16. AWAL MULA

25.2K 2K 1
                                    

Follow dan vote dulu, jangan jadi pembaca gelap📌

















Flashback on.

Aneisha kini sudah tertidur lelap setelah beberapa menit lalu masih dalam keadaan sadar saat Levi memintanya untuk segera tidur. Entah mengapa Levi sering sekali memintanya tidur lebih awal saat malam harinya.

Levi keluar dari dalam kamar Aneisha setelah gadis itu tertidur, dengan napas lega Levi kembali ke kamarnya untuk ikut beristirahat.

Sedangkan Reynard segera pergi dari sana bersama dengan Dafin saat semua anggota mafia telah menunggu mereka di depan rumah mewah sang ketua.

Waktu berjalan sering tengah malam yang hampir lewat namun tiba-tiba saja Aneisha terbangun karena haus yang dirinya rasakan.

Tangan mungil Aneisha mer4b4h nakas di dekatnya berharap jika ada segelaa air yang tersedia namun nihilnya tidak ada sama sekali dan hanya ada gelas kaca kosong diatas sana.

"Ah airnya habis," gumamnya setengah sadar dan bangkit dari posisi berbaringnya.

Dengan langkah gontai Aneisha keluar dari dalam kamarnya menuju dapur untuk mengambil segelas air dan cahaya senter dari ponselnya sebagai penerangan jalannya menuju dapur rumah.

Bulu kuduk Aneisha tiba-tiba saja berdiri karena melihat rumah yang sudah begitu sunyi tanpa adanya satu pelayan di sana, bahkan dia tidak melihat Levi.

Setelah mengambil air Aneisha langsung ingin kembali ke dalam kamarnya namun langkahnya kembali terhenti saat melihat lift di sana. Sebuah inisiatif ingin melihat Reynard pun muncul di pikiran Aneisha.

Dengan penerangan ponsel senternya Aneisha berjalan ke arah lift dan masuk ke dalamnya menuju lantai atas tempat sang suami berada.

"Loh kok pintunya nggak ke tutup?" gumam Aneisha yang bingung melihat pintu kamar Reynard yang terbuka lebar. Langkah kaki Aneisha menjadi cepat dengan perasaan yang tak enak mulai menggerogoti hatinya.

"Mas...," Gelas berisi air itu pecah menghantam lantai dengan keras hingga hancur berkeping-keping.

"Ma..., Mas Reynard?!" Mata Aneisha menyapu seluruh ruangan mencoba tak panik melihat ranjang kosong suaminya.

"Tidak..., Mas Reynard kemana?!" lirih Aneisha yang mencoba tak menangis sekarang, Aneisha menekan nomor Reni di sana.

Levi yang mendengar teriakan dari atas kamar Reynard segera bangun dan bergegas ke sana.

Mata Aneisha mulai berkaca-kaca tatkala dia benar-benar tak tahu siapa yang akan dia tanya kemana perginya Reynard yang menghilang tanpa jejak.

Levi masuk ke dalam kamar Reynard terlihat Aneisha yang tengah berdiri mematung di sana memandangi ranjang kosong Reynard.

"No..., nona muda," panggil Levi. Aneisha tak menoleh dan bahunya mulai bergetar tak karuan.

"Levi, su..., suamiku kemana?" tanya Aneisha dengan nada bergetar menahan tangis.

"Nona muda tenanglah dulu, ini tidak seperti yang Anda pikirkan," jawab Levi.

"Tenang apanya?! Kemana suamiku..., hiks..., apa yang kalian lakukan padanya, hah?!" tanya Aneisha sedikit berteriak dengan tangisan yang mulai pecah

"Sayang!" Reni menerobos masuk ke dalam kamar Reynard bersama dengan Leon.

"Mama!" Aneisha berlari memeluk Reni dengan eratnya, air matanya kini sudah tak bisa dia bendung lagi.

"Tenang sayang, kita juga khawatir di saat kamu menelpon malam-malam dan mengatakan jika Reynard menghilang," ujar Reni berusaha tak turut menangis karena kehilangan putranya secara tiba-tiba.

LOVE, maybe? [BELUM DI REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang