. Tatapannya sendu yang kemudian berubah menjadi kebencian. Ia bangun dan masih menatap peti mati itu.
"Pasti. Aku pasti menaklukkan Camelot, Kak."
Morgana menatap peti mati kakak tirinya. Morgause tak terselamatkan. Namun, penyihir itu sudah mentransfer seluruh kekuatannya pada Morgana sebelum meninggal. Sehingga adik tirinya itu memiliki kekuatan berkali lipat. Ditambah ia mulai belajar sihir gelap yang terlarang.
"Sang Penghancur."
Morgana menoleh. Ia tersenyum pada seorang lelaki yang lebih tua 10 tahun darinya. "Alvarr."
Pria berambut ikal tipis pirang itu datang mendekat, lalu memeluk hangat sang tuan putri. "Kita harus bersiap hari ini."
Morgana dalam balutan gaun hitam, melepas pelukan itu. "Tentu saja. Aku sudah lama menunggu ini."
Morgana mengerling ke jendela luar. Sebuah pasukan besar telah berdiri di depan kastil. Menunggu aba-aba sang pemimpin untuk melakukan serangan. Ya. Morgana berniat menyerang Camelot.
"Kuharap tiga makhluk itu benar-benar bisa menyukseskan rencana kita." Alvarr berkomentar sembari melihat anak buahnya.
"Harus," ucap Morgana menekan. "Begitu Uther tumbang, aku akan mengambil alih kerajaan Camelot. Dan kau akan kujadikan rajaku."
"Aku menunggu janjimu, My Lady."
Morgana tersenyum. Pembalasan dendam atas kematian kakak tirinya sekaligus ibunya akan segera wanita itu lakukan. Meski hatinya terkadang gusar, mengingat orang-orang yang disayang masih berada di sana. Namun, tekad Morgana telah bulat. Dendam harus dibalaskan!
***
"Leon!"
Arthur mendapati Leon yang terlempar, hingga batuk berdarah. Goblin satu ini sangatlah kuat, meski ukurannya kecil. Segera saja Arthur menyerang makhluk itu. Sayangnya, Goblin sangatlah cepat. Bagaimana cara mengalahkannya?
Goblin terkekeh. "Manusia bodoh sepertimu tak akan bisa mengalahkanku."
"Kau meremehkanku." Arthur tidak terima. "Kau yang akan menyesal!"
Lagi. Arthur mengayunkan pedangnya, dan Goblin berkelit, melompat ke atas punggung sang pangeran.
"Hei! Sial! Turun kau!" Arthur marah-marah sambil terus menggerakkan tubuhnya, berharap Goblin terjatuh.
Namun, makhluk menyebalkan itu malah menggigit bahu Arthur. Tentu saja pria pirang itu mengerang keras.
Leon yang sedikit pulih, ia menguatkan diri untuk bangkit dan berlari. Berusaha melepaskan Goblin. Sama seperti tadi. Makhluk itu kuat sekali menempelnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Merlin (Hiatus🙏)
FanfictionFanfiction dari drama series barat, Merlin. ♤♤♤ Merlin, penyihir muda yang ditakdirkan untuk membantu Pangeran Arthur, membentuk tujuan besar. Menyatukan Albion. Dalam perjalanannya, Merlin bertemu dengan beberapa wanita yang membuat hatinya makin k...