Part 18

2.3K 416 133
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👠👠👠

Rae sedang merendam kakinya di kolam renang milik Vale. Sudah hampir seminggu ini ia melakukan hal itu, Vale rela menyuruh para pelayannya untuk mengisi air kolam dengan air hangat agar Rae bisa merendam kakinya yang sudah membaik sekaligus berjemur di bawah sinar matahari.

Sudah sepuluh hari berlalu sejak Hunter pergi, dan tak sekalipun laki-laki itu menghubunginya. Rae pikir mereka tidak jadi menikah, tapi dua hari lalu Karen dan Vale membawanya ke sebuah butik untuk mencoba beberapa gaun pengantin.

Apalagi yang bisa Rae lakukan selain menurut. Lemari kamarnya sekarang sudah penuh dengan baju-baju yang Karen pilihkan untuknya. Sepatu, tas, dan beberapa perhiasan yang kalau di total bisa membangun sebuah mansion.

Seloyal itu Karen padanya, membuat Rae tidak enak hati karena telah menipu mama cantik tersebut. Bisa Rae bayangkan betapa kecewanya Karen nanti saat tahu ia bercerai dengan Hunter.

Rae janji tidak akan membawa satu barang pun pemberian dari Karen saat ia pergi nanti. Bukan kepunyaan dia, meski Karen telah membelikannya.

Hari ini Rae tidak memiliki jadwal penting. Kemarin dia baru saja memeriksakan keadaannya dan dokter bilang semuanya sudah membaik, terutama kakinya yang kini sudah bisa digunakan sebagai mana mestinya. Meski Rae harus berjalan sedikit timpang karena masih ada rasa ngilu yang muncul sesekali. Selebihnya Rae sudah bisa kesana kemari dengan sendiri, tanpa perlu memakai penyangga, dituntun, apalagi di gendong.

Suasana di rumah sedang sepi, hanya ada Vale yang entah sedang sibuk apa tadi. Karen, Thunder, dan Dante sedang pergi ke luar untuk memantau sesuatu sejak pagi, dan Rae belum sempat bertemu dengan mereka karena ia bangun lebih siang tadi.

Kaki Rae terasa panas, dan sepertinya sudah lama ia merendam kakinya di dalam air kolam yang kini sudah berubah sedikit dingin. Rae menoleh kanan-kiri, mencari seseorang yang bisa membantunya untuk berdiri. Ternyata tidak ada, jadi Rae memutuskan berdiri sendiri. Mengangkat kakinya yang sudah keriput karena terlalu lama berendam ke pinggir kolam, berdiam sejenak sebelum mencari posisi yang pas untuk berdiri, kaki Rae yang terluka sempat ngilu dan membuatnya kehilangan keseimbangan hingga tergelincir dan hampir jatuh ke dalam kolam sebelum ada sepasang tangan yang merengkuh pinggangnya dengan kokoh.

"Kau tidak bisa berteriak minta tolong ya sebelum berdiri?"

Suara itu membuat Rae menoleh kebelakang dan bertatapan dekat dengan wajah tampan Hunter.

"Hunter? Kau sudah pulang? Eh..."

Tanpa permisi Hunter sudah mengangkat tubuhnya ala bridal dan membawanya masuk ke dalam rumah.

TEMPTATION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang