Part 22

2.5K 387 201
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👠👠👠

"Brengsek kau!!! Bajingan!! Apa maksudmu memberi hadiah foto pada istriku hah???!!!"

Hunter bisa mendengar tawa Ace yang meledak di ujung sana.

"Santai dude. V bilang kau ada sedikit masalah dengan istrimu itu, aku hanya membantu. Tidakkah ia cemburu? Jika cemburu itu berarti dia menyukaimu."

"Kau membuat masalah saja Singa."

Ace kembali tertawa.

"Katakan kapan kau akan kemari?? Biar ku tendang pantatmu itu."

Lagi-lagi hanya tawa Ace lah yang terdengar.

Hunter frustasi, dia sudah selangkah lebih dekat dengan Rae tadi, tapi gara-gara selembar foto masa lalu mereka pasti akan menjauh lagi nanti. Sepupunya memang kurang ajar. Terlebih lagi adiknya yang satu itu.

Sialan memang.

Baru saja Hunter mematikan ponsel karena Ace hanya tertawa tidak jelas, dan berbalik, Hunter langsung disuguhi oleh wajah Enrique yang masam.

"Mana istrimu?"

Adalah kalimat pertama yang keluar dari bibir Enrique. Apa maksudnya datang pagi-pagi mencari Rae? Kenapa Rae mendadak terkenal sih pagi ini??

"Ada urusan apa kau dengan istriku??" Balas Hunter ketus.

Bukannya menjawab, Enrique justru melangkah menuju halaman belakang, dimana Rae berkumpul bersama keluarga besarnya tadi. Tapi ditengah jalan mereka melihat Rae masuk ke dalam rumah bersama dengan Vander.

"Miracle aku mau bicara denganmu."

Bukan hanya Hunter dan Rae saja yang melongo mendengar kalimat Enrique, Vander pun melakukan hal yang sama.

"Miracle??" Seru Vander syok.

"Nama panggilannya Rae bodoh." Umpat Hunter menyenggol bahu Enrique hingga membuat pria itu meringis kesakitan.

Entah kenapa mendengar Enrique memanggil Rae dengan nama lengkap gadis itu membuat Hunter geli sendiri, sekaligus cemburu. Seolah-olah Rae sangat istimewa bagi Enrique.

Miracle.

Hunter bahkan baru sadar jika istrinya punya nama yang unik dan cantik.

"Mana aku tahu nama panggilannya Rae. Yang aku tahu namanya Miracle Braun. Jadi aku panggil Miracle." Balas Enrique tidak terima diprotes begitu saja.

"Waaah namamu cantik juga kak. Orang tua mu pasti sangat menyayangimu, kak." Kata Vander.

"Sejak kecil aku sudah tinggal di panti asuhan, Van. Jadi aku tidak tahu apa orang tuaku menyayangiku atau tidak."

TEMPTATION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang