46.PIKNIK

19.6K 1.4K 3
                                    

Follow dan vote dulu, jangan jadi pembaca gelap📌
















Hari yang minggu, hari libur untuk sebagian para pekerja yang setiap harinya slalu sibuk dan lembur. Sebagaimana Reynard yang juga hari ini memilih untuk beristirahat di rumah.

"Jadi hari ini nggak kerja?" tanya Aneisha yang menatap suaminya yang masih berbalut selimut di atas ranjang bagaikan orang pemalas.

"Hmmm, kenapa Sayang?" tanyanya balik namun mata Reynard masih saja terpejam.

"Gimana kau kita piknik ke taman?" usul Aneisha asalan yang terpenting dirinya ingin sekali  waktu bersama dengan Reynard.

"Piknik? Mau ngapain piknik sih, Sayang?" tanya Reynard kali ini dia langsung membuka matanya menatap Aneisha yang sudah terlihat segar.

"Yah namanya juga refreshing, mau nggak sih Mas? Kalau nggak yaudah," balas Aneisha yang menekuk wajahnya.

"Bukan gitu Sayang, ini hari minggu loh. Pasti tamannya ramai, gimana kalau kita shopping aja?" tawar Reynard yang memilih berada di gedung sembari menikmati waktu bersama dengan Aneisha ketimbang berpanas-panasan di luar.

"Nggak! Mau ngapain juga sih Mas ke mall? Aneisha tuh maunya piknik ke taman, emang kenapa kalau ramai? Mas introvert?" tanya Aneisha kali ini Reynard harus extra sabar.

"Baik! Okey Honey, jadi jangan marah yah? Kita ke sana se jam lagi, okey?" balas Reynard yang membuat senyuman manis langsung terbit kembali.

"Okeh!" sahut Aneisha dengan semangat mengancungkan kedua jempolnya dan pergi dari sana.

Reynard menghela napas berat saat Aneisha pergi dari sana. Segera pria itu langsung menelpon Dafin yang hari ini juga sedang di liburkan.

"Aku ingin kau melakukan sesuatu," ujar Reynard di balik telponnya sembari memijat pangkal hidungnya.

1 jam kemudian.

Reynard kini sudah siap dengan balutan kaos biasa berwarna putih di padukan dengan celana katun berwarna coksu menambah kesan sederhana dan tampan untuk Reynard.

Aneisha masuk setelah menyiapkan makanan untuk piknik mereka ke taman kota di mana wanita sudah menangkap suaminya yang telah selesai bersiap-siap.

"Udah siap Mas? Yuk jalan yuk!" ajaknya dengan antusias.

"Iyah Sayang, sabar dulu. Mas ambil kunci mobil dulu," balas Reynard yang segera memilih beberapa mobil yang akan dirinya pakai. Okeh temanya hari ini berpenampilan sederhana jadi Reynard memilih memakai jeep hitam miliknya.

"Yuk!" Setelah nya Reynard langsung menggenggam tangan Aneisha keluar dari sana menuju lantai bawah di mana wanita itu benar-benar sudah menyelesaikan semuanya terlihat Levi dan beberapa pelayan tengah memegangi barang-barang yang akan mereka piknik ke taman.

"Ikuti tuan dan nona muda," perintah Levi pada beberapa pelayan itu dan segera mereka mengikuti langkah Reynard dan Aneisha yang mulai keluar dari dalam rumah sembari bergandengan tangan menuju garasi tempat semua mobil Reynard di simpan.

Garasi itu terbuka, menampakkan jejeran mobil mewah bermerek dengan harga fantastik terparkir cantik di dalam garasi yang begitu luas.

"Ini mobilmu semua Mas?" tanya Aneisha yang kembali menganga dibuat Reynard pasalnya Aneisha hanya tau jika Reynard hanya memiliki 3 mobil saja bukan sebanyak yang dirinya lihat sekarang.

"Iyah Sayang, ada apa? Apakah kau ingin mobil juga? Ingin Mas belikan yang mana? Sebut saja mereknya," balas Reynard yang refleks membuat Aneisha langsung menggeleng dengan cepat.

"Tidak! Mengemudi saja Aneisha tidak tahu, bagaimana bisa Aneisha meminta mobil pada Mas Reynard," sahut Aneisha.

"Lah? Kan cara pakainya belakangan, yang penting mobilnya dah ada," ujar Reynard.

"Nggak usah, kok malah bahas mobil sih Mas? Yuk berangkat ih!" jawab Aneisha.

Reynard hanya terkekeh pelan di sana melihat tingkah polos Aneisha yang sepertinya baru pertama kalinya dia masuk ke dalam garasi mobilnya.

"Bawa barang-barang itu ke mobil jeep sana," perintah Reynard yang memberikan kuncinya pada Levi.

"Baik tuan,"

°°°

Di taman.

Mobil Reynard sampai pada semua taman yang terlihat sepi. Tidak biasanya taman pada hari minggu seperti itu sepi dari pengunjung. Hal yang jarang terjadi.

Reynard turun membantu istrinya yang terlihat kesusahan menaiki mobilnya yang tinggi karena tubuh mungilnya.

"Loh kok tamannya sepi sih Mas?" tanya Aneisha yang merasa aneh karena tak biasanya taman kosong seperti ini saat hari libur.

"Emang kenapa? Malahan bagus kan, nggak bakalan ada orang yang ngeganggu," jawab Reynard yang memang letak taman tersebut agak sedikit masuk kedalam hutan kecil buatan.

"Gimana sih? Bukannya aneh yah? Mas nggak ngerasa gitu?" tanya Aneisha yang lagi-lagi membuat Reynard memutar bola matanya dengan malas.

"Aku menyewanya, aku menyewa taman ini selama sehari, paham?" jawab Reynard yang kembali membuat sang istri geleng-geleng.

"Mas...Mas Reynard beneran? Maksudnya beneran sewa taman ini?" tanya Aneisha.

"Iyah, kenapa Sayang?"

"Inikan fasilitas umum Mas! Kenapa pake acara di sewa segala sih!?"

"Tenang aja Sayang, ini cuman hal kecil. Lagi pula Mas bayar kok," balas Reynard.

"Iyah tahu Mas bayar tapi Mas bukannya itu terlalu berlebihan? Kenapa pake harus di sewa segala sih Mas?" tanya Aneisha yang tak habis pikir kepada Reynard yang slalu saja melibatkan uang, uang dan uang dalam setiap hal yang ingin mereka lakukan. Sangat menyebalkan.

"Okeh! Mas salah, jadi jangan marah yah Honey? Plis, okey? Mas nggak mau kita berantem cuman gara-gara hal sepele begini," ujar Reynard yang memohon. Awalnya saja Reynard yakini bahwa Aneisha tidak akan protes namun dirinya mungkin salah dalam berekspektasi.

Aneisha hanya menghela napas kasar mencoba mengendalikan emosinya yang sedikit naik turun akhir-akhir ini.

"Ayo kita mulai piknik nya, kita tidak akan menghabiskan seharian ini bertengkar kan?" pungkas Reynard.

Aneisha mengangguk dan tersenyum, mencoba lebih rileks. Sebenarnya dia juga tidak bisa marah terus menerus pada Reynard yang sebenarnya mungkin ingin membahagiakan Aneisha namun dengan cara lain.

"Maaf yah Mas, maaf karena tadi aku sedikit membentak mu," ujar Aneisha yang merasa bersalah.

"It's okey honey, not problem, Mas mengerti kenapa kamu marah." Bisa di pikir jika mereka berdua ikut bersalah. Yah kan dalam hubungan rumah tangga itu harus salah memboyong dan membantu satu sama lain.

"Kedepannya jika kita pergi bersama lagi, Mas tidak akan bertindak aneh-aneh, oke ya?"

"Hmm okey," balas Reynard.

Memilih untuk melupakan itu Aneisha dan Reynard pun melakukan piknik kembali dengan perasaan yang mulai tertata kembali keduanya mencoba santai. Karena cara orang membahagiakan pasangannya itu berbeda-beda.

Berpikir jika membahagiakan pasangan adalah hal yang lumrah hanya saja cara pelaksanaan setiap pasangan sangatlah berbeda. Tentunya orang-orang akan merasakan rasanya berumah tangga mungkin bisa sedikit cerita bagi yang sudah mempunyai tanggungjawab besar itu.

LOVE, maybe? [BELUM DI REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang