37. Excalibur

10 1 0
                                    

"Morgana akan mati. Jatuh dari jurang."

-Merlin-

"ARTHUR!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ARTHUR!"

Merlin melempar pedangnya ke Arthur di tengah medan perang. Sang pangeran menangkap dengan sempurna. Namun, ia heran dengan pemberian si pelayannya. Pedangnya terasa ringan dan nyaman di tangan. Tak buruk. Segera saja Arthur mengayunkan pedang dan ....

Satu tentara berubah menjadi abu begitu saja.

Wow! Arthur takjub sekaligus makin bersemangat. "Arahkan padaku!"

Para kesatria mengangguk setuju. Setelah melawan beberapa kali, para kesatria mendorong musuh ke arah tuannya satu per satu. Bagus. Arthur yakin semua akan berakhir, meski ia harus bertahan lebih lama lagi.

Merlin mendekati Gayus. "Pedang itu sangat efektif, tapi kita tetap harus menghancurkan sumbernya. Mereka bisa membangkitkan orang lain."

"Apa kau yakin? Morgana."

Pria tampang culun itu menahan napasnya. Tentu saja sangat sulit!

"Kurasa, kita hanya perlu menghancurkan Morgause."

"Aku tidak yakin. Bagaimanapun Morgause adalah kakak Morgana."

"Mau bagaimana lagi? Kita tak punya pilihan lain."

Gayus mengiyakan. Pria itu tidak bisa ikut, terlalu banyak pasien yang membutuhkan pertolongan pertamanya. Sebagai gantinya, Gwaine yang akan menemani Merlin.

"Kau yakin hanya kita berdua? Tidak butuh tambahan personil?"

Gwaine bertanya sambil berlari bersama Merlin melintasi hutan.

"Sejujurnya butuh."

Gwaine berhenti. "Kenapa kau tak bilang?"

Merlin membalik. "Ayo, cepat! Mereka lebih berguna di sisi Arthur. Zombi itu tak akan ada habisnya."

Keduanya kembali berlari.

"Tapi Arthur punya pedang ajaib," protes Gwaine.

"Selama penyihir itu masih ada, dia akan dengan mudah membangkitkan yang lainnya."

"Lalu bagaimana kita melawannya?"

"Entahlah."

"Kau tak punya rencana?"

"Tidak."

"Hah? Kau lebih gila dariku, Merlin!"

Merlin hanya tertawa getir. Begitupun Gwaine. Sudahlah, yang penting berusaha. Mau bagaimana lagi? Mereka memang dikejar waktu.

"Kita pergi ke mana?"

"Percayalah padaku! Aku sudah diberitahu Gayus."

Tentu saja Merlin berbohong. Lelaki itu mengunakan kekuatan sihirnya, mencari jejak Morgana. Beruntung sekali Morgana menggunakan gaun berbulu yang mudah rontok. Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah pondok?

Another Merlin (Hiatus🙏)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang