Follow dan vote dulu, jangan jadi pembaca gelap 📌
Aneisha kini sudah selesai di dandani, begitu cantik saat polesan tangan terampil menyentuh nya. Dari seorang wanita sederhana menjadi wanita yang sangat cantik hingga membuat sang pemilik hati tak berkedip.
Setelahnya orang suruhan Reynard itu langsung pergi dari sana hingga Reynard mulai meletakkan surat kabar tersebut di atas meja dan berjalan ke arah sang istri yang terlihat masih memandangi dirinya di depan meja rias.
"Ini aku?" tanyanya pelan hingga Reynard mendekat memeluk istrinya itu dari belakang.
"Iyah, itu kau Sayang. Istriku yang sangat cantik," pujinya dengan senyuman. Saat itu juga senyuman pertama kalinya, senyuman lebar Reynard yang bagaikan sihir untuk Aneisha. Ah manisnya.
"Aku bahkan siap memberikan segalanya untukmu hari ini," ujar Reynard.
"Mas ini bicara apa sih," balas Aneisha.
"Ayo kita turun, tuan putri," ajaknya dengan membungkuk bak seorang pangeran yang menyambut seorang putri kerajaannya.
"Hahaha Mas! Baik lah, pangeran," balas Aneisha menerima uluran tangan sang suami dan berjalan keluar dari kamar sembari terus bergandengan tangan.
Mereka turun saat Dafin, Kevin, Gion dan Candra kini sedang menunggu kedatangan pasutri itu.
"Wah! Makin hari makin tambah cantik juga istrimu Rey!" puji Kevin yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Reynard.
"Hehehe, istrimu memang sangat cantik Rey. Aku hanya memuji tidak bermaksud apa-apa," balas Kevin segera.
"Sudahlah Kevin, setiap kau datang slalu saja ingin cari masalah dengan Rey. Kau ini memang tak sayang nyawa yah," sahut Candra.
"Yah namanya juga bercanda Can," jawab Kevin.
"Duduklah dulu," gumam Reynard yang segera membawanya Aneisha duduk di dekatnya.
"Anda sangat cantik, Nona," puji Dafin yang mendapatkan senyuman manis dari Aneisha.
"Hmm, terimakasih Dafin. Aku sangat tersanjung dengan pujian dari kalian," balas Aneisha merasa agak canggung duduk di antara kelima pria.
"Boleh kami tahu namanya Rey, karena susah sekali jika ingin menyapanya tanpa tahu namanya," ujar Gion.
"Kenapa kalian harus tahu namanya dan jangan menyapanya jadi kau tidak akan kesusahan," balas Reynard sinis. Ah slalu saja begitu.
"Aneisha, namaku Aneisha," sahut Aneisha yang langsung mendapatkan polotan tajam dari Reynard.
"Nah! Itu, aku baru ingat, namanya Aneisha. Halo Aneisha gw Kevin, ini Gion dan ini Candra," ujar Kevin yang memang sempat mendengar namanya namun lupa. Dasar Kevin.
"Halo Aneisha," seru keduanya.
"Sudah cukup? Aku sudah terlambat ke kantor," sela Reynard yang memutar bola mata malas saat Aneisha mulai akrab dengan sahabatnya.
"Pak suami cemburu ini," sahut Gion yang membuat Reynard langsung memincing matanya tajam.
Reynard berdiri dari sana membetulkan jas nya dengan ekspresi wajah datar menatap ke empat nya.
"Mari tuan," ujar Dafin yang ikut berdiri bersama Reynard dan terlebih dahulu keluar.
"Ayo Sayang," ajaknya mengulurkan tangan pada Aneisha yang tadinya duduk di sebelah pria itu.
Aneisha dengan senang menerima uluran tangan sang suami ikut berdiri mensejajarkan posisi mereka. Reynard kembali menatap ketiga sahabatnya itu.
"Mau tinggal apa ikut," tanyanya yang membuat ketiganya langsung saling bertatapan.
![](https://img.wattpad.com/cover/303856434-288-k297942.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE, maybe? [BELUM DI REVISI]
Romance"Aku mencintaimu bahkan saat kamu enggan terbangun untukku," Aneisha Lestia Janitra. "Jangan berharap lebih dari ungkapan rasa mu padaku. Sebab kita berbeda dan tidak akan pernah bisa bersama!" Reynard Arbecio Kalingga. #1 Mafia dari 17,6 K (31-03...