Selamat Membaca
Naruto menatap kaki kanannya yang sudah mencapai batas untuk dia gunakan, menurut dokter kakinya tidak bisa dia gunakan lagi sampai tiga bulan. Tapi semua itu bisa bertambah, bila Naruto kembali melakukan kegiatan berlebihan lagi.
Sebenarnya, bila pada akhirnya Naruto membuat kakinya patah pun dia tak peduli. Karena selama dengan hal itu dia bisa bertemu dengan ibunya, sosok yang sama sekali tidak bisa masuk dalam memorinya, Naruto sangat rela.
Lalu, sekarang apa yang harus Naruto lakukan?
Syarat mengetahui keberadaan ibunya adalah dengan menjadi Permaisuri, dan dari tiga kontes yang terlaksana, dua diantaranya dimenangkan oleh Putri Sakura. Artinya, Naruto telah gugur sebagai kandidat.
Selamanya, Naruto hanya akan menjadi Princess dari lelaki yang telah menjual karyanya untuk kemenangan Putri Sakura.
Setetes air mata keluar dari mata kanannya, kemudian diikuti dengan mata kirinya. Gadis yang masih berusia 15 tahun ini, tiba-tiba menyesali kejadian di rumah sakit.
Seandainya dia tidak tergiur dengan rayuan dari Kaisar Uchiha, tidak mungkin hasil karyanya digunakan orang lain. Dan seandainya, dia tidak jatuh cinta pada lelaki dingin itu, tidak mungkin juga dadanya terus merasakan sesak seperti sekarang.
"Naruto," panggil suara barithone yang membuat Naruto menghapus sisa air mata pada wajahnya.
Naruto memutar tombol pada kursi rodanya, dan membuat kursinya berputar mengarah pada lelaki yang sempat memasuki pikirannya. "Maafkan hamba tidak bisa memberi salam seperti biasanya, Yang Mulia," ucap Naruto dengan senyum manisnya.
"Apa kau masih marah padaku, karena kontes yang tadi?" tanya Kaisar Uchiha.
"Iya! Aku marah padamu Yang Mulia! Aku bahkan tidak menyangka, orang yang kupercayai telah mengkhianatiku!" Ingin rasanya Naruto berteriak mengatakan unek-uneknya.
Tapi entah kenapa, melihat onyc yang menatapnya penuh rasa bersalah. Hatinya justru merasa tersayat, ada rasa tak rela melihat lelaki yang dicintainya harus terlihat rapuh seperti sekarang.
"Yang Mulia adalah Kaisar Uchiha, pemimpin dari Konoha. Jadi, apa yang dilakukan Yang Mulia tidak akan pernah membuat hamba yang merupakan rakyat biasa merasa marah," jawab Naruto.
Mendengar jawaban tulus dari Naruto, tubuh Kaisar Uchiha tiba-tiba ambruk andai tidak tangkap Naruto yang menjalankan kursi rodanya mengarah pada sang pemimpin itu. "Yang Mulia?"
"Kenapa, Naruto? Kenapa kau tidak marah padaku? Kenapa kau tidak memprotes sikapku yang diam melihatmu dicurangi? Kenapa kau justru hanya menerima saja?" tanya Kaisar Uchiha bertubi-tubi.
Tangan Naruto bisa merasakan tangan lelaki yang dipegangnya terus bergetar seolah tengah menahan luapan amarah. Dia kemudian menyentuh wajah Kaisar Uchiha, jemarinya bisa merasakan wajah lelaki itu terasa dingin.
Naruto menatap lekat pada sepasang onyc yang balas menatap sapphirenya. "Aku sendiri tidak mengerti dengan pikiranku sendiri, Yang Mulia."
🍥🍥🍥
"Jadi ini ... alasan kau memintaku mencuri karya milik imouto?" tanya Putri Kyuubi.
Sang nenek yang duduk dengan menikmati seduhan teh dari dayangnya, mulai menatap balas pada tatapan penuh amarah dari cucunya. Dia bisa merasakan ruangan pribadinya terasa semakin sesak.
"Ada sebuah kalimat, jika kita ingin mendapatkan emas terbaik. Maka kita harus menempanya lebih dulu," jawab Putri Tsunade.
"...." Putri Kyuubi tak mengatakan apa pun, dia menyesal telah membuat adiknya semakin kesulitan untuk memenangkan kontes menjadi permaisuri. Ditambah lagi, keadaan kaki adiknya masih dalam cidera.
"Tapi kenapa harus dengan kontes ini, Nenek tua?" tanya Putri Kyuubi yang tak paham dengan pemikiran neneknya.
Selama menjadi cucunya, Putri Kyuubi kenal betul tabiat dari keturunan Kaisar Senju itu. Wanita itu sangat menginginkan kepemimpinan kekaisaran Uchiha kembali pada era Namikaze, bahkan wanita itu sempat berencana membuat Putri Kyuubi naik tahta.
Tapi, karena status Putri Kyuubi sebagai anak Kaisar Namikaze yang tidak masuk dalam catatan buku anggota keturunan Kaisar Namikaze. Akhirnya, Putri Tsunade mulai meredam rencananya.
Sayangnya, takdir seolah sedang berpihak pada wanita itu. Hingga akhirnya, Putri Uzumaki Naruto yang merupakan keturunan sah dari Kaisar Namikaze muncul dengan menjadi kandidat permaisuri.
"Dan lagi pula, kenapa nenek selalu mempersulit imouto?" tanya Putri Kyuubi lagi.
"Pada kontes pertama, itu adalah pukulan keras untuk Kaisar Muda. Bahwa dia yang telah berhasil membungkam penentang pada masa pengangkatannya, tapi tetap tak bisa membungkam sejarah yang telah ditulis oleh leluhur kita."
Putri Kyuubi bisa melihat pancaran kebahagiaan dari neneknya, ternyata neneknya masih sama—tak menyukai uchiha.
"Aku kira kau sengaja melakukan hal itu agar para bangsawan menyalahkan Itachi, karena saat masa pembelajaran, lelaki itu yang mengajarkan imouto."
"Anggap saja itu bonus untuk Uchiha yang selalu membutuhkan tameng," jawab Putri Tsunade.
"Lalu, bagaimana dengan kontes kedua?"
Raut wajah Putri Tsunade kembali serius. "Aku memang meminta Naru-chan menjadi permaisuri, tapi tidak dengan bekerja sama dengan Uchiha. Dan karya yang kau ambil itu, itu musik yang mewakili perasaan menjijikan milik mereka berdua."
Lagi-lagi Kyuubi dibuat terdiam, dia tak mengerti kenapa neneknya terlihat membenci uchiha. Padahal, pemerintahan konoha yang dipimpin oleh Kaisar Uchiha sudah menghasilkan kemajuan besar.
"Kenapa kau begitu membenci uchiha, Nenek?"
"Karena ...."
🍥🍥🍥
Putri Kyuubi menghentikan langkahnya ketika maniknya menangkap keberadaan Putri Naruto sedang bersama dengan Kaisar Uchiha. Tangan putihnya mulai mengepal erat, karena pikirannya kembali mengingat ucapan neneknya.
Karena penyebab kebakaran yang menimpa keluargamu adalah dua uchiha itu.
"Aku pastikan kau tidak akan bisa mendapatkan adikku, Yang Mulia!" batinnya bersumpah.
TBC
Wah, ada hal apa nih?
Salam
Lody
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess (2017)
FanfictionStory by My_Lody 🍅Kaisar Uchiha🍅 Kaisar Uchiha berjalan dengan penuh wibawa, biasanya Kaisar tak pernah sekalipun memiliki minat untuk melihat disekitarnya. Namun, sebuah foto berhasil membuat langkahnya terhenti, onyc gelapnya menatap intens pada...