09 / Hai, Brother.

5K 223 0
                                    

Naira dengan santainya berjalan melewati semua orang yang menatapnya dengan tatapan memuja. Memang paras cantik Naira tidak dapat diragukan lagi.

"NAIRAAA!!!" teriak seseorang dari belakang membuat langkah kaki Naira terhenti.

"Eh, Naira lo apa kabar, sorry gue gak jenguk lo waktu lo sadar. Soalnya gue ikut orang tua gue ke New York," ucap orang tersebut.

"Santai aja, Ge. Gue ngerti kok," ucap Naira.

Gea Azkaninda, merupakan sahabat Naira dari SD sampai saat ini. Gea mempunyai sifat yang sama dengan Naira. Hanya saja dia tidak sepintar Naira. Mempunyai paras cantik yang juga tidak dapat di ragukan lagi.

"Astaghfirullah, Gea. Alifa kok di tinggal," kesal seorang gadis yang sudah berada di dekat Gea.

"Lo sih lama banget, Lif," sahut Gea.

"Ma Syaa Allah, Naira. Lo udah sembuh," pekik gadis tersebut lalu memeluk Naira dengan sangat erat.

"I-ya g-gue u-dah sembuh, l-le-pas," ucap Naira terbata bata saat merasakan pasukan oksigennya habis akibat pelukan gadis tersebut.

"Hehe, maaf." Gadis tersebut melepaskan pelukannya.

Alifa Zhafirah, dia juga sahabat Naira dari masih SD. Sifatnya sangat jauh dari Naira dan Gea. Karena dia yang selalu menjunjung ajaran Agama Islam. Dia adalah keturunan dari seorang Kyai, maka tak heran jika ilmu agamanya sangat luas.

"Udah-udah, ayo ke kelas," ujar Gea yang diangguki oleh mereka berdua.

Mereka berjalan beiringan ke kelasnya, canda tawa mereka terlontarkan untuk melepas rindu selama beberapa bulan ini.

Dan sekarang mereka sudah berada di kelasnya, sembari menunggu Dosen datang mereka mengombrol sebentar.

Brak!

Pintu tersebut di dobrak dengan sangat keras membuat ketiga gadis tersebut menatap ke arah sang pelaku yang sudah berdiri tegap dengan napas tak beraturan.

"OMG, NAIRA!!" pekik cowok tersebut, lalu dia berlari dengan kedua tangan yang di rentangkan. Naira yang mendapatkan alarm bahaya dengan cepat berpindah tempat. Membuat cowok tersebut langsung memeluk kursi yang tadi Naira duduki dan terjun ke bawah bersama kursi tersebut.

Suara gelak tawa menggema di kelas tersebut. Sedangkan cowok tersebut meringis akibat terjatuh.

"Sialan lo, Ra," kesalnya dengan mengerucutkan bibirnya.

"Ih, jijik gue," sahut Gea.

"Udah-udah kasian tuh Rian, pagi-pagi udah cium lantai aja," ucap Alifa dengan cekikikan.

"Sini gue bantu," ucap Naira sambil mengulurkan tangannya.

Cowok tersebut tersenyum senang lalu dengan cepat mengambil tangan Naira. Ets, saat cowok tersebut ingin bangun, Naira melepas tangannya membuat dia terjatuh kembali.

Dan lagi-lagi gelak ketawa menggema saat melihat kejadian itu.

"Bangsat, lo Ra. cowok ganteng kayak gue lo nistain," kesalnya lalu berdiri dari duduknya.

"Hehe, sorry tangan gue licin," sahut Naira tanpa dosa.

"Dah lah, males gue," sahut cowok tersebut lalu duduk dikursinya.

"Hey, jangan marah dong. Iya-iya gue minta maaf," ucap Naira. Tapi cowok tersebut tak mengindahkan ucapannya.

"Ya Allah, Rian. Udah, kita sebagai manusia harus saling memaafkan," ucap Alifa.

Cowok yang dipanggil Rian tersebut menghembuskan nafas kasar, "Iya gue maafin," ucapnya membuat Naira tersenyum.

Gabrian Cristian, dari namanya kalian sudah tahu kalau dia beragama Kristen. Dia adalah sahabat Naira saat masih duduk di bangku SMA. Mereka bertiga kenal dengannya saat dia terus mengganggu Naira. Karena dia sering membuat mereka tertawa dan jadilah dia menjadi sahabat mereka. Dan satu hal yang lain, Rian terkenal playboy.

02:00 (Aku menikah?!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang