Bab 35

550 57 9
                                    

SELAMAT MEMBACA

Suara pintu ruangan yang terbuka membuat Putri Kyuubi menoleh pada pelaku yang membuka ruangan. Lensa merahnya bisa melihat kedatangan gadis yang menggunakan tongkat untuk berjalan.

Namun, sebelum Putri Kyuubi menyebut nama gadis itu.

"Di mana wanita yang dirawat di ruangan ini?" tanya Naruto.

Putri Kyuubi mendekati Naruto dengan cepat. Diabaikannya, pertanyaan adiknya itu. "Naru, kenapa kau kemari?" tanyanya balik.

Namun gadis blonde itu tidak memedulikan pertanyaan Putri Senju. Baginya, yang lebih penting adalah keberadaan wanita yang ternyata adalah ibunya.

Wanita pertama yang selalu menemaninya ketika dia menari. Wanita yang dia kira adalah penggemar pertamanya, tak lain adalah ibu kandungnya.

Tak ingin beralama-lama di ruangan itu, Naruto berniat meninggalkan tempat yang hanya dihuni Putri Senju dengan dirinya sekarang. Dia ingin mencari keberadaan ibunya.

"Kau mau ke mana, Naru?" tanya Putri Kyuubi lagi.

"Hentikan sikap itu Kyuubi. Kau tidak pantas mengkhawatirkan aku, setelah kau meninggalkan aku di panti asuhan, dan meninggalkan ibu di rumah sakit ini."

Kini Putri Kyuubi paham, mengapa adiknya bersikap seolah dirinya tidak ada. Itu semua karena adiknya kecewa dengan sikap Putri Kyuubi yang hidup mewah di Inggris, sedangkan adiknya harus berjuang untuk hidup.

"Maaf."

Naruto menatap sekilas kakaknya. "Baguslah kau mengatakan itu. Tapi sayangnya, kata maaf tidak bisa menutupi perbuatanmu selama ini, Nee-san."

Usai mengatakan itu, Naruto meninggalkan gadis berambut merah itu sendirian. Keheningan mengiringi suasana hati Putri Kyuubi. Ada rasa familiar mendapat sikap dingin adiknya.

Sikap dingin yang sama dia terima saat adiknya, pertama kali mengetahui keberadaannya. Saat itu, adiknya bahkan tidak mau menerima keberadaan Putri Kyuubi.

Putri Kyuubi pun menatap ke arah pintu yang sudah tertutup. Sorot mata kesedihan tak bisa dia bendung. "Apa kau sudah mengingat masa kecil kita, Naru-chan?" tanyanya lirih.

💗💗💗

Di pinggiran Nakano River, sungai yang mengelilingi Konoha. Masih banyak turis yang menikmati keindahan lampion, yang mengalir di atas sungai.

Naruto melangkah tertatih, karena dia kehilangan kedua tongkatnya. Akibat dia terburu-buru mencari informasi di rumah sakit. Sayangnya, rumah sakit bahkan tidak memiliki rekam cctv kepergian ibunya.

Dunia macam apa yang Naruto alami sekarang?

Cintanya pada Kaisar Uchiha, dikhianati. Keinginannya untuk menjadi penari ballet, harus kandas karena dia mengorbankan diri demi kompetisi. Sekarang? Sekarang, ibunya yang selama ini dia kira meninggal, justru menghilang.

"Aku ingin ramen." Tiba-tiba kalimat itu muncul dalam otaknya.

"Aku kira, kau akan lompat ke sungai. Karena kau kalah dariku."

Spontan, Naruto menoleh ke samping tempatnya duduk. Di sana, tepat di sebelahnya, ada seorang gadis berambut merah muda yang memakai penutup kepala dan masker hitam, sama sepertinya.

Ya, karena kepopuleran mereka berdua sebagai calon kandidat Permaisuri di Kekaisaran Uchiha. Tentu mengharuskan mereka menyamar, jika tidak ingin diganggu oleh paparazi.

Tapi, tunggu dulu! Kenapa Haruno Sakura yang akan segera dinobatkan sebagai Permaisuri, justru bersamanya sekarang?

"Kau sedang apa di sini? Bukannya kau harus bersiap untuk penobatanmu besok?" tanya Naruto bertubi.

Sakura memutar bola matanya sekilas, melihat tingkah konyol rivalnya yang tidak berubah. Tangannya kemudian melempar mantel hangat padanya.

"Aku mau ke Ichiraku," balas Sakura kemudian bangun dari posisinya.

Entah kekuatan dari mana, Naruto berjalan mengejar Sakura, sambil memakai mantel hangat dari Sakura. Aroma peach memenuhi indra penciumannya, itu adalah aroma parfume dari Sakura.

"Hei! Tunggu aku, Sakura!" teriaknya, yang kesusahan mengejar langkah Sakura yang jauh.

Namun, tanpa disadari oleh otak Naruto. Sakura memelankan langkahnya, seolah menunggu kedatangan Naruto.

💗💗💗

Naruto tidak bisa membohongi dirinya, betapa enaknya ramen yang dibuat di Ichiraku Ramen. Tempat favoritnya saat dia masih bisa berkeliaran bebas di luar.

Suara seruput dari bibirnya yang menghisap mi ramen hingga memenuhi mulutnya. Menjadi bukti betapa ketagihannya lidahnya menikmati kekenyalan adonan tepung itu.

"Ahhh, ini enak sekali, Sakura-chan."

Uhuk!

Panggilan akhir yang diucapkan Naruto, berhasil membuat Sakura tersedak menikmati kuah ramennya. Manik emeraldnya menatap Naruto yang belum lepas dari kegiatan makan.

"Tadi kau memanggilku apa?" tanya Sakura memastikan.

"Sakura-chan? Memang kenapa?" tanya Naruto balas menatap emerald yang mengarah padanya.

Ditatap seperti itu, Sakura langsung menoleh ke arah jendela. Memandang sungai Nakano, yang semakin ramai dikunjungi.

"Tidak apa. Tadi kau di sana, kenapa? Apa kau begitu putus asa, karena tidak menjadi permaisuri?" tanya Sakura mengalihkan suasana.

Naruto meletakkan sumpitnya, dia kembali teringat dengan pikirannya yang begitu banyak masalah. Bahkan untuk makan saja, harus Sakura yang mengajaknya.

"Sebenarnya, tanpa harus menjadi permaisuri pun, kami sudah saling mencintai."

"Lalu?" tanya Sakura yang tidak suka dengan jawaban Naruto, seolah perasaan cinta Kaisar Uchiha hanya tercipta untuk Naruto.

"Tapi, karena aku harus menemukan ibuku. Makanya, aku harus menjadi permaisuri."

Sakura mengangguk, walau dia belum paham sepenuhnya dengan ucapan gadis yang lebih pendek darinya itu. Memangnya ada hubungan apa menjadi permaisuri dengan menemukan ibu?

"Sakura-chan sini," pinta Naruto mendekatkan wajah mereka. "Ada yang bilang, aku ini adalah anak dari Kaisar Namikaze dan Permaisuri Kushina."

Sakura membeku mendengar kelanjutan penjelasan dari Naruto. Gadis merah muda itu, mulai membandingkan wajah Naruto yang mirip Permaisuri Kushina, namun memiliki warna bola mata dan rambut yang sama dengan Kaisar Namikaze.

Dia pun kembali mengingat, tentang cerita ayahnya yang menjodohkan dirinya dengan Naruto saat masih dalam kandungan. Di ramalkan, anak yang akan dilahirkan Permaisuri Kushina adalah laki-laki.

Tapi, begitu yang lahir adalah perempuan. Maka perjodohan itu dibatalkan, dan digantikan dengan perjodohan dari keluarga bangsawan Uchiha.

'Jadi, kau yang seharusnya menikah denganku, Naruto?' batin Sakura.

Sedangkan Naruto sendiri masih menceritakan tentang keadaannya yang kehilangan tongkatnya, hingga berakhir duduk di pinggir sungai Nakono.

💗💗💗

Seorang laki-laki meletakkan dua map coklat bertuliskan Haruno Sakura, serta yang satunya bertuliskan Kaisar Uchiha, di atas meja kerja.

"Ini adalah dokumen yang kau minta."

Itachi memutar kursi kebesarannya, tangannya dengan cekatan membuka isi map yang dia tunggu.

Haruno Sakura.
1. Bukti kecurangan Haruno Sakura yang mendapat soal mudah.
2. Bukti kecurangan Haruno Sakura yang mencuri karya dari Uzumaki Naruto.

Setelah membaca itu, Itachi beralih pada amplop yang tuliskan Kaisar Uchiha. Ada rasa penasaran, kesalahan apa yang dimiliki adiknya selama memimpin.

Kaisar Uchiha.
1. Saat berusia 15 tahun, Kaisar Uchiha sendiri yang memimpin pemusnahan pada pembangkang penaikan tahtanya.

Lelaki yang menjadi guru sejarah di Academy Uchiha ini, tidak bisa menutup rasa terkejutnya. Apalagi, ada bukti foto adiknya memenggal langsung para pembangkang.

Adiknya yang polos, dan manis itu, yang bahkan melihat anjing manis tenggelam langsung terjun menyelamatkannya. Ternyata bisa melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

Bukan sekedar melanggar hukum Kekaisaran Uchiha. Bahkan, Negara Jepang hingga PBB pun pasti akan menggugat Kaisar Uchiha atas tindakan tidak manusiawi itu.

Pantas saja, dulu tidak ada yang melakukan unjuk rasa. Ternyata ini alasannya.

"Jadi, apa rencanamu?" tanya si pengantar informasi.

Tangan Itachi kembali memasukkan data adiknya. Dia kemudian menatap si pengantar. "Tugasmu hanya melindungi Kekaisaran Uchiha. Kau tidak pantas bertanya apa rencana saya, Shisui-nii."

Shisui tidak memberi balasan, lelaki yang menjadi pengawal Kaisar Uchiha ini memilih membalikkan tubuhnya. Dia tidak mau, kepergiannya akan menimbulkan masalah.

Sedangkan itachi sendiri, dia tidak bisa menutupi kebahagiaannya memiliki kartu as dari musuhnya, dan musuh calon istrinya.

TBC

Wah, apa rencana Itachi? Kenapa dia malah ngumpulin bukti? 🤔🤔🤔

Btw, makasih udah membaca Princess.

(* ̄︶ ̄*)

Princess (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang