9. Toner

4.9K 580 21
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kale baru saja selesai mandi saat dia mendapati Briea sudah duduk di atas tempat tidurnya. Alis Kale mengernyit, merasa aneh dengan keberadaan adiknya di sana. Perempuan itu hanya akan ke kamarnya kalau memang ada urusan penting, semisalnya menanyakan tugas kuliah atau memanggil untuk makan malam. Hanya saja, makan malam sudah usai sejak satu jam yang lalu, dan setahunya Briea tengah libur semester.

Alhasil, seraya menggosok rambutnya yang masih basah menggunakan handuk kecil, Kale menghampiri Briea yang sibuk bermain ponsel.

"Ngapain, Dek?"

Briea mendongak. "Eh, Bang? Udah selesai mandi?"

Kale hanya mengangguk sebagai balasan. Dia mengambil tempat di hadapan Briea yang langsung meletakkan ponsel di pangkuannya. Seketika, aroma mint yang bercampur dengan woody menyapa indra penciuman Briea. Entah kenapa dia selalu suka aroma yang tercium dari tubuh Kale, sangat menyegarkan.

"Kenapa? Ada masalah?" tanya Kale sambil melingkarkan handuknya di leher, membiarkan beberapa tetes air di rambutnya yang masih setengah basah jatuh membasahi handuk.

Briea cengengesan. "Abang kenal Kak Cinna dari mana?"

Kale mengangkat sebelah alisnya sebelum bertanya balik, "Kenapa nanya gitu?"

"Ya, nggak apa-apa. Abang, kan, tahu kalau aku itu suka banget sama make up. Dan you know what? Kak Cinnamon itu salah satu role model aku! How lucky i am bisa ketemu sama dia secara langsung, apalagi kata Kak Cinna, kalian temenan. I'm very happy for that. Itu artinya, aku bisa sering-sering ketemu sama dia!" Briea menangkup pipinya dengan eskpresi kegirangan.

Melihatnya, Kale langsung teringat dengan Cinnamon. Kedua hawa itu benar-benar sangat mirip sekali kalau sudah antusias mengenai kesukaan mereka. Sebenarnya, Kale tak masalah dengan hobi Briea di bidang kecantikan, terlebih adiknya bercita-cita menjadi make up artist. Hanya saja, dari sekian banyaknya beauty vlogger yang sering Briea perlihatkan padanya, kenapa harus Cinnamon yang diidolakan oleh Briea?

Dia memang sedikit terkejut dengan fakta tersebut, tapi dia lebih terkejut lagi dengan kata-kata Briea selanjutnya, "Aku udah sempet tukaran WhatsApp sama Kak Cinna, dan aku minta dia untuk datang ke rumah besok."

Tahu bagaimana air muka Kale saat mendengarnya? Seperti orang yang belum buang air selama tiga hari berturut-turut.

"Really, Bri? You really do that?"

Mendapat anggukan semangat dari Briea, kepala Kale rasanya pening sebelah. Dia memejamkan mata sebentar, lalu berkata, "Jangan sembarangan bawa orang ke rumah, Bri. Lagi pula, kenapa kamu ngundang dia?"

"Enggak sembarangan, kok, Bang. Kan, dia temen Abang. Mama juga udah kasih izin. Kebetulan, besok aku mau dateng ke party temen aku. Jadi, aku minta Kak Cinnamon untuk bantu aku riasan."

A Blessing In Disguise (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang