Selamat membaca
Naruto terkelonjak kaget dari posisinya, ia langsung duduk dengan cepat menatap sekitar. Maniknya bisa melihat ruangan yang tampak tak asing, namun itu bukanlah ruangan kamarnya.
Lalu, ia dimana sekarang?
Seorang dayang masuk menghampiri Naruto. "Puteri, syukurlah Puteri telah sadar."
"Jam berapa sekarang?"
"Sekarang jam delapan malam, Puteri."
Naruto menyibak selimutnya, tak peduli pakaian yang ia kenakan sangat tipis untuk diperlihatkan di luar. Ia harus segera mendatangi tempat kontes.
Kaki polosnya terus berlari menyusuri lorong, membuat rombongan dayang miliknya juga harus ikut berlari mengejarnya. Ia benar-benar menginginkan kemenangan untuk kontes kali ini.
"Dan engkau Putri Haruno Sakura, apa engkau menerima Yang Mulia Kaisar sebagai suami baik susah maupun senang, baik duka maupun bahagia?"
"Hamba ...."
Naruto menghentikan langkahnya tepat di ujung tangga altar, sapphirenya menatap jelas lelaki yang ia cintai sedang menunggu jawaban suci dari mempelai perempuan.
Para hadirin yang menyadari kedatangan Naruto, mulai berdiri satu-persatu. Membuat Putri Sakura dan Kaisar Uchiha ikut merasa bingung, dan kemudian mereka membalikkan tubuhnya.
'Jika ini mimpi, siapapun bangunkan aku! Ini mimpi sangat buruk!!!' batin Naruto.
Kaisar Uchiha menatap tajam pada pandangan setiap orang, siapa pun atau bahkan aniki-nya, mereka tak pantas melihat tubuh Naruto hanya menggunakan kain tipis itu.
Kaisar Uchiha mulai mengambil langkah, berencana membaca dobenya pergi. Namun, seseorang telah lebih dulu berlari menghampiri dobe.
Pakaian ritual pernikahan memiliki beberapa lapis, dan itu membuat Putri sakura memilih melepas 2 lapisan untuk menutupi tubuh Putri Naruto.
"Sakura? Jadi ini bukan mimpi?"
"Tentu saja bukan, baka-naruto!" desis Sakura kesal, namun tangannya masih merapihkan pakaian yang telah melekat pada tubuh Naruto.
Putri Mikoto dan Putri Tsunade yang melihat itu hanya bisa terdiam, keduanya juga ikut terkejut melihat drama aneh di depannya. Seharusnya, ritual pernikahan kekaisaran akan selesai jika Putri Sakura menyelesaikannya.
Tapi, gadis itu justru memilih berlari menuruni tangga dan membantu Putri Naruto menutupi tubuh dibalik kain tipis itu. Walau pakaian Putri Naruto tak memiliki unsur seksi, tapi pakaian tipis itu tetap tidak pantas di perlihatkan pada khalayak umum.
"Putri Uzumaki yang tidak mengikuti kontes, dia mendapat nilai 0. Sedangkan untuk Putri Haruno dia mendapat minus 49. Jadi, nilai kontes hari ini adalah ...
Putri Haruno: 51
Putri Uzumaki: 50Dan pemenang kontes ini adalah Haruno Sakura."
Pengumuman itu menutup insiden yang dibuat dua Putri. Atas perintah Kaisar Uchiha, semua yang melihat, mendengar, bahkan mengetahui hal tersebut. Dilarang untuk membahsnya, jika sampai ketahuan ada yang melanggar. Kaisar siap melakukan hukum penggal disiarkan langsung.
***
Putri Naruto menatap rivalnya sebentar, ia merasa tak enak hati karena akibat ulah yang tak sengaja ia perbuat. Justru membuat rivalnya mendapat nilai minus yang cukup banyak.
Tapi jangan salahkan dirinya, salahkan orang yang tak memberi penjelasan bahwa pernikahan yang dilihatnya adalah hanya kontes.
Siapa yang tak akan terkejut jika melihat lelaki yang dicintainya menikahi wanita lain? Apalagi ia sendiri sedang berjuang mendapat tempat tertinggi di samping lelaki yang dicintainya.
"Terima kasih."
"Maaf."
Keduanya saling menatap, Sakura biaa melihat sapphire Naruto memamerkan rasa bersalah, membuat ia tersenyum. "Untuk apa mengucapkan maaf? Kau tidak salah Naru."
"Aku tadi membuatmu mendapat nilai minus yang cukup banyak. Jadi, maafkan aku Sakura-chan."
"Justru aku yang mengucapkan terima kasih, terima kasih karena kau menghentikan janji sakral itu ... Naru."
Naruto terdiam, wajahnya mengerut bingung melihat Sakura tak memberi jawaban. "Sakura?"
"Apa kau menyalahkanku?"
Sakura tersenyum, ia kira kalimat yang ia pikirkan telah terucap. Ternyata itu hanya halusinasinya saja, sangat bodoh sekali dirinya. "Sudahlah, kau masuk kamar dulu. Aku harus menemui keluargaku."
Usai mengatakan itu, Sakura bergegas pergi meninggalkan kediaman Puteri. Tadi sebelum acara kontes dimulai, ayahnya memberi perintah agar bertemu. Pikirannya sangat yakin, kedua orang tuanya pasti akan memberi pidato yang amat panjang.
Karena bagaimana pun juga, pilihannya menuruni tangga dan memberikan beberapa lapis pakaian pada Naruto. Itu sebuah bukti telah mempermalukam adat istana.
Tapi, memikirkan hal itu. Sakura sama sekali tak menyesal, justru ia akan menyesal jika memilih terus melanjutkan kontes dengan membiarkan Naruto harus mempermalukan dirinya sendiri.
***
Pagi yang cerah untuk kemalasan Naruto yang melebihi kecerdasannya sendiri. Setelah kemarin ia habis-habisan mengeluarkan tenaga hanya demi mempelajari bukti masa lalu yang tak perlu dikenang.
Oh demi jashin-sama yang belum pernah Naruti temui. Naruto ingin sekali bermalas-malasan, ia merindukan suasana hari minggu dengan streaming anime ninja yang bercita-cinta menjadi hokage.
Apalagi, ia begitu mendukung ninja itu akan bersatu dengan rivalnya sendiri, walau mereka memiliki gender yang sama. Toh, cinta tak mengenal batasan gender. Pemikiran Naruto benar bukan?
Naruto bangun dari kursi rias, dayangnya telah selesai memberi riasan tipis pada wajahnya. Hari ini, atas perintah Kaisar Uchiha, Naruto mendapat ijin untuk memakai pakaian biasa.
Sayangnya, walau seperti itu. Pakaian yang disediakan untuk Naruto berisi dress formal. Tak ada satu pun celana di lemarinya. Membuat Naruto ingin ke pasar mencari pakaian sendiri.
"Hari ini Ino kemana? dayang Mei dan dayang Konan juga tak terlihat. Kemana mereka?"
"Nona Yamanaka ijin beberapa hari tidak bisa melayani Putri. Dayang Mei telah mendapat perintah pemindahan untuk melayani Putri Haruno. Dan untuk Dayang Konan, beliau mendapat perintah mendatangi kediaman Kaisar Uchiha sejak pagi tadi."
Naruto kembali melanjutkan langkahnya, Ino pergi pasti ada hubungannya dengan posisi bangsawan Yamanaka yang begitu mendukung Putri Sakura menjadi permaisuri.
Kemudian, dayang Mei yang dipindah tugaskan ke bagian Putri Sakura. Pasti itu keinginan Kaisar Uchiha yang mencoba mengurangi jumlah orang kepercayaan Naruto.
Dan sekarang hanya tersisa dayang Konan yang kini sedang di kediaman Kaisar Uchiha.
"Hai calon adik ipar."
Sapaan yang begitu sok akrab itu membuat Naruto menghentikan langkahnya, sesosok perempuan dengan pakaian tak kalah trendi dengannya terlihat menghampiri.
"Untuk apa nee-chan kemari?" tanya Naruto merasa heran.
"Ahhh. Kau jahat sekali imouto. Kau kan tau sendiri, semenjak kontes pemilihan, kita tak pernah ketemu."
"Seorang Putri Senju seperti nee-chan masih sempat ingin bertemu denganku? Aku merasa curiga."
Seketika semangat Putri Kyuubi luntur, adiknya ternyata masih sama saat masih kecil. Walau adiknya belum juga mengingat dirinya, tapi sikap curiga yang dituju pada Putri Kyuubi. Membuktikan bahwa sifat adiknya tidak pernah berubah.
"Nenek memberi perintah untuk membawamu ke kediaman Senju."
"Baa-chan? Untuk apa?"
"Entahlah."
Walau Naruto merasa heran, namun ia tetap mengikuti langkah Putri Kyuubi menuju kediaman Bangsawan Senju.
'Padahal aku kalah, lalu apa rencana baa-chan?'
TBC
Terima kasih telah memberi pengertian.
Saya tunggu coment dan vote nya ya. 😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess (2017)
FanfictionStory by My_Lody 🍅Kaisar Uchiha🍅 Kaisar Uchiha berjalan dengan penuh wibawa, biasanya Kaisar tak pernah sekalipun memiliki minat untuk melihat disekitarnya. Namun, sebuah foto berhasil membuat langkahnya terhenti, onyc gelapnya menatap intens pada...