"Dia pasti akan menyukaimu setelah kalian menikah."
–Uther–
PAGI itu, Arthur dan lainnya terbangun. Mereka segera melaksanakan rencana yang sudah disusun sebelumnya. Tak lupa mereka membaluri tubuh dengan Berry Gaia.
Merlin harus menahan bau tak sedap ini! Namun, ia juga iba melihat Sophia yang harus merasakan ini juga. Bahkan gadis itu malah tak begitu terlihat terganggu dengan aroma ini. Sungguh, gadis yang luar biasa. Merlin sedikit tersenyum melihatnya.
"Kau menyukainya?" sindir Lancelot yang lagi-lagi mengetahui apa yang disembunyikan oleh sahabat barunya.
Merlin gelagapan. "Jangan bercanda! Kami beda status."
"So what?" Lancelot mengedikkan kedua bahu. "Lagipula kau bukan pelayan biasa."
Merlin tahu maksud lelaki gagah itu. Apalagi jika bukan tentang sihirnya. Hal itu membuat Merlin sedikit bangga, daripada hanya menjadi manusia biasa.
"Apa yang kalian lakukan? Cepat!" tegur Arthur yang kemudian mereka bergegas memasuki gua.
Sama seperti sebelumnya, mereka berjalan dengan hati-hati karena makhluk tikus raksasa itu. Bisa saja Arthur melawannya, tetapi itu akan berbahaya.
Wilddeoren tidaklah hanya ada satu atau dua, tetapi mereka berkelompok. Jika ada satu yang mati, seluruh anggotanya akan berdatangan. Jumlah mereka tak cukup. Bahkan Merlin pun angkat tangan. Memiliki sihir, bukan berarti bisa menyelesaikan segalanya. Terlebih, dirinya cukup dikatakan penyihir pemula-walaupun lebih unggul dari Morgana.
Arthur mendadak mengerem karena Wilddeoren melewatinya, membuat Sophia mundur di mana ada Merlin di belakangnya.
"Maaf."
"Tidak apa-apa." Merlin mengembangkan senyum. Ia suka dengan kontak fisik ini, meski hanya hidung dan rambut saja.
Lancelot pun berbisik. "Asik, ya, dapat kesempatan dalam kesempitan?"
"Tidak!" pekik Merlin dengan impulsif.
Arthur mendatanginya, dan memukul kepala Merlin. Ia berbisik. "Bisa diam, tidak? Idiot!"
Merlin segera merapatkan bibir. Ia juga bisa melihat gadis manis itu terkekeh sangat lirih. Tidak apa. Dirinya juga yakin bisa menyelamatkan mereka jika ketahuan.
Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga akhirnya berhasil keluar dari gua.
Merlin bernapas lega.
"Jangan santai dulu, kita hadapi monster yang sebenarnya!" Lancelot memperingatkan. Griffin datang mendekat!
Merlin bergegas menarik tangan Sophia ke belakang punggungnya. Sementara Arthur dan Lancelot bergegas menghalau mereka dengan pedang.
Arthur berusaha menyerang dari sisi kanan, dan Lancelot dari arah sebaliknya. Sialnya, keduanya dengan mudah dibalas telak oleh burung raksasa itu, hanya dengan menendangkan kaki lalu terbang. Kedua lelaki pun terjungkal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Merlin (Hiatus🙏)
FanficFanfiction dari drama series barat, Merlin. ♤♤♤ Merlin, penyihir muda yang ditakdirkan untuk membantu Pangeran Arthur, membentuk tujuan besar. Menyatukan Albion. Dalam perjalanannya, Merlin bertemu dengan beberapa wanita yang membuat hatinya makin k...