Follow dan vote dulu, jangan jadi pembaca gelap📌
"Ayah?" Aneisha berdiri menatap Radit yang tengah berdiri di depan pintu utama yang ternyata dia adalah tamu tersebut.
Reynard yang menyadari kedatangan Radit langsung berdiri dan pergi dari sana meninggalkan Aneisha yang tengah was-was.
"Kenapa kau kemari?" tanya Reynard yang menatap tajam Radit yang kini tengah mencari-cari sesuatu.
"Dimana putriku..., Aneisha! Nak!" panggil Radit yang melihat Aneisha berjalan ke arah belakang suaminya. Reynard yang merasakan kedatangan Aneisha langsung melindungi istrinya.
"Ada apa kau mencari istriku?!" tanya Reynard yang membuat kilatan tajam pada Radit sekarang ini.
Lelaki tua itu membalas tatapan Reynard dengan tatapan sendu, jelas terlihat di sana ada sebuah kesedihan besar.
"Sebelum dia menjadi istrimu dia adalah putriku Reynard," sahut Radit membuat Reynard langsung berdecih.
"Cih! Sekarang baru kau akui jika dia adalah putrimu? Dasar manusia munafik!" sergah Reynard yang membuat Aneisha mengeratkan pegangan nya pada pinggang Reynard.
"Aku memang munafik! Tapi tolong Reynard aku hanya ingin berbicara dengan putriku saja," ujar Radit yang memohon.
"Tidak! Beraninya kau meminta izin padaku setelah apa yang telah kau lakukan pada istriku! Ingat yah, ini bukanlah siksaan yang sepadan untuk semua hal buruk yang telah kalian lakukan pada istriku! Aku hanya berbelas kasihan padamu karena istriku sendiri!" pungkas Reynard.
"Aku datang ke sini hanya untuk menemui putriku, Reynard. Ku mohon izinkan aku berbicara sebentar dengannya," ujar Radit yang sudah menyatukan tangannya memohon pada Reynard di sana.
"Ku bilang pergi dari sini! Atau ku tembak mati kau sekarang!" usir Reynard yang membuat Aneisha langsung mendongak menatap dari belakang punggung kokoh suaminya itu.
"Mas, ku mohon berikan Ayah satu kesempatan saja. 10 menit, ku mohon biarkan aku berbicara dengannya," pintah Aneisha yang membuat Reynard menoleh menatap istrinya itu.
"Tapi sayang dia...,"
"Ku mohon mas, biarkan Ayah menemuiku," potong Aneisha yang membuat Reynard menghela napas kasar dan menatap tajam Radit yang kini terlihat tersenyum menatap putrinya.
"Baiklah, jika bukan karena Aneisha hari ini juga sudah ku tembak mati kau di sini. Waktumu hanya tersisa 10 menit, tidak lebih!" tegas Reynard yang membuat senyuman Radit melebar.
Kini Aneisha tengah duduk bersama dengan sang Ayah di sebuah taman samping rumah Reynard. Sedangkan Reynard berada di dalam rumah mengawasi istrinya dari jauh karena Aneisha meminta Reynard agar tak ikut campur dulu.
"Ada apa Yah?" tanya Aneisha yang membuka obrolan yang terasa sangat canggung itu.
"Apakah kau sehat nak? Apa makan mu teratur?" tanya balik Radit yang membuat Aneisha cukup terkejut dengan perhatian kecil yang di tunjukkan oleh Radit padanya. Padahal dulu Radit enggan untuk berbicara padanya apalagi menanyakan hal-hal yang tidak penting itu.
"Eh..., Aneisha baik Yah, tentunya juga makan Aneisha teratur di sini," jawab Aneisha dengan rasa was-was.
"Syukurlah kalau begitu. Ternyata benar yah nak, Reynard benar-benar memperlakukan mu dengan baik yah," puji Radit.
"Apakah kau sangat bahagia tinggal di sini?" tanya Radit yang membuat Aneisha langsung menatap nya.
"Hmm tentu Yah, mas Reynard adalah suami yang sangat baik dan sempurna untukku. Bagiku saat dirinya tidak ada duniaku seperti di terpa kegelapan," jelas Aneisha yang perasaan kembali rileks dan menatap ke arah taman bunga mawar di depannya itu dengan senyuman manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE, maybe? [BELUM DI REVISI]
Romance"Aku mencintaimu bahkan saat kamu enggan terbangun untukku," Aneisha Lestia Janitra. "Jangan berharap lebih dari ungkapan rasa mu padaku. Sebab kita berbeda dan tidak akan pernah bisa bersama!" Reynard Arbecio Kalingga. #1 Mafia dari 17,6 K (31-03...