Follow dan vote dulu, jangan jadi pembaca gelap📌
"Karena suami mu itu pembunuh!" pekik Jessy.
"Pembunuh?" gumam Aneisha. Apalagi ini, fitnah apalagi yang terjadi pada Reynard.
"Iyah! Suamimu itu telah membunuh suamiku! Dia telah merenggut nyawa pria yang sangat ku cintai! Kau tahu itu!" murka Jessy dengan air mata yang sudah membanjiri pelupuk matanya mengingat wajah Antoni suaminya. Yah Jessy adalah istri dari Adrian yang di tembak mati oleh Reynard.
"Apa?! Tidak! Mana mungkin suamiku membunuh suamimu?! Ini pasti salah paham Jessy!" bela Aneisha yang tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Jessy padanya tentang sisi gelap suaminya Reynard.
"Terima saja kenyataan jika suami mu itu seorang pembunuh Aneisha! Cih! Di depan dunia dia seperti seorang yang bermartabat tetapi di belakang bagaikan orang gila yang membunuh orang tak bersalah!" hina Jenar yang turut mengompori suasana yang semakin memanas itu.
"Diam! Suamiku tidak mungkin seperti itu! Kalian dengar?! Suamiku adalah orang yang baik-baik!" balas Aneisha yang kini menatap tajam kedua wanita yang berada di depannya.
"Kau yang diam! Bodoh!"
'Plak!'
Tamparan keras menyentuh permukaan kulit Aneisha. Tangan Jenar yang secara sadar itu menampar pipi Aneisha. Begitu bencinya gadis itu pada kakak tirinya.
"Egh..., sakit Jenar!" balas Aneisha yang kini sudah berlinang air mata. Pasalnya tamparan Jenar benar-benar melukainya dan juga anaknya. Entahlah rasanya sakit itu menjalar ke seluruh tubuh Aneisha.
"Itu balasan untuk semua penderitaan yang ku terima selamanya," sahut Jenar.
"Apa?" tanya Aneisha yang sudah lemah baginya hinaan pada Reynard sudah membuatnya down sekarang ini.
"Sudahlah, jangan terlalu menyiksa nya. Suaminya belum datang maka pertunjukan besar bisa kita mulai," ujar Jessy yang membawa Jenar keluar dari sana meninggalkan Aneisha yang sudah terkapar lemah dengan air mata yang tak henti-hentinya menetes. Sakit rasanya.
"Mas Reynard..., hiks..., tolong Aneisha, Aneisha takut Mas," lirih Aneisha yang menunduk.
"Sabar yah nak, Ayah pasti datang menyelamatkan kita," gumam Aneisha yang berusaha untuk tetap sadar saat kondisinya kini terlalu lemah. Di ikat berjam-jam dan tak di beri apapun apa yang bisa Aneisha lakukan dengan kondisinya sekarang.
Di sisi lain Reynard yang mengemudi tengah kebingungan mencari alamat yang di berikan oleh Jessy.
Reynard yang begitu khawatir hanya terus berdoa agar kiranya Aneisha tetap baik-baik saja. Ini kedua kalinya Aneisha lolos ke tangan musuhnya entah Aneisha yang terlalu ramah pada setiap orang atau kah Reynard yang memang tak becus menjadi suami.
"Ku mohon sayang, tetaplah bertahan. Aku akan datang, segera!" lirih Reynard yang matanya terus fokus pada jalanan ibukota.
Dafin yang baru saja selesai menaruh barang-barang Reynard di buat kebingungan dengan sang tuan yang sudah di tidak ada di tempat nya.
"Dimana tuan muda, Levi?" tanyanya pada Levi yang kebetulan masih berada di sana.
"Tuan keluar untuk mencari nona muda, Dafin," jawab Levi.
"Kemana?" tanyanya lagi. Kali ini membuat Levi menggeleng karena sebetulnya Levi tidak tahu kemana arah perginya Reynard.
"Sial!" Dafin pergi dari sana, keluar dari dalam kediaman Reynard menuju salah satu mobil yang terparkir di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE, maybe? [BELUM DI REVISI]
Romance"Aku mencintaimu bahkan saat kamu enggan terbangun untukku," Aneisha Lestia Janitra. "Jangan berharap lebih dari ungkapan rasa mu padaku. Sebab kita berbeda dan tidak akan pernah bisa bersama!" Reynard Arbecio Kalingga. #1 Mafia dari 17,6 K (31-03...