Bab 11

356 54 0
                                    

Happy Reading

Pesawat yang ditumpangi gadis bermanik emerald telah sampai di teritorial jepang, maniknya bisa melihat lampu kota yang begitu gemerlap dibawah.

Sinar lampu itu, membuat Putri Sakura langsung tersenyum samar. Kemudian ia kembali menatap ke arah medali yang ia bawa.

Ia yakin, rival yang selalu tak mau kalah darinya itu akan menatap kesal dengan menggembungkan dua sisi pipi caramelnya.

Membayangkan itu saja, membuat ia semakin tak sabar untuk bertemu dengan Uzumaki Naruto, nama rivalnya.

Lagi pula, siapa yang tak merasa iri dengan Haruno Sakura yang memiliki sejuta impian dari para gadis.

"Putri," ucap seorang pelayan padanya.

Putri Sakura menatap tak suka dengan sikap pelayan dari ayahnya, karna pelayan tersebut telah lancang menghancurkan pemikirannya memikirkan sang rival.

"Sebelum kembali ke dalam istana, Nyonya berpesan, agar Putri mendatangi rumah besar,"

Tangan halus Putri Sakura mulai mengeratkan genggaman pada medali emasnya, melampiaskan emosi karna lagi-lagi...lagi-lagi ibunya harus menghancurkan rencananya.

Padahal, Putri Sakura sudah sangat merindukan bermilyar ekspresi dari wajah manis rivalnya. Tapi,...

Hah...ia bahkan tak sanggup mengartikan pemikiran emosi miliknya.

'Untuk kali ini kau beruntung baka Naruto, karna tak langsung merasakan rasa iri padaku,' batinnya merasa kesal.

***

"Aku hanya..."

Ucapan terpotong dari Kaisar, membuat Naruto memajukan wajahnya, namun matanya masih tertutup, "Hmm ???"

"Ingin mengajakmu melakukan kesenangan denganku malam ini,"

Dengan cepat sepasang kelopak matanya terbuka menampilkan sapphire yang terlihat gelap, karna ruang tersebut memang sangat gelap.

Putri Naruto bisa dengan jelas melihat onyc yang juga sedang menatap ke dalam manik sapphirenya.

"Tapi aku kan masih dibawah umur,"

Putri Naruto akui, ia memang bodoh terutama pada pelajaran sejarah, tapi jangan pernah berpikir untuk bisa menipunya.

Seorang Kaisar yang telah melewati usia 17 tahun, itu artinya Kaisar telah bisa dikatakan dewasa.

Dan ia yang bahkan baru saja menginjak usia 15 tahun, jelas masih disebut dibawah umur.

Jadi kesimpulannya, adalah...

"Aku hanya mengajak melakukan kesenangan, bukan mengajakmu untuk melakukan praktek biologi,"

Putri Naruto mengangguk paham, yeah walau ia sedikit bingung maksud praktek biologi, tapi tak mungkin ia memperlihatkan kebodohannya bukan (?)

Lagi pula, jangan pernah menyalahkannya, tapi salahkan saja guru biologinya yang sering menghukumnya untuk mencari katak sebagai bahan praktek pembedahan praktek untuk seniornya.

Belum lagi, ternyata hasil bedah katak tersebut, harus ia berikan pada ular mengerikan yang bernama 'Si Manis Manda'.

Ck...membayangkan biologi saja, membuat ia ingin memuntahkan isi perutnya.

"Jadi, tak ada hubungannya dengan umurmu yang masih dibawah umur, Dobe,"

Mendengar kata hinaan tersebut, pipi penuh berwarna caramel tersebut mulai menggembung, dengan bibir yang mengerucut maju.

Princess (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang