Part 68

2.8K 353 111
                                    

Nungguin ya???? 🤭🤭🤭

Selamat membaca

-------------------------------------------------

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


👠👠👠

Shane hanya memejamkan mata, tidak tidur. Jadi ia tahu saat Shannon menyentuh anting-anting di telinganya.

"Kenapa kau memakai tindik di telinga?" Tanya wanita itu.

Mereka masih berbaring telanjang di bawah selimut milik Shane, keduanya belum mengantuk dan sedang mengistirahatkan tubuh mereka. Saat itulah Shannon menelungkup, dan berpangku pada siku agar bisa melihat wajah Shane.

"Sebagai pengingat saja. Misi pertama ku saat masuk Red Blood adalah menjadi bad boy yang menjebak bandar narkoba wanita. Dia suka pria yang terlihat tampan dan nakal, jadi aku memakai tindik di telinga untuk memikatnya."

"Kalian tidur bersama waktu itu?"

Pertanyaan Shannon membuat Shane membuka matanya, "Tidak. Kami hanya berciuman. Aku bertugas mengalihkan perhatiannya, sedangkan yang lain bertugas menggeledah barang bawaannya. Ia membawa lima ratus gram kokain, dan itu adalah misi pertama kami yang sangat sukses saat itu. Hanya satu malam, dan semua berjalan dengan lancar."

"Kami itu siapa?"

"Aku, Hunter, Duncan, Kai, Rod, dan Enrique."

"Henry tidak ikut?"

"Henry baru bergabung dengan Red Blood satu tahun setelah itu. Sejak itu kami membentuk kelompok sendiri, dan tidak ada misi yang tidak bisa kami selesaikan. Karena itulah kepempimpinan Red Blood Denver bisa jatuh ke tangan Hunter dengan mudah. Saat itu Hunter dan Enrique sedang tersulut emosi. Banyak yang meremehkan kerja mereka, dan mengatakan bahwa mereka akan memimpin Red Blood bukan karena kemampuan, tapi karena darah yang mengalir dalam tubuh mereka. Ya akhirnya hal itu menjadi penyemangat tersendiri bagi kami untuk menyelesaikan misi secara tepat dan cepat. Dalam sekejap, orang-orang yang dulu meremehkan Hunter dan Enrique dibuat bungkam dengan prestasi mereka. Kau bisa lihatkan betapa mengerikannya mereka saat marah. Apalagi jika ada sesuatu yang berjalan tidak seperti yang mereka inginkan."

TEMPTATION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang