Part 28

4K 398 108
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👠👠👠

Berulang kali Rae memberi peringatan pada dirinya sendiri bahwa ini salah. Tapi tetap saja tubuh dan pikirannya tidak mau bekerja sama. Apalagi godaan Hunter sangat tidak bisa di tolak.

Lalu kalimat itupun meluncur keluar dari bibir Hunter, kalimat yang membuat Rae mulai menerima takdirnya. Kalimat yang membuat Rae menyerah pasrah dalam kungkungan Hunter, suaminya.

"Kau istriku, Rae."

Benar. Rae adalah istri Hunter. Sudah seharusnya ia melakukan ini, persetan dengan hubungan mereka yang belum ada titik terangnya. Persetan dengan perjanjian mereka sebelumnya. Sebagai istri ia seharusnya melayani Hunter, menurut padanya. Patuh padanya. Tapi bukan berarti Rae harus diam saja.

Ia harus bisa mengimbangi Hunter.

Tidak. Ini bukan tentang hubungan seks saja. Tapi untuk semua aspek dalam rumah tangga mereka. Hanya saja karena sekarang Rae sedang berbaring telanjang di bawah tubuh Hunter, jadi fokus pikiran Rae hanya tertuju pada hubungan badan.

Ia membalas ciuman Hunter dengan tidak kalah panas. Melumat dan menghisap sambil menjelajah tubuh berotot Hunter yang luar biasa. Hunter masih bertumpu pada kedua lututnya, mencium bibir Rae dan memainkan puncak payudara gadis itu.

Ciumannya mulai turun ke bawah, leher dan dada dengan tangan yang mencoba membuka kedua kaki Rae.

"Hunter..."

Desahan Rae masih sangat menggairahkan. Membuat Hunter merasa sesak dan beranjak berdiri hanya untuk melepas boxer ketatnya. Tanpa perlu di komando, sesuatu yang sejak tadi Hunter sembunyikan di dalam celana dalam boxernya telah mengacung tegak menggoda.

Tapi Hunter masih ingin memberi kenikmatan lebih dulu pada istrinya. Ia membuka kedua kaki Rae agar melebar dan menekuk lutut wanita itu. Disanalah Hunter melihatnya, rahasia tubuh Rae yang basah dan berwarna merah muda. Terlihat bersih dan menggoda.

Dan Hunter mengerang, tak sabar untuk mencicipi. Ia menyentak tangan Rae dengan lembut saat gadis itu hendak menutupi kewanitaannya. Tiba-tiba Rae merasa malu, karena baru kali ini ia memperlihatkan bagian itu pada seseorang. Laki-laki pula.

Tapi ini suaminya.

Hunter berlutut di lantai dan masih menatap lapar pada kewanitaan Rae. Ia menyentuh labia miyora gadis itu, membuat Rae sedikit tersentak. Membukanya pelan dengan jari-jarinya dan kembali mengerang.

Rae sangat cantik di sana. Basah dan menggoda.

"Hunter." Protes Rae setengah merengek, merasa malu karena Hunter seakan mengekspose rahasia tubuhnya.

TEMPTATION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang