52. Bulan Purnama

4 1 0
                                    

"Tidak seharusnya aku tinggal di sini. Aku akan kembali ke Avalon."

–Freya–

HARI demi hari berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARI demi hari berlalu. Hati Merlin kian gelisah. Pasalnya, setiap malam Freya jarang di rumah. Selalu di luar dan dengan alasan mencari herbal atau sekadar mencari cemilan di pasar malam. Anehnya lagi, akhir-akhir ini-walau tidak setiap hari-ada beberapa kasus yang serupa seperti di hutan Shirley. Tempatnya tidak selalu di situ. Kadang di kota, kadang di hutan yang lebih jauh, bahkan istana! Para warga juga makin cemas dengan sosok yang diyakini ada binatang buas di sekitar Camelot.

Karena itulah, kini Merlin, Arthur dan lainnya pergi ke berbagai hutan untuk berburu binatang buas.

"Kau yakin mau menghabisi seluruh binatang buas yang ada di bumi ini?" Merlin cukup lelah karena harus menggotong beberapa binatang buas yang besar-besar bersama rekannya.

"Memang kau mau dimakan mereka? Kalau mau sih tidak masalah. Kau tak usah ikut pulang, di sini saja!" ketus Arthur.

"Tega sekali! Kalau aku di sini, siapa yang menjagamu?"

Arthur malah makin kesal mendengarnya. "Berharaplah aku tidak salah target di perburuan berikutnya!"

Sedangkan para kesatria lainnya hanya terkekeh melihat pangeran dan pelayan yang berdebat itu.

Waktu pun berlalu. Malam telah tiba. Arthur yakin sudah banyak memburu binatang buas tadi. Jadi tidak akan ada korban nantinya. Mungkin. Yah, Arthur tetap memperkuat pertahanan. Dan malam ini dia dan Merlin ikut berpatroli di tengah malam.

"Kenapa aku harus ikut?"

"Kau ini cerewet sekali! Kita harus melindungi warga."

Merlin membulatkan mulut. "Bukankah dengan para kesatria lebih berguna?"

Arthur mengerem. "Tumben kau menyadari siapa dirimu sebenarnya?"

"Hah?"

Arthur merangkul pelayannya itu dan menyeretnya untuk mengikutinya. "Tak usah khawatir. Hanya binatang buas saja itu keahlianku!"

Merlin tersenyum kecut. Kearoganan majikannya ini dirasa sangat berlebih. Ya sudahlah. Merlin hanya pasrah. Sampai keduanya tak sengaja mendengar erangan lemah di sebuah gang yang amat gelap. Mereka mendekat dan ....

Seorang warga tengah dikoyak makhluk raksasa!

"Kau," geram Arthur yang mengenali makhluk buas itu, "Bastet?"

Merlin membeku. Bastet di Camelot. Siapa lagi? Freya? Namun, Merlin berharap makhluk itu bukan kekasihnya. Sayangnya, mereka malah berkontak mata. Tatapan Bastet itu terlihat sendu yang kemudian kabur.

"Sial! Aku panggil bantuan!" Arthur berlari ke arah berlawanan, sedangkan Merlin mengecek kondisi korban. Sudah tak bernyawa. Rasa sakit dada melesak, membuat Merlin berlari mengejar Bastet itu.

Another Merlin (Hiatus🙏)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang